a.n: so who do you guys think is the top
-BYBcool
**
Aku menemukan nihilnya keberadaan Troya saat terbangun di pagi hari. Aku cuma bisa merasakannya sudah pergi ke tempat terkutuk berjuluk Jantung Iblis itu meski belum memeriksanya sama sekali. Pelayan-pelayan kerajaan mengantarku ke ruang makan kastel di mana telah terhidang berbagai macam makanan, tetapi aku tidak merasakan keinginan yang menggebu-gebu untuk melahapnya seperti biasa.
Kesunyian mendera di ruangan raksasa ini. Seorang pelayan berdiri tak jauh dari meja makan yang luas. Sesaat aku bersyukur karena perbedaan kasta kami, Havera Lythe tidak bergabung denganku di sarapan ini. Beliau menghormati dan jelas tidak membenciku, tapi tentu dia adalah wanita yang tahu di mana posisinya. Aku mengetuk-ngetuk garpu (aku tidak tahu mengapa kerajaan elf mempunyai utensil berukuran normal untuk manusia mengingat ukuran tubuh besar semampai mereka, tapi oh well) di pinggir piring panekukku, masih tidak berselera untuk melahapnya.
Aku tak punya ide sama sekali di mana Jantung Iblis terletak atau tempat macam apakah itu. Namun setidaknya, di Oceanus 15 tempatku lahir dan tumbuh besar, Bibi Leigh pernah menyebutkan sebuah tempat dengan nama Daratan Para Biadab. Dan aku menduga itulah destinasi Troya semalam, tempat Asap Neraka bersemayam dan menunggu untuk direnggut.
Hal yang paling menyeramkan dari tempat itu adalah kenyataan bahwa tidak ada satu pun bangsa yang tahu pasti seperti apa tempat itu. Bahkan beberapa orang menganggapnya legenda semata, tapi tempat itu jelas keeksitensiannya terjamin mengingat ada lembaga yang mengurusnya. Yang kami ketahui hanyalah tempat itu adalah penjara; tempat tinggal mutlak dan abadi untuk makhluk-makhluk paling biadab yang pernah berjalan di muka bumi ini. Mereka yang melakukan kriminal terhebat sepanjang masa, mereka yang merupakan makhluk terkeji, dan mereka yang cukup jahat untuk dijebloskan di sana. Di tempat yang bernama resmi Oceanus 0, sebuah Oceanus yang bahkan tidak mendapatkan angka seperti Oceanus lain.
Tidak ada yang tahu seperti apa bentuknya, sebesar apa, apa saja yang bersemayam di dalamnya, dan lain-lain. Bahkan pemburu-pemburu pengembara paling berani di Oceanusku tidak ada yang tahu, meski mereka mengembara ditemani oleh griffin yang agung, atau macan bencana bersayap yang buas; makhluk-makhluk terkuat yang bisa ditunggangi umat manusia. Oleh karena itu, Jantung Iblis juga kerap kali disebut sebagai daratan di mana tidak ada yang bisa kembali. Karena tidak ada yang pernah kembali dari sana.
Seberkas ingatan mengenai semalam terputar di benakku. Di samping pertengkaran terakhir kami, rasa resahku memenangkan segalanya sehingga aku bahkan tidak mampu murka kepadanya. Aku belum menyadari bahwa ia akan pergi ke Jantung Iblis, atau Oceanus 0, atau Daratan Para Biadab---apalah nama-nama keji lainnya sebagai nama lain tempat itu. Namun kini gejolak tak nyaman bergelora di dalam perutku, menimbulkan rasa tak nyaman yang mendorongku untuk melarikan diri dari kastel ini. Gejolak yang sama setiap aku berjumpa dengan makhluk yang terlalu buas saat tengah berburu. Naluri purba manusia untuk menyelamatkan dirinya sendiri begitu merasakan marabahaya yang mengancamnya.
Aku membenci Troya dengan segenap hatiku, setidaknya aku tahu aku membencinya setiap dia bertindak semena-mena atau ketika ia begitu sulit untuk dikenal dan diraih. Tetapi kalau begitu rasa apa yang tengah menggerogotiku dari dalam; keresahan yang terasa tiada akhirnya; kekhawatiran? Dan aku membenci diriku sendiri untuk itu. Aku merasa seperti sebuah lelucon yang mendustai dirinya sendiri. Mungkin aku tidak sepenuhnya membenci Troya, tapi penjelma naga itu tentu masih termasuk sebagai orang paling kompleks yang pernah kutemui.
Menghela napas, kutenggak gelas berisi semacam sari buah di hadapanku. Aku tidak yakin apakah pertemuanku dengan Troya adalah sebuah kutukan atau sebuah peristiwa terpenting yang pernah terjadi di sepanjang delapan belas tahun hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceanus: The Breathing Island
Fantasycollaboration with @queenrexx Pemenang Wattys 2020 Kategori Fantasi ** Penduduk dunia menyebut entitas hidup yang bernapas itu sebagai Oceanus. Ialah daratan berwujud kura-kura raksasa di mana semua bangsa berpijak, tinggal, dan membangun kehidupan...