5. Siapa?

78 8 0
                                    

Ara buru buru lari ke toilet. Di dalam toilet ia sedikit menangis, wajahnya sudah sangat memerah seperti kepiting rebus.

Mungkin karena telalu terkejut, membuat dirinya sedikit emosional,bukan karena sedih, tapi karena senang sekaligus malu.

Siapa yang tidak terkejut jika di peluk seseorang yang di idam-idam kan?

"Eommaaa, huhuhu. Eomma seandainya eomma masih di dunia ini, aku ingin pulang dan menangis di pelukanmu. Mungkin jika sekarang aku dirumah aku akan menangis sambil berguling guling, berteriak histeris, dan meloncat loncat seperti orang gilaㅠㅠ
Eomma, rasanya aku ingin berteriak sekencang kencangnya sekarang juga, eommaaaaa aku bisa gila menahan ini semuaaaaa." Ucapan Ara yang tentu saja keluar dari mulutnya dengan berbisik bisik, tidak mungkin dia membuat kegaduhan ditempat ini.

Sedangkan disisi lain, seseorang merasakan hal yang sama oleh Ara.

Shinwon rasanya sangat malu, wajahnya merah, entah apa yang ia lakukan tadi.

Mengapa badannya bergerak tanpa perintahnya? Bergerak semaunya.

Tapi tunggu, kenapa Shinwon baru kali ini merasakan hal itu terjadi tidak jauh dari waktu kejadian, biasanya dia tau lebih dulu yang jaraknya waktunya cukup untuk ia cerna.

Dan, kapan terakhir dia merasakan hal ini seperti ini juga?

Terakhir kali, dia melihat suatu lewat mimpi, bukan saat tersadar, lalu muncul begitu saja sebelum terjadi, jadi ia ingat sebelum kejadian terjadi.

Lalu ada apa dengan wanita itu, mengapa selalu dirinya? Shinwon pusing memikirkannya.

Sekarang yang harus ia pikirkan adalah bagaimana ia bisa keluar dari tempat ini tanpa ditanya oleh para member, sudah pasti ia akan diolok olok, mengesalkan.

Shinwon keluar dari toilet pria. Namun, lagi lagi ia berpapasan dengan wanita itu

"Hhhhh" Batinnya.

Ia lihat wajah wanita didepannya dengan ekapresi terkejut sekaligus-

"Tunggu, apa kau menangis?" tanya Shinwon pada orang itu.

"Hah? Ahaha tidak kok, aku habis mencuci wajahku, maaf aku duluan."

Jawaban macam apa itu? Tentu saja orang itu berbohong, Shinwon tentu tau, matanya merah dan sedikit bengkak, wajahnya pun sama merahnya.

Bahkan wanita itu langsung lari meninggalkan Shinwon sendiri dengan kebingungan.

Shinwon yang bingung hanya dapat menaikan sebelah alisnya, menatap wanita itu pergi begitu saja.


*


"Hhhhhh, akhirnya. Waktu nya pulang, lelah sekali. Rasanya waktu berjalan sangat lama hari ini." Keluh Ara sembari membereskan meja kerjanya.

Ara segera buru buru menuruni lift, ia ingin segera sampai rumah untuk bersih bersih, bersantai, meregangkan badannya diatas kasur.

Saat baru keluar dari gedung kantornya, seseorang menyentuh pundaknya.

"Hai, kau mau pulang?" Sapa si pemilik senyum termanis, dengan rambut blonde nya, seperti malaikat.

"Ah iya, Changgu-ssi. Kau juga ingin pulang?"

"Iya, aku baru selesai latihan. Mau pulang bersama? Tunggu, apakah kita satu arah?"

"Loh, bukannya Changgu-ssi harus pulang dengan para member? Aku ke arah sana." Sambil menunjuk ke arah yang akan ia lewati.

"Lagi pula aku naik transportasi umum. Tidak mungkin untukmu bukan?" Sambung Ara.

"Eyyy, kata siapa? Aku sering pulang dengan angkutan umum kok. Oiya? Baguslah kita searah kalau begitu. Sudah ku bilang tidak usah berbicara formal denganku, haha" tawa Changgu yang renyah membuat Ara lupa diri, seperti melihat sosok malaikat.

AURORA🌌 | Koh Shinwon Pentagon💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang