Who's Who?

5.6K 463 46
                                    












Menurut Kiba,Hana itu memang benar-benar punya dendam tak terucap kepadanya,bukankah saudara harus saling menyayangi,tapi mengapa Hana sangat suka mengusiknya?

"Cih"

Kiba dengan malas membuka pintu tempat tawanannya tinggal,Shion menatapnya tidak suka,jadi ini pemuda yang sudah menculiknya? Pasti pemuda ini sudah tergila-gila kepadanya hingga melakukan hal menjijikkan seperti ini

"Jadi kau yang menculikku eh?"

Kiba hanya melirik sepintas gadis pirang itu,dia membuka simpul tali yang mengikat kaki gadis jenjang itu

"Ok,ini tidak akan mudah,aku ingin memberikan pengertian kepadamu,aku tidak menyukaimu,jujur saja kau tidak masuk dalam tipeku-"

Kiba sedikit mengerutkan dahinya,hanya dua hari menjadi tawanannya,dan otak gadis ini sudah mulai bermasalah,oh sial,apa dia juga harus menanggung biaya rumah sakit jiwa untuk pengobatan gadis ini kelak

"-meski tertutup masker seperti itu,dan matamu hampir tidak terlihat karena poni,tapi aku yakin kau tidak tampan,aku yakin itu,dan yah,aku juga bisa menebak jika kau bukan dari golongan orang kaya-"

Rupanya gadis ini minta mulutnya disumpal dollar eh?

"-intinya,jangan terobsesi denganku,aku tidak menyukai pemuda kalangan rendah dan mempunyai penyakit jiw-"

"Diam atau kubunuh kau sekarang juga"

Shion merasakan dinginnya ujung pistol tepat didahinya,sial pemuda ini tidak main-main,tapi bukankah pemuda itu terobsesi dengannya,lalu bagaimana dia tega mencelakai dirinya

"Kau berusaha menggertakku?"

Kiba meletakkan pistol tepat dibawah dagu gadis pirang itu dan mulai mensejajarkan wajah mereka

"Sayang sekali nona Senju,aku tidak tertarik mengoleksi gadis pirang,aku lebih tertarik mengkoleksi mayat,jadi sekarang ikuti aku,atau kau akan menjadi koleksiku"

Kiba menarik tangan Shion yang masih terikat simpul tali dengan sedikit kencang,sedangkan Shion meringis kecil karena tali itu cukup melukai pergelangan tangannya

Sebenarnya apa maunya penculik ini?




































"Shion"

Hinata menoleh,dia bertemu dengan Naruto di parkiran,dia memberikan senyum terbaiknya dan berlari kecil menuju Naruto,dia menggandeng tangan Naruto dan berjalan beriringan masuk kedalam kantor walikota,tanpa malu,benar kan? Semua orang hanya tersenyum dan menutup mata dengan kebersamaan Shion dan walikotanya,padahal mereka sadar,mereka masih memiliki ibu walikota yang akan terluka jika mengetahui fakta ini,tapi siapa yang perduli? Selama itu bukan rumah tangga mereka dan mengusik hidup mereka,perselingkuhan Shion dan walikota tidak menjadi urusan mereka kan?

Naruto mengelus rambut Hinata sayang,tidak sia-sia ia berangkat satu jam sebelum jam kantor Naruto dimulai,dia harus pergi ke apartemen Hanabi,mengecat rambutnya dengan semir semprot instan,memakai lensa violet,dan bekerja dengan mobil Hanabi yang sangat kebetulan satu jenis dengan mobil Shion,setelah pulang dia harus kembali menghilangkan semir,menaruh lensa,mengganti mobil,melelahkan,tapi dia harus berkorban demi mengetahui sejauh apa hubungan suaminya dengan pengganti nona Shiho itu,well alasannya untuk menerima konsultasi mahasiswa satu jam sebelum dan sesudah jam kampus yang kemarin dia ajukan kepada Naruto,hanyalah alasan agar ia bisa meng-copy penampilan si perebut suaminya itu.

"Bagaimana tenggorokanmu sayang"

Sayang,ok setelah memangku,menjalankan tugas Shion,memeluk,mencium kening,sekarang memanggil sayang? Ok mari kita lihat sejauh apa mereka dibelakang Hinata

Lets Save Our ProdigyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang