Part 23 Pernikahan
Allah berkehendak. Setelah proses yang luar biasa panjang akhirnya Farah dan Farouq dipersatukan dalam ikatan halal pernikahan yang menjadi asbab diturunkannya pahala disetiap kebersammanya.
Interior mewah terlihat jelas di kamar Farah. Sebagai sebab penyambutan khusus untuk calon suaminya malam itu.
Selepas Isya Farah sudah rapi. Dengan gamis berwarna merah muda ia menunggu suaminya. Polesan make up tipis mewarnai wajahnya.
Tak berselang lama suami pulang setelah ibadah sholat dimasjid depan rumah. Tak menunggu waktu lama ia langsung mencari istri tercintanya.
Farouq memasuki ruangan kamar, Farah bersegera menyambut sambil mencium mesra tangan suaminya.
"Apa kau sudah sholat?" tanya Farouq
"Sholat Isya? Tentu sudah"
"Bagaimana dengan sholat yang satunya?" lanjut Farouq
Farah tersipu
"Apakah sudah?" desah Farouq. Farah mengangguk
"Ah, sayang padahal aku ingin kita sholat bersama"
"sholatlah, aku akan menunggu" Jawab Farah cepat
"tapi sayangnya.."
"Kenapa?" Tanya Farah
"Aku sudah juga tadi di masjid"
Farah menatap marah manja kewajah suaminya. Ia mencubit pinggang suaminya yang membuat Farouq tertawa terpingkal.
"Sudah sudah sudah" kata Farouq
"Ayo kita berdoa"
"Allahumma janibnasyaiton wa janibisyaiton. Marozaqtana"
Setelah itu hanya pasangan pengantin baru yang mengetahui seperti apa kelanjutanya.
...
YOU ARE READING
My Arabian Husband
Spiritual"Daripada menikah dengan lelaki pezina, lebih baik aku menjadi istri ke empat bandot tua!" teriakan Farah memenuhi kamarnya disusul dengan tangisan meraung yang mengiba. Madame Mohannad memeluk putrinya, mengusap-usap lembut rambut lurus panjangnya...