5

860 71 6
                                    

Typo sana-sini












Sudah hampir 2 bulan Wooseok terkurung di rumah super mewah Jinhyuk. Niat awal Jinhyuk membawa Wooseok adalah karena Wooseok mengaku mencari temannya yang tak lain adalah musuh Jinhyuk. Jinhyuk berpikir bahwa Wooseok pasti berharga bagi dua sahabat itu, mengingat mereka tak pernah punya teman. Tapi situasinya berubah. Si pria mungil itu tiba-tiba saja juga terasa barharga bagi Jinhyuk. Sikapnya yang pemarah yang terkesan cuek dan jangan lupakan kepolosannya mampu membuat Jinhyuk luluh. Apapun yang dikatakan Wooseok tanpa Jinhyuk sadari terus diturutinya.

Jinhyuk terus memperhatikan Wooseok. Pria mungil itu tengah mendudukkan diri dikursi taman belakang rumah Jinhyuk. Si mungil tengah memejamkan mata menikmati udara dingin yang meniup wajahnya. Jinhyuk bergerak mendekat dan berakhir duduk disamping Wooseok. Menyadari kehadiran Jinhyuk, Wooseok membuka matanya dan menengok kearah Jinhyuk.

"Wooseok-ah, kamu akan menjadi milikku kan?" Wooseok membelalakkan matanya mendengar ucapan si jangkung.

"Apa maksudmu?"

"Aku mencintaimu" jawab Jinhyuk dengan ringan tanpa beban.

"Jinhyuk, kupikir kamu salah soal perasaanmu. Aku hanya membagi sedikit kepedulianku padamu. Tapi karena kamu tidak pernah merasakan hal semacam itu, kamu berpikir bahwa itu cinta" Jinhyuk terdiam, dia memikirkan kata-kata Wooseok.

"Aku...., akan berikan apapun yang kamu mau Seok"

"Jinhyuk-ah....,"

Tangan Jinhyuk bergerak menggenggam tangan Wooseok. "Katakan Seok, kemauanmu?" Wooseok menatap mata Jinhyuk dengan intens.

"Seungwoo, Han Seungwoo!" Ucapan Wooseok sukses membuat Jinhyuk menautkan kedua alisnya.

"Aku mau Han Seungwoo. Aku...., merindukannya" Wooseok tak sadar apa saja yang telah diucapkannya. Kalimat demi kalimat yang keluar dari mulutnya itu refleks terucap begitu saja. Dan hatinya terasa sakit setiap mengingat Seungwoo. Entahlah, seperti ada perasaan yang membubung tinggi, seperti rindu? Wooseok belum memastikannya.

Jinhyuk melepas tautan tangan keduanya. Ia berjalan masuk menuju rumah. Meninggalkan Wooseok yang tengah membasahi wajahnya dengan air mata dengan tangannya yang memeganga dadanya. Dadanya yang terasa nyeri. Nyeri karena merindukan Seungwoo. Sambil berjalan Jinhyuk meraih ponsel didalam saku celananya. Mendial seseorang.

"Datanglah kerumahku" ucap Jinhyuk singkat kemudian memutuskan sambungan. Membiarkan orang diseberang sana dengan perasaan kesal.

***

Tok tok tok

"Masuklah"

Seorang maid masuk kekamar tamu yang beberapa waktu terakhir ditempati Wooseok.

"Ada tamu untuk anda" ucap maid itu. Maid itu lalu membungkuk dan berlalu.

Tamu untuk Wooseok? Siapa yang datang? Wooseok tidak pernah bertemu siapapun selama berada dirumah Jinhyuk. Bagaimana mungkin ada tamu yang datang untuknya. Tak ingin membuang waktu, ia lantas berjalan meninggalkan kamarnya.

Tidak ada siapapun diruang tengah. Lantas Wooseok semakin kebingungan. Apa ia terngah dipermainkan. Seorang maid kemudian membukakan pintu besar rumah itu. Pintu yang tidak pernah dibukakan untuk Wooseok keluar. Disana berdiri seseorang yang Wooseok kenali.

"Seungwoo?"

"Seok, ayo pulang" ujar pria itu sambil tersenyum. Senyum yang Wooseok rindukan. Saking rindunya hingga membuat hatinya sakit.




















END



Singkat aja. Yang penting ada....
Makin aneh wkwkwkwkwk










See you soon



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loving with Angel ✔ [Seungwooseok/Seuncat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang