chapter 13

1.8K 172 9
                                    

Sepanjang perjalanan menuju rumah Mina, mereka berdua hanya diam saja sibuk dengan pikirannya masing masing hingga akhirnya mereka sampai tepat di depan gerbang rumah Mina

" Ok sudah sampai " ucap chaeyoung, Mina pun langsung turun dari sepeda

" Bintang lima nya jangan lupa" ucap chaeyoung pada Mina

" Apaan sih " ucap Mina memukul pelan bahu chaeng membuat sang empunya terkekeh

" Kan udah sampai, kalau gitu mana bayaran nya ? " Tanya chaeyoung sambil menadahkan tangan kanan nya ke arah mina

" Ini aku cuman punya uang segini" ucap Mina sambil menyodorkan beberapa lembar uang kepada chaeyoung, seketika chaeyoung tertawa terbahak-bahak membuat Mina bingung

" Hey aku hanya bercanda, haha kau ini lucu sekali " ucap chaeyoung tertawa

" Yaaa~ apa yang lucu hah ? " Tanya Mina kesal

" Wajah mu itu lah, dan sekarang kamu marah malah semakin lucu, seperti pinguin" ucap chaeyoung sambil memperagakan tangan dan menggerakkan bokongnya seperti pinguin, bukan sengaja chaeyoung berkata bahwa Mina seperti pinguin hanya saja dia ingin membuat ingatan Mina kembali sedikit demi sedikit yang berawal dari hal hal kecil seperti nama panggilan mereka dulu, tiba tiba Mina seperti mengingat sesuatu tetapi ingatan itu membuat kepala nya berdenyut

Kring kring ( bunyi lonceng di sepeda)

" Pinguin kamu mau kemana" ucap seorang anak laki-laki yang sedang duduk di sepedanya

" Oh tiger aku mau ke taman bermain di sana ada permainan baru " ucap seorang anak perempuan yang tadi di panggil dengan pinguin

" Ahh benarkah kalau gitu ikut dengan ku saja, aku juga mau bermain sepeda di sana " ucap si anak laki laki

" Tapi aku duduk di mana, sepeda kamu kan tempat duduk nya cuman satu ? " Tanya Mina

" Kamu mau berdiri di belakang " ucap anak laki laki tadi, tapi Mina menggeleng dan menjawab

" Tidak mau nanti betis aku kena ban terus jari kaki aku masuk ke jari jari ban sepeda "  jelas mina, anak laki laki itu berpikir keras sambil menggaruk garuk kepala nya supaya mendapat cara agar dia bisa membawa Mina bersama nya

" Mina kamu mau duduk di sini, duduk nya miring terus tangan kamu pegangan stang ini " ucap anak laki laki itu sambil menepuk nepuk pipa bagian atas sepeda atau biasa di sebut badan sepeda tersebut, Mina pun mengangguk dan langsung duduk sesuai instruksi yang di bilang anak tadi, saat di perjalanan mereka melewati lapangan yang rumputnya sedang di potong oleh seorang laki laki dewasa menggunakan alat pemotong rumput seketika anak laki laki itu berujar..

" Mina tutup mata kamu, kata mamaku kalau ada orang yang lagi potong rumput sebisa mungkin jauhi atau tutup mata supaya rumput nya tidak masuk ke mata karena biasanya rumput atau hal hal lain nya bisa berterbangan" Mina pun langsung menutup matanya karena takut kalau mata nya kemasukan hal hal yang tak dia duga, tanpa sadar anak laki laki itu pun menutup mata nya karena takut terkena batu kecil yang mencelat ke matanya seperti dulu.

Dan seperti yang kita tahu kedua anak ini malah menutup mata nya lalu apa yang terjadi selanjutnya, kalian pasti tau apa yang bakal terjadi, yaaa mereka berdua dan sepedanya masuk kedalam selokan, lebih tepat nya separuh dari sepeda mereka masuk keselokan, kenapa bisa hanya separuh yang masuk? karena bagian atas dari sepeda tertahan oleh pedal sepeda, mereka berdua terkejut saat membuka mata malah berada di selokan.

kalian tahu apa reaksi kedua anak itu sesudah mengetahui bahwa mereka masuk ke selokan? Mereka malah tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata sambil turun dari sepeda tersebut, lalu seseorang laki-laki yang sedang memotong rumput tadi menghampiri mereka berdua dan bertanya

The Power Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang