2

897 91 17
                                    




"Eung...."

Seorang lelaki mungil membuka matanya perlahan. Ia ingin bergerak meregangkan tubuhnya. Tapi pergerakannya tertahan, oleh dua tangan besar. Tangan? Lelaki itu menoleh pada pemilik dua tangan itu yang berbaring sambil memeluknya disisi kiri dan kanan tubuhnya.

'Siapa mereka?' Batinnya.

"YAAAAKKKKK!!!"

Kedua lelaki yang tak lain Seungwoo dan Seungyoun itu kaget mendengar suara melengking itu. Mereka berdua sontak langsung duduk dengan mata masih tertutup mencoba mengumpulkan nyawanya.

"Apasi?! Masih pagi udah teriak, kaya hidup dihutan aja!" Ujar Seungyoun yang kesal waktu tidurnya terganggu.

Lelaki tadi hanya menatap kesal Seungwoo dan Seungyoun yang seperti sudah biasa memeluknya, padahal kenal saja tidak.

"Kalian siapa? Penjahat? Kenapa peluk-peluk? Cabul ya?"

"Hey, calm down boy!" Ujar Seungwoo.

"Eh Wooshin, so suci lu! Cabul? Makhluk tua bangka kaya lu merasa tercabuli gara-gara dipeluk doang? Dan kita ini sahabat lu bro!" Sambung Seungyoun.

"Dipeluk doang? Sahabat? Eh! Kita gak kenal ya! Seenaknya main peluk-peluk. Lagian Wooshin siapa lagi?"

"Bukan Wooshin?" Tanya Seungyoun dengan wajah kaget sambil berpikir.

"Bukan! Dah, minggir!"

Lelaki itu kemudian bangkit dari kasur, berjalan menuju pintu kamar yang tertutup, membuka kemudian menghempaskannya. Meninggalkan Seungwoo dan Seungyoun yang masih shock dengan kejadian barusan.

"Eh, bener juga. Kitakan liat sendiri dan dengar langsung dari dokter kalo Wooshin meninggal. Kenapa kita malah mikir orang tadi Wooshin. Idih, malu-maluin!"

Seungyoun kemudian bangkit dari kasur dan berjalan keluar. Ia menatap Seungwoo yang masih setia dengan tatapan kosong.

"Ngelamun mulu! Kagak sekolah lu?"


***


Lelaki manis bertubuh mungil itu berjalan gontai, sesekali memandang mobil yang lalu lalang. Mobil-mobil itu mengingatkannya pada kejadian semalam, saat Seungwoo hampir menabraknya.

"Kok bisa ya semalem aku sampe jatoh? Untung gak ketabrak"

"Tapi kalo aku ketabrak mati gak ya?"

"Gila kali"

Lelaki itu kemudian melihat-lihat sekitar. Kedua alisnya bertautan, merasakan hal yang aneh.

"Eh, ini dimana ya?"

Ia berdiri dan kembali berjalan.

"Hhuhu, gimana caranya pulang?"

Tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti disampingnya, membuatnya menoleh. Seseorang dengan seragam SMA keluar dari mobil itu dengan wajah yang dikenalinya. Seungwoo, dia sedang dalam perjalanan pulang dan melihat postur tubuh seseorang yang dikenalinya.

"Kamu si cabul!" Ujar si lelaki manis sambil menunjuk Seungwoo.

Seungwoo masih tetap berjalan kearah lelaki manis itu kemudian membawanya dalam sebuah rengkuhan. Rengkuhan yang mengisyaratkan sebuah perasaan yang membuncah. Wooseok tidak bodoh untuk menyadari perasaan itu, rengkuhan serta suara ribut dari dada Seungwoo sudah memberitahunya dengan sangat jelas.

'Manusia yang merindukan jiwa lain, jiwa yang sudah pergi' batinnya.

"Wooseok..., mungkin kamu mau tau namaku"

Tak mendapati respon dari Seungwoo, Wooseok kemudian melanjutkan ucapannya.

"Kamu? Siapa namamu?"

"Tanyakan pada dirimu jika ingin tau. Hatimu pasti tau, aku yakin" Seungwoo berujar lirih.

"Apaan sih! Ngelunjak kan! Udah yakin sih, pasti kaya gini!" Ujar Wooseok sambil melepaskan diri dari rengkuhan Seungwoo.

"Jawab aja sih! Susah banget, heran!"

Seungwoo terkekeh mendengar ujaran kekesalan Wooseok.

"Han Seungwoo"

"Terus yang satu lagi?"

"Cho Seungyoun?"


Hening~


"Mnmmm.... Seungwoo-ya! Ngomong-ngomong, kamu mau gak menampungku? Aku gak tau mesti pergi kemana. Ini dimana aja aku gak tau. Ya ya ya, plizeu!"

Wooseok menampakkan aegyo pada lelaki bertubuh kokoh didepannya. Masa bodoh dengan rasa malu pada orang yang baru dia tahu bernama Han Seungwoo, itu lebih baik daripada harus menjadi gelandangan.

"Kebetulan aku dan Seungyoun lagi perlu pembantu"


***


"Halo~ Pangeran pulang~"

Pintu terbuka menampilkan Seungyoun dengan wajahnya yang tidak semangat. Seungyoun lalu lanjut berjalan menuju kamarnya. Tiba-tiba langkah kakinya terhenti, mundur beberapa langkah menolehkan kepalanya pada seseorang. Seseorang yang tak lain adalah Wooseok yang sedang asik bersih-bersih.

"Wooshin?......Setan?!"

Suara gemetar Seungyoun menarik perhatian Wooseok untuk menoleh padanya yang ternyata sedang termenung dengan tatapan kaget seperti melihat hantu.

"Setan?! Tadi malam aja peluk-peluk, sekarang malah ngatain setan! Dasar manusia gak tau diri!"









































TBC

Masih gak jelas? Aneh gak sih? Ga jelas banget gua ngetik apaan.

























Wednesday,  27 November,2019








Loving with Angel ✔ [Seungwooseok/Seuncat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang