SATU

15.3K 159 2
                                    

Entah mengapa perasaan Alice hari ini tidak enak. Apalagi mungkin akan terjadi hal buruk untuknya.

Terdengar suara dobrakan pintu utama mansionnya. Wanita itu menoleh ke asal suara.

Terlihat enam pria dengan Jas juga kacamata hitam. "Sedang apa kalian?!" Teriak Alice melihat enam pria asing masuk ke mansionnya.

"Pengawal!"teriakan Alice tak di gubris oleh Pengawal - pengawalnya juga pelayan yang berkerja untuknya.

"Anda harus ikut kami nona" ucap formal pria berbadan kekar tersebut.

Alice menatap keenamnya dengan rasa tak takut. "Keluar dari kediaman ku!"

Seorang pria melewati dari tengah keenam pria tersebut. Di ikuti wanita dengan pakaian formal.

Pria dengan tampilan yang menawan menghampirinya. Berjalan mendekat hingga Alice terpojok.

Deruh nafas berat dan tercium aroma lemon dari mulutnya. "Dimana anakku?!"

Alice mengerutkan keningnya. "A-anak?maksud anda apa??"

"Wanita jalang! Dimana anakku?!" Sedikit kaget mendengar umpatan dari pria yang baru ia temui.

Alice menghela nafas. "Anda sepertinya salah orang tuan"

"Kau mencoba membodohiku?!katakan saja di mana anakku!"ia menarik tubuh Alice dan membanting nya ke dinding.

"Agh!" Mendapat benturan di kepalanya Alice pingsan dan tak sadarkan diri.

"Hei jangan sandiwara!"Pria itu menggoyang-goyangkan tubuh Alice yang tak sadarkan diri.

"Tuan sepertinya ia tak sadarkan diri"timpal wanita yang ada di belakangnya.

Lantas pria tersebut menggendong nya. "Ke mansion utama"titah pria tersebut ke wanita yang mengikutinya dari belakang.

~~°°***°°~~

ALICE POV•

Aku terbangun dan mulai mengerjap-ngerjapkan mataku. Kepalaku sakit sekali. "I-ini dimana.."gumamku melihat kamar yang asing bagiku.

Terlihat dua wanita memakai pakaian pelayan berdiri di depan pintu. Melihatku lalu berjalan menghampiri ku.

"Nona sudah sadar. Apa kah ada yang nona perlukan?"tanya nya dengan halus.

Ya!aku hanya ingin keluar dari sini. Tempat asing bagiku berada di sini membuatku tak nyaman.

"Boleh kah aku meminjam handphone mu?"

Ia menggeleng dengan wajah takut. Entah apa yang ia takutkan tapi terlihat jelas bahwa ia takut.

"Aku mau pulang"sekali lagi keduanya hanya diam berdiri di samping tempat tidur yang aku tiduri.

"Nona sebentar lagi makan malam. Anda harus menyiapkan diri" ia memengang lengan ku dengan hati-hati dan mereka menuntut ku menuju kamar mandi.

Mereka mandikan ku lalu memakaikan ku gaun yang indah.

Menghiasi wajahku juga menata rambutku yang panjang.

"Apakah habis makan malam aku boleh pulang?"

Mereka hanya diam dan tak menjawab. "Apa kalian bisa jelaskan kenapa aku di sini?"

My Unknown HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang