IH |01| Kelas Tambahan

8 1 0
                                    

Kala kau tak bisa
tapi tak perlu sesuatu yang ekstra,
Tambahkanlah sedikit bumbu cinta.

.oΩo.

Haera sekuat tenaga memeras otaknya. Rentetan huruf hangeul sungguh memusingkan. Bukan masalah tidak bisa membaca atau tahu artinya. Ini perkara lain, lebih rumit dari dua hal tadi.

Di detik-detik inilah ia mulai berkhayal sedang berada di Bikini Bottom, tempat di maa Spongebob dan kawan-kawan berada.

Ia berharap takdir seketika berubah. Haera ingin bertukar tempat dengan Patrick sejenak. Seidiot apa pun makhluk itu setidaknya masih bisa memaksa otaknya untuk berpikir meski harus berasap dulu. Lain denganya. Padahal sudah empat bulan menetap di Korea, masih saja kesulitan untuk mengeja setiap katanya. Bukan mengeja untuk dibaca melainkan untuk menulisnya.

Banyak cara sudah ia coba. Mulai dari mengikuti les privat bahasa Korea; belajar online; membaca kamus, panduan belajar, sampai ensiklopedia yang tebalnya menggemparkan dunia; tak lupa ia juga meluangkan waktu setidaknya tiga puluh menit perhari untuk belajar mengeja dengan Ye Rim. Namun, sejauh ini belum ada banyak kemajuan. Terlebih dalam hal membedakan kata-kata dengan penulisan huruf konsonan ganda.

Kini, kepala Haera hampir pecah. Jika sampai ulangan harian kali ini ia sampai salah menulis ejaan lagi, walau jawabannya seratus persen benar, ia harus rela pulang telat dua jam karena kelas khusus yang Park Dong Yoo—wali kelasnya—berikan.

Entahlah. Ia pesimis.

Rasa takutnya untuk bercengkerama pada Park Dong Yoo harus dilawan setelah ini. Selembut dan semanis apa wali kelasnya itu bicara, baginya ada suatu maksud yang begitu menusuk. Oh, ya! Mengapa Haera melupakan satu fakta itu? Kemampuan Park Dong Yoo! Bagaimana Haera bisa lupa begitu saja?

Kemampuan yang membuat siswa Busan International High School semakin berhati-hati dalam bicara, berbuat, serta berpikir. Membaca pikiran orang.

Agaknya selepas ulangan ini berakhir Haera harus bekerja ekstra. Berusaha tetap tenang saat nanti berhadapan secara langsung dengan Park Dong Yoo dan berusaha agar tidak bicara dalam hati menggunakan bahasa Korea.

Ia jadi teringat kala itu. Ia pernah menjadi sasaran empuk Park Dong Yoo.

Hari itu, hari ketiga kegiatan belajar mengajar mulai diadakan secara aktif. Hari di mana ia merasa benar-benar malu dengan teman sekelasnya. Pippinya bahkan sampai berwarna merah jambu.

Baru tiga hari masuk sekolah, sudah ada cowok yang isi hatinya dibeberkan secara paksa oleh Park Dong Yoo, didesak mengakui perasaannya kepada Haera. Cowok itu tak lain ialah Min Jaehyun yang kini menjabat sebagai ketua kelasnya.

Hanya karena sebuah sticky note motif hati itu. Padahal Jaehyun hanya menuliskan, "Dia, matanya indah. Aku suka." Yang baginya tak merujuk secara khusus. Bisa saja yang dimaksud bermata indah itu adalah Theta, kucing persia milik Shin Minji—guru matematika mereka. Atau bisa juga mata milik Spongebob. Siapa tahu Jaehyun juga sering menonton animasi Spongebob.

Tidak cukup sampai di situ. Sejak kejadian itu, Park Dong Yoo jadi kerap menyinggung masalah mata Haera. Berulang kali ia memuji Jaehyun karena mampu memahami pesona tersembunyi dari Haera. Park Dong Yoo juga sempat blak-blakan mengatakan Haera bisa mengganti lensa kontaknya sebanyak seratus sampai dua ratus kali dalam sebulan yang mana jumlah tersebut terbilang sangat berlebihan karena kebanyakan orang hanya mengganti lens kontaknya maksimal dua kali sehari. Sampai-sampai teman sekelasnya ada yang berkomentar Haera terlalu berlebihan dalam berdandan. Tentu saja Park Dong Yoo hanya tersenyum tipis sambil berkata, "Dia berlebihan karena berusaha menutupi sebidang pesona."

Im HaeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang