Casino

12.8K 1K 99
                                    

.

[REMAKE]

Disclaimer:

Vkook- Casino by ndaanyoo

.

The Venetion Casino berdiri megah di pusat kota Macau, China. Karpet merah maroon bermotif lengkungan-lengukngan setengah lingkaran menghiasi ubin batu, dindingnya dilapisi cat warna krem keemasan. Langit-langitnya didesain tinggi dengan lampu hias mewah berbentuk kristal yang menyorot ruangan. Ada ratusan mesin slot, meja judi, craps, roulette hingga poker.

Dealer mengocok kartu. Membagikan masing-masing lima kartu pada pemain. Asap mengepul di atas meja poker, dua orang saling berhadapan. Donghyuck menenggak sebotol corona. Dia tersenyum angkuh melihat kombinasi kartu di tangannya, padahal dirinya yang bermain tapi justru penontonnya yang panas dingin.

"Aku bertaruh seluruh chipku." Donghyuck menggeser chip yang berupa bulatan-bulatan pipih warna-warni ke tengah meja. "Nah, katakan berapa taruhanmu Mark?"

Penonton terkesiap, terlihat meragukan pilihan si pemuda manis. Mereka tidak mempermasalahkan berapapun kerugian yang akan dia tanggung, pemuda itu memiliki black card yang tidak akan habis isinya walaupun digunakan sampai tujuh turunan. Masalahnya, yang dilawannya saat ini adalah Mark Lee, pemain judi yang namanya sudah tersohor mulai dari kasino di Amerika sampai yang terbesar di China. Mengantongi triliunan dollar dari Foxwood Connecticut dan membuat kasino itu nyaris gulung tikar.

Pendapatan yang mengerikan hanya untuk satu malam. Dan sekarang yang mereka pertaruhkan kini bukan lagi uang melainkan harga diri. Seluruh chip setara dengan satu tubuh Donghyuck, jika dia sampai kalah maka harus menjadi budak Mark Lee selama seminggu. Begitupun sebaliknya.

Mark Lee menghembuskan asap nikotin, wajahnya datar. Rokok di jepitan jarinya diketukkan ke dalam asbak. Matanya tidak lepas memindai gelagat lawan, menarik sekali. Baru kali ini ada seseorang yang sungguh bernafsu mengalahkannya, tapi bertindak tanpa memikirkan konsekuensi adalah sebuah kebodohan. Mark menatap raut wajah Donghyuck yang sudah diliputi kemenangan, ah jangan salah sangka-- si pemuda Mark tidak akan mundur.

"Call."

"Silahkan tunjukkan kartu anda." Dealer yang berada di antara dua pemain bersuara, ini adalah ronde terakhir dari empat ronde yang sudah mereka lakukan. Sejauh ini hasil mereka seri, ronde terakhir permainan ini akan menentukan siapa yang jadi pemenang.

Donghyuck menunjukkan kartunya, dia mendapat straight flush. Sudut bibirnya terangkat naik membentuk seringaian. Betapa beruntungnya dia malam ini dapat mengalahkan Mark Lee yang namanya sudah tersohor akan keahliannya bermain poker. Dia ternyata tidak sehebat itu.

'Kau akan jadi budakku selama seminggi, Mark.'

Mark Lee mengapit batang nikotin di antara belah bibir, kini gilirannya menunjukkan kartu. Donghyuck menunggu kartu pertama yang dibalik pelan-pelan. Kartu As, kartu dengan nilai paling rendah.

Ah sudah pasti dia menang, si pemuda manis bersorak kegirangan sebelum keempat kombinasi kartu selanjutnya membuat mulutnya seketika bungkam.

Deretan kartu As, K, Q, J, 10 seolah mengoloknya. Donghyuck menelan ludah, kehabisan kata-kata. Mark Lee yang sejak tadi bermain dengan wajah tanpa ekspresi kini mengejutkan Donghyuck karena dari empat ronde permainan mereka, saat itulah baru pertama kalinya dia melihat seringai lebar timbul di bibir lawan.

"Aku mendapat royal flush, sayang sekali kau kalah Lee. Akulah yang menang,"

Donghyuck mengeritkan geraham. "Bedebah!" desisnya tajam.

"Kau terlalu besar kepala Lee. Asal kau tahu, terlalu cepat seratus tahun bagimu untuk mengalahkanku." Mark Lee tersenyum pongah. "Sekarang, Hyuck. Jika kau tidak keberatan,"

Donghyuck menarik napas kasar, meredam emosi di balik telapak tangan yang mengepal kuat. "Baik, apa yang kau inginkan? Uang? Jalang? Saham?"

"Simpan saja semua untukmu sendiri. Aku sudah punya banyak," tolak Mark halus. "Lagipula bukan begitu perjanjiannya kalau kau lupa,"

Donghyuck menggeram rendah di atas kursinya, menatap sosok Mark dengan pandangan benci. Sulit mengakui bahwa dia telah kalah dan harus menjadi budak Mark selama seminggu.

"Lalu apa yang kau inginkan?"

Mark Lee tertawa renyah, bangkit dari kursinya untuk membungkuk rendah di atas meja poker. Wajahnya mendekat hingga bibirnya menyentuh daun telinga Donghyuck.

"Aku ingin kau, malam mengangkang di atas tempat tidurku, sayang." bisiknya panas di akhiri jilatan sensual.

"Motherfuckin!" Donghyuck mengumpat.

to be continued
.
.
kalian ada yang pandai ngelawak? tolong dong ngelawak biar gue ketawa

sejujurnya tidak ada yang lebih menyedihkan dari mau remake story tapi booknya diunpublis....

Casino || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang