1. Awal

116 11 2
                                    

Ara menghela nafasnya.
"haaahh, akhirnya aku sampai juga di kota yang aku idamkan ini." sambil melihat sekeliling bandara yang telah lama ia bayangkan bentuknya.

Ara merantau dari sebuah desa yang cukup jauh dari ibu kota Korea Selatan, Seoul. Ia ingin lebih memajukan hidupnya sambil mencari suasana baru dan melupakan sedikit rasa sedih atas kepergian mendiang kedua orang tuanya.

Ia melihat jam yang berada dipergelangan tangan kirinya yang menunjukkan pukul 06.00.
Ara segera menyetop taksi untuk ia menuju tempat tinggal baru nya yang nanti nya akan ia tinggali selama di Seoul.

"Pak, ke alamat ini ya" sambil memberikan kertas kepada bapak supir taksi, yang di iyakan oleh supir taksi tersebut "baik."

Disepanjang perjalanan Ara tidak bisa berhenti senyum senyum sendiri sambil melihat keluar jendela. Bapak taksi yang melihat dari kaca Spion depan menyadari tingkah aneh Ara.

"non kenapa senyum senyum sendiri? Lagi bahagia ya?" Ara yang di tanya seperti itu langsung berdehem sambil nyengir.

"hehe iya pak, soalnya saya keterima ditempat kerja yang saya idam idamkan, dikota yang saya idamkan juga." sahut ara.

"Ohh, memangnya non kerja diterima di mana?"

Ara mantap langsung menjawab, "di Cute Entertaiment pak, hehe"

Si bapak pun shock, "Loh jangan jangan non ini artis ya? Wahhh pantes aja"

"Hah? Bu-bukan pak, saya ini hanya staff biasa kok hehe, pantas saja apa pak?" jawab Ara bingung.

"Wah saya pikir non artisnya, habisnya wajah non cantik seperti selebriti hehe."

Ara yang dibilang seperti itu hanya nyengir nyengir saja, ya memang dia sudah terbiasa disebut cantik dari kecil, bahkan dia dinobatkan sebagai 'elf' di desanya, karena kecantikan paras dan hatinya.

Bahkan ketika kedua orang tuanya meninggal, Ara pun sangat disayang oleh tetangga tetangganya, maka dari itu ia masih ter-urus dan bisa berkuliah.


-

"Ahhhh, akhirnya selesai juga, capekkk" keluh Ara. Setelah tadi sampai tempat tinggalnya, memang ia langsung segera merapihkan barang barangnya, membersihkan tempat tidur dan beberapa tempat yang berdebu karena tidak di tinggali beberapa waktu.

"OIYAAA, ah peralatan mandiku dan beberapa barang lainnya kan tidak ikut ku bawa kesini, aku lupa tadi sekalian membelinya di toko."

Karena Ara pun bosan dan tentu ingin membeli keperluan se-hari hari nya, ia pergi keluar untuk sekedar menghirup udara segar dan melihat lihat lingkungan barunya.

Lagi pula barang barang Ara belum sampai oleh jasa pengiriman, dan seperti alat mandi ia pikir lebih baik membeli nya karena yang lama pun sudah banyak yg habis dan sudah jelek, Ara ingin semuanya terlihat baru.

-


Ara sedang mengabsen barang apa saja yang harus ia beli, sabun, sikat gigi, pasta gig-

Brug

Ia menabrak sesosok laki laki tinggi, yang langsung membuat ia terkejuy.


"HAAHHH"

Yang ditabrak pun menjawab "Santai aja dong kaya gak pernah liat artis aja"

Ara langsung "hah?" lagi.

"Kau mengikutiku kesini kan? Sudah ku katakan aku tidak suka dikuntit." yang berbicara pun langsung pergi.

Ara sudah berdiri mematung dengan mulut menganga dan perlahan tertawa bingung.

Ia terkejut memang, bagaimana bisa saat sedang memilih milih barang yang ingin dia beli, sesosok yang ia idam idamkan selama ini tepat pas berdiri didepannya.

Tapi anehnya, mengapa sesosok yang ia idamkan nampak kasar sekali kepadanya? Dan apa tadi? Ia dibilang menguntit?

"WHAT?" nara langsung menutup mulutnya. "Jadi ia pikir aku adalah sasaeng gitu?"

Saat ingin menjelaskan kepada laki laki itu, dia sudah menghilang entah kemana. Nara memang bukan seperti fangirling yang lainnya, ketika melihat sosok idamannya langsung mendekati sampai sang idol pun risih, untuknya hal seperti itu tidak baik, karena idol juga manusia yang butuh Privasi.

Tapi ia juga sedih karena kesayangannya tersebut salah paham oleh nya, begitupun ia juga senang bisa bertemu orang itu secara langsung.

Entahlah ia bingung apa yang ia rasakan tadi, yang paling bingung kenapa orang itu kasar sekali?:(

Ya dia senang sih ketika tau idolanya akan Speak up ketika sesuatu yang mengganggu privasinya itu,
tapi tapi tapi, ah sudahlah, mungkin mood orang itu sedang tidak baik.


-


Shinwon masuk kedalam sebuah toko untuk membeli kopi kemasan yang biasa ia beli.

Saat ingin masuk, ia melihat sesosok wanita yang menunduk sedang memainkan handphone, lebih dulu masuk ke toko tersebut.

"Eh? Lucu." terbesit dalam batinnya, lalu dia menggelengkan kepalanya.

"Apasih? Ah sudahlah" lalu ia masuk kedalam, ya untuk membeli kopi tadi, hampir saja lupa.

Sudah selesai mengambil kopi di kulkas, Shinwon segera beranjak untuk membayar,

Brug

"Lah ini kan yang tad-"

"HAHHH" kejut wanita tersebut.

"Santai aja dong kaya gak pernah liat artis aja"

"Bodoh mengapa aku berbicara seperti ini" keluh Shinwon.

"hah?" kata wanita itu lagi.

"What hah hoh hah hoh mulu"

"Kau mengikuti ku kesini kan? Sudah ku katakan aku tidak suka dikuntit."

Shinwon langsung melangkahkan kaki nya dengan cepat, jantungnya berdetak dengan kencang, bahkan rasanya dia ingin menampar mulutnya sendiri.

Bagaimana bisa dia berbicara asal seperti itu kepada orang lain yang tidak ia kenal, bahkan ia tau kalau perempuan itu duluan yang masuk kedalam toko. Bodoh, memang Koh Shinwon bodoh.

AURORA🌌 | Koh Shinwon Pentagon💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang