7

13 0 0
                                    

Magaret menarik lengan kemeja hitam michael , michael pun mengalihkan pandangan nya ke magaret.

" ada apa?" tanya nya dengan wajah datar

" aku ikut" ucap magaret langsung pada intinya

Michael sempat memandang ke arah jack,dan jack hanya menganggukan kepalanya bertanda "izin kan" Michael pun mengizinkan magaret ikut ke rumah sakit sepanjang perjalan micheal sambil terus menggendong ana dengan pose ala bridalstayl, semua anak buah terkejut melihat tingakah ketua mereka yang sangat bertolak belakang dengan realita. Michael yang terkenal sangat dingin,dan tegas bisa berubah menjadi rapuh di hadapan seorang mahasiswi,tanpa sadar setetes demi tetesan air mata michael turun dan kejadian itu adalah hal yang mustahil untuk sorang micheal. Seluruh anak buah nya yang berada di helikopter tidak percaya apa yang terjadi di di hadapan mereka sekarang. Seorang mantan ketua pasukan kesatuan delta force Amerika menangis karna melihat sorang mahasiswa terluka. Siapa mahasiswi yang ia tangiskan ini sebenarnya? Kira-kira itulah pertanyaan yang ada di dalam pikiran para anak buah nya. Tak butuh waktu lama untuk sampai rumah sakit. Setibanya di lapangan helikopter yang ada di rumah sakit belum juga helikopter mendarat dengan sempurna michael langsung loncat dan berlari kedalam.  tepatnya ke UGD di belakang nya sudah ada margaret yang menggejarnya dari belakang dengan tiga orang anak buah michael. Setibanya di UGD ana harus di larikan ke ruang bedah karna 1 peluru bersarang di dekat hati nya dan itu yang menyebabkan pendarahan nya banyak.  ana membutuhkan 10 kantong darah golongan AB sedang kan di rumah sakit hanya ada tersisah 5 kantong darah AB dan itu belum cukup untuk ana.

"masih kurang" batin michael

" saya kebetulan O " ucap michael. Mendengar itu margaret sangat senang mendengar itu,tak lama ada tiga anak buah michael datang ke arah michael.

"permisi pak, kami bertiga berdarah AB" ucap sang bawahan michael. margaret sangat bersyukur orang-orang ini mau menyelamatkan nyawa sahabat nya itu.
"tunggu masih kurang satu kantong lagi" ucap margaret,dan michael pun tersenyum sambil memegang tanggan ana yang terbaring lemah di bangkar rumah sakit dengan keadaan di badan yang sangat mengkahwatir kan.

"aku akan menyumbang kan dua klof" ucap michaeL.

dan mereka pun di pandu salah satu perawat untuk menggambil darah merka berempat.

       Sudah dua jam anna berada di dalam ruangan operasi itu dan selama itu jugalah michael dan magaret duduk di tuang tunggu dan tidak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka ,bagaiamana mereka bisa berbincang-bincang?mereka terlalu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Memikirkan bagaimana nasib gadis yang menerima dua peluru di tubuh nya itu. Tak lama lampu Ruang operasi pun padam menandakan operasi sudah selesai .datang seorang dokter yang masih menggunakan baju bedah dan ada sedikit percikan darah yang masih menempel pakaian nya.

"keluarga pasien ana" ucap nya, sontak saja margaret dan michael beridiri dokter sempat kaget dengan reflek dari kedua orang itu.

" saja wali nya " ucap margaret, ya ana seorang yatim piatu kedua orang tua nya meninggal saat pulang dari perjalanan bisnis, semenjak itu ia hidup sendiri para kerabat nya pun berada sangat jauh dari ana.

"jadi bagaimana dengan operasi ana?" tanya michael dengan wajah kawatirnya.

"operasinya berjalan dengan lancar" ucap sang dokter. michael dan margaret pun lega mendengar bahwa ana baik-baik saja.

" tapi ,karana pendarahannya ia dan benturan di kepala nya ny.anna menggalami koma dan kami tidak tau kapan ny.ana akan bangun" ucap sang dokter sambil membungkuk.         Bagaikan di sambar petir.Michael dan margaret tak bisa berkata apa lagi,padahal mereka berharap mendapat kabar baik dari ana,tapi semua itu harus pupus sudah  saat mendengar bahwa ana tidak akan bangun dalam waktu yang tidak bisa di tentukan. Tak lama bangkar ana pun keluar dan langsung saja margaret mengikuti bangkar sahabatnya itu,sedang kan michael berjalan menuju lapangan parkir. magaret hanya bisa merasakan aura gelap keluar dari tubuh pria yang bernama michael itu . pergi keluar dari gedung rumah sakit dengan muka sangat datar dan dingin. 

" aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi di kantor" ucap magaret dalam hati dan kembali mengikuti bangkar anna masuk ke ruang inap nya. 


STAY TUNE

DONE FORGET TO VOTE

HOW ARE YOU?Where stories live. Discover now