🌼4-keceplosan🌼

23 3 0
                                    

Bagai kembang api yang menggelegar di langit. Seperti halnya hatiku yang merasakan senang tiada tara.
Jordan_

Tiga hari kemudian, Semua siswa sudah berkumpul di lapangan dan bis sudah berbaris rapi sesuai dengan nomor yang sudah tertera.

"yaah kita ga satu bis nih Sal. Lo ati-ati ya nanti di bis. Oh iya lo udah minum obat anti mabuknya belum?" tanya Aira memastikan.

"oh iya! Hampir aja lupa gue Ra...thanks ya udah ngingetin, lo emang sahabat terbaik gue." Kata Salma.

"murid-murid...ayo segera masuk di bisnya masing-masing! Untuk menghemat waktu bila ada macet atau lain sebagainya di perjalanan nanti" seru salah satu guru yang paling dikenal sebagai guru tergalak.

"yah udah mau berangkat aja..yaudah dah Aira..!" kata Salma.

"dah Salma" kata Aira.

''Aira!" panggil seseorang yang sedari tadi sudah menunggunya di depan pintu bis. Ya, dia adalah Jordan.

Aira dan Jordan kemudian masuk ke dalam bis dan mencari tempat duduk yang paling nyaman. Setelah mereka menemukan tempat duduk, Jordan tiba-tiba meminta tas Aira.

Awalnya Aira bingung untuk apa Jordan meminta tas Aira. Ternyata Jordan hendak meletakkan tas Aira di atas rak penempatan bawaan penumpang karna Jordan tahau, bahwa Aira tidak akan bisa menggapai.

"ya ampun pekanya" batin Aira.

"thanks" kata Aira.

"its okey" jawab Jordan.

Mereka pun duduk dan setelah itu mengobrol dan sesekali mereka tertawa bersama.

Di lain sisi rupanya ada seseorang yang tengah mengawasi mereka, dia diam-diam mengambil foto mereka berdua. Siapa lagi kalau bukan Karin.
Nama lengkap kiran adalah Amelia karina, maka dari itu dia juga berada di bis nomor satu.

Karin berniat mengawasi Aira dan Jordan, ia memiliki rencana yang licik kali ini. Ia tersenyum saat melihat potretan foto Aira dan Jordan di ponselnya. Ia benar-benar muak melihat Aira dan Jordan bisa duduk bersama.

"Mampus lo Aira..." Gumam Karin.

Sedangkan Karin sudah berkali-kali memohon kepada Jordan agar Jordan mau duduk dengannya. Namun Jordan sama sekali tidak menggubrisnya.

Setelah Aira dan Jordan kehabisan topik pembicaraan. Ini adalah saatnya Jordan mencari tahu banyak hal tentang Aira.

"btw Ra, lo udah punya pacar belum? Atau ada seseorang gitu yang lo taksir?" tanya Jordan dengan wajah yang sesantai mungkin.

"emm...belum sih, tapi gue suka sama seseorang" jawab Aira.

"oh lo jomblo? Beruntung banget tuh cowo" kata Jordan.

"haha dasar lu. emangnya kenapa sih? Kok lo jadi nanya gituan" kata Aira.

"ya gapapa kali...kita juga gapernah bahas ginian, pengen aja gitu ngenal lo orangnya itu kaya gimana. Ga boleh?" sangkal Jordan.

"eh ya gapapa juga sih haha" kata Aira.

"yaudah gapapa kan... emangnya siapa sih cowo yang lo taksir, siapa tau gue bisa bantu lo buat bisa deket sama dia" tanya Jordan.

"gue suka sih, tapi kayanya ga mungkin gue bisa dapetin dia, sahabat gue juga suka sama cowok itu. Ya sebagai sahabat ga mungkin kan kita rebut kebahagiaan sahabat kita sendiri."

Lah lo sendiri gimana? Udah punya pacar?" sambung Aira

Jordan sedikit menebak nebak. Apa mungkin cowok itu adalah dia?, karena Akhir-akhir ini Salma, sahabat Aira satu-satunya sering mendekati Jordan dengan berbagai alasan. Akhirnya Jordan pun berniat menggoda Aira.

"kenapa langsung di rela in gitu sih.. kan lo juga gatau si cowok itu bakalan milih siapa antara lo atau sahabat lo. Siapa tau dia milih lo..nah gimana tuh?" pancing Jordan.

"ya kan sahabat gue udah suka duluan sama dia, otomatis gua harus ngalah dong" jawab Aira.

"tapi cowonya lebih milih lo.. ya harusnya lo terima aja dianya." Kata Jordan.

" tapi gue ga mau ngerusak kebahagiaan sahabat gue sendiri." Tolak Aira.

"tapi kan kenyataannya tuh cowo sukanya sama lo Airaaa" sangkal Jordan.

"tapi itu kan kata lo bukan kata cowok itu" kata Aira.

"kan cowo itu gue-" kata Jordan. "aduuh pake keceplosan" batin Jordan.

"iiih... apaan sih?" jawab Aira salah tingkah.

Pipi Aira sudah merona saat jordan keceplosan tadi. Setelah kejadian itu, Aira dan Jordan jadi agak canggung. Keduanya sama-sama bersandar dan saling membelakangi dengan berpura-pura tidur.

Karena perjalanan yang masih sangat jauh, Aira pun akhirnya tertidur sedangkan Jordan masih terjaga.

Saat bis melalui jalan yang curam dan tikungan yang lumayan tajam, tiba-tiba kepala Aira bergeser menjadi bersandar di bahu Jordan. Jordan yang mengetahui hal itu membiarkannay begitu saja, ia merasa kasihan jika harus membangunkan Aira.

"tapi kenapa jantungku selalu seperti ini tiap kali Aku bersentuhan dengan Aira. Ya tuhan...sampai kapan Aira seperti ini?" batin Jordan.

Karena gemas melihat Aira yang begitu nyenyak, Jordan mengelus sedikit puncak kepala Aira. Dan hal itu dimanfaatkan oleh Karin untuk mengambil foto mereka.

Ini adalah foto yang paling pas untuk menghancurkan Aira. Beberapa jam kemudian, bis pun sudah sampai di tempat tujuan.

"perhatian untuk seluruh murid peserta camping, dihimbau untuk tetap bersama dengan teman se bisnya. Dikarenakan untuk mempermudah saat nanti kembali lagi di bis." seru salah satu guru menggunakan microphone.

Berkali-kali Aira menggosok-gosok telapak tangannya, ya memang suasana di daerah bukit ini dapat dibilang cukup dingin maka dari itu Aira merasa kedinginan.

Jordan yang melihat itu langusung melepas jaketnya dan tanpa seizin dari Aira ia langsung nyelonong memakaikan jaketnya di tubuh Aira. Aira pun tak habis pikir.

Ia dibuat semakin susah untuk melepaskan Jordan. "Gak gak gak! Gak boleh Airaaa!... Haduuh kenapa gue jadi baperan gini sih!" Batin Aira sebal.

Tak hanya itu. Saat Aira berjalan melalui jalanan yang agak terjal, kakinya terpeleset dan membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan. Tubuh Aira melayang ke belakang. Untung saja saat itu Jordan dengan sigap langsung menangkap tubuh Aira.

Cekreek... lagi-lagi karin berhasil mengambil foto-foto Aira dengan Jordan.

"Hati-hati dong ra...! Udah tau jalanan licin masih aja cepet-cepet." Kata jordan. Dan segera menjauhkan diri dari Aira.

"Ih gue juga udah hati-hati kali!" Sanggah Aira.

"Kalo hati-hati tuh ya ga bakal kepeleset kek tadi begoo!" Cibir Jordan.

"Yaudah iyaa makasih udah ditolongin. Bawel!" Kata Aira.
-------------

Karin rasa foto-foto yang dia miliki sudah cukup untuk membuat persahabatan Aira dan Salma rusak. Tidak hanya itu, Karin juga berniat akan mencelakai Aira.
Namun dia butuh bantuan seseorang.

Yaa..
dia akan meracuni otak Salma dan membuat rencananya berhasil."hahahah lihat saja Aira, ga akan lama lagi!!" batin Karin dengan senyuman sinisnya.

Together We'll Be PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang