4

61 22 3
                                    

Sampai rumah Ken langsung membawa gadis itu ke kamarnya. Diletakkannya gadis itu perlahan, menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah polos gadis itu.

•••

Ken melamun sejenak, pikirannya berkelana menyelusuri memori yang membuat dia seperti sekarang kejam.

Mood nya sudah berubah sekarang. Amarahnya kembali memuncak karena mengingat semua itu. Dengan segera ken menyalakan mobilnya dan melaju entah kemana.

Dengan kecepatan penuh Ken membelah kota yang baru saja hujan. Mata Ken yang tajam menatap jalan yang masih basah bekas guyuran hujan, sampai akhirnya mobil Ken berhenti di pinggir jalan. Ken keluar dan berjalan ke kedai yang sangat sepi pengunjung itu.

Saat memasuki kedai tercium aroma masakan yang sepertinya sedap. Terlintas di pikiran Ken untuk mengisi energi terlebih dahulu, lalu Ken menghampiri kasir dan memesan makanan tersebut. Setelah beberapa menit makanan itu pun datang. Ken langsung menyantap makanan itu dengan lahap hingga kandas.

Ken langsung keluar dari kedai itu dan kembali lagi lewat pintu belakang yang tidak terkunci. Seperti orang tidak bersalah Ken menancapkan pisau miliknya ke punggung pelayan tadi. Seketika palayan itu jatuh dan tidak sadarkan diri.

Dengan lincah tangan Ken mulai bergerak sesuka hati, mulai dari bagian kaki yang terlihat hingga ke tulang yang putih kemudian naik ke bagian perut yang seperti di operasi. Ken memegang organ yang seperti tali yang panjang di tangan kiri sedangkan di tangan kanannya memegang ginjal yang mungkin sudah mulai gk berfungsi, karena pelayan yang Ken bunuh sudah tua. Ken mulai mencium organ yang ada di kedua tangannya secara bergantian.

Sungguh menyenangkan. Seru Ken dalam batinnya.

K

en juga memotong beberapa jari tangan dan kaki untuk hemmmm entah lah mungkin koleksi.

Dengan segera Ken menyalakan kompor dan membakar habis kedai itu.

Fiuuuhhhh..... Udah serem gk sih? Komen donggg kali aja ada kesalahan yang author buat hhhhe><

Neeeexttt....

Cukup puas dengan mainnya tapi Ken ingin bermain lagi anggap aja tadi pemanasan yaaa. Kira kira tempat apa yang cocok ya buat korban selanjutnya?.

Mobil Ken berhenti di sebuah bar yang lumayan banyak jalangnya , entah pikiran dari mana Ken memilih tepat ini tapi ya sudah lh udah nyampe sini juga tanggung.

Saat memasuki suara yang menggema sangat terdengar di telinga Ken . Lampu yang remang remang dan banyak orang yang menari di dance floor. Sambil memilih Ken memesan wine dan menyesapnya sebentar.

Tiba tiba seorang wanita yang sexy menghampiri ken.

"Malam tuan, ada yang bisa saya bantu?" ,Ucap wanita itu.seraya meraba dada ken.

"Hmmm,,, bisakah saya menyewamu untuk semalam? Saya akan membayar mahal." Tawar Ken untuk menjebaknya.

Tanpa menunggu jawaban wanita itu ken langsung membawanya ke luar bar dan pergi ke hotel.

Setelah sampai hotel Ken langsung menjatuhkan wanita itu ke ranjang. Tampaknya wanita itu sudah tidak sabar apa yang akan dilakukan oleh pria yang dihadapannya itu.

Ken menghampiri wanita itu dan mulai meraba pundaknya terlebih dahulu. Wanita itu mulai mendesah karena kenikmatan yang di beri Ken.

Ken bangkit mengambil dasi yang tadi ia lepas dan memberikan kewanita yang namanya Emma.

"Pakai untuk menutupi matamu sayang" serah Ken dengan seringaian di wajahnya.

Emma langsung memakai dasi di matanya, ia sudah sangat sangat basah sekarang.

Ken mengeluarkan pisau lipat punyanya dari saku jas yang ia kenakan.

Ken mulai menyayat di paha mulus Emma.

"Ssshhhhh.... Awww what are you doing?." Keluh Emma saat merasakan perih di pahanya.

"Tenang sayang ini tidak akan sakit." Seru Ken meyakinkan dan melanjutkan membuat ukiran di paha sebelahnya.

"Ssssshhhh,,,,, ahhhhh.... Eummm shitt sakittt." Teriak Emma saat tangan Ken yang mulai meremas payudara miliknya dan juga menancapkan pisau di perutnya.

Emma langsung membuka dasi dan terkejut melihat banyak darah dari perut dan pahanya.

"What do you think? You crazy men. Shittt awwww SAKIT,,, STOP IT NOW!!"

"Darahmu sungguh nikmat jalang," ucap Ken dan terakhir menusuk pisau itu lagi ke perut Emma.

Emma sudah mulai kehilangan banyak darah dan tewas.

Karena Ken sedang di hotel Ken akan membuat siasat tentang matinya emma.

Mula mula Ken bereskan darah yang ada di kasur dan di tubuhnya. Setelah siap Ken membuat situasi seakan akan Emma bunuh diri dengan loncat dari jendela.
Ken mengangkat Emma dan mendorongnya ke luar jendela. Sedangkan Ken mulai masuk ke kamar mandi untuk lebih meyakinkan situasi.

Sengaja Ken berlama lama hingga terdengar bunyi bel hotel. Ken menghampiri menggunakan handuk saat membuka pintu.

"Selamat malam, maaf mengganggu waktu anda tuan. Sebenarnya saya ingin memberitahu bahwa wanita yang datang bersama anda tewas." Ucap pegawai hotel tersebut.

"Tidak mungkin, sebelum saya mandi ia masih biasa biasa saja. Mas nya jangan bercanda gini gk lucu mas." Ucap Ken yang mulai mengikuti alur rencananya.

"Jika anda tidak percaya, silahkan anda ikut saya melihat jenazahnya."

"Sebentar."

Ken kembali dengan pakaiannya yang tadi lalu mengikuti pegawai hotel itu.

Dan benar itu emang emma. Para petugas medis langsung membawa untuk diotopsi.

"Apakah anda kenal dengannya pak?" Tanya salah satu polisi untuk keterangan lebih lanjut.

"Saya baru saja kenal dengan dia di club, anda bisa cek cctv club itu sendiri jika mau." Ken pergi meninggalkan hotel itu untuk pulang kerumahnya.

•••

Wanna to next?.....

Don't forget follow, vote my story, Vomment and shere ke teman teman kalian sayangi meskipun mereka gk sayang kamu.......ehe:3

Story' psychopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang