IH |00| PROLOGUE

20 3 0
                                    

Ia datang. Memeluk. Memberi kehangatan dan aku nyaman.
Kemudian, ia membawaku, melukaiku. Aku sakit. Aku takut ia kembali.

.oΩo.

Sore menjelang malam. Suasananya begitu dingin menusuk sampai ke tulang. Namun gadis kecil dengan rambut kuncir kuda itu masih setia menunggu. “Nanti kalau ayah belum jemput jangan ke mana-mana, tunggu di sini, jangan pulang sendiri ya?” Ucapan ayahnya selalu diingat ketika hatinya terdorong untuk pulang sendiri.

Rok pendek selutut dan baju seragam lengan pendek dirangkap rompi dengan lengan sebahu sebenarnya jauh dari kata layak untuk dikenakan saat ini.

Gadis itu sebenarnya kesal. Terlebih saat melihat orang yang berlalu lalang membawa makanan dan minuman di tangannya, serta sweeter hangat yang membalut tubuh.

“Ayah kemana?” rengeknya dengan nada parau. “Aku takut.”

Tidak salah jika ia mulai ketakutan. Pasalnya, awan hitam sudah mulai memenuhi langit, yang diyakini tak lama lagi hujan akan turun.

Sepuluh menit berlalu, hingga sesuatu terasa menetes di rambutnya. Hujan mulai turun. Lambat laun kawanan hujan itu semakin menjadi. Orang-orang yang ada di sebrang jalan segera berlari untuk sekadar meneduh. Ia juga ingin meneduh, tapi tak tahu harus ke mana, sementara di bangunan terdekat darinya hanyalah gedung sekolah di belakangnya.

Percuma. Gerbangnya saja sudah dikunci, tidak mungkin ia bisa masuk. Di luar pun tidak ada tempat berteduh, kecuali pohon besar itu.

Ia memutuskan untuk semakin merapat ke pohon. Berjongkok di bawahnya sambil memeluk lutut. Sungguh menyiksa.

Meski telah berteduh, dirinya tak luput dari kebasahan. Sampai-sampai bibirnya mulai membiru dan wajahnya pucat pasi. “Aku dingin.” Rasanya tak ada lagi kekuatan yang bisa membuatnya sadar lebih lama.

Tubuh mungil itu tergeletak begitu saja. “Dek, sadar.” Suara itu masih bisa terdengar dengan jelas. Matanya terbuka perlahan. Pandangannya kabur, namun ia sadar, pria itu semakin mendekat, menyelimutkan sesuatu ke tubuhnya, kemudian tubuhnya digendong entah akan dibawa ke mana.

.oΩo.


Publish at :
2020-01-07, Tuesday.

Im HaeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang