Bagian 1

2.9K 328 21
                                    

"Renjun ayolah, temani aku ya-ya-ya" bujuk Haechan seraya bergelayut seperti koala di lengan Renjun

"kau tau kan aku tidak suka keramaian, ajak saja Chenle sana" Renjun berusaha melepaskan Haechan yang terus bergelayut dilengannya

"Chenle tidak bisa katanya ada kerja kelompok, ayolah aku ingin menyemangati Mark hyung" bujuk Haechan sekali lagi, ia hanya minta ditemani untuk menonton pertandingan basket Mark sebelum berhenti ikut ekskul basket karena harus fokus dengan soal-soal, kenapa Renjun tidak mau sih.

Jengah juga Renjun lama-lama dengan Haechan yang terus merengek "tidak mau sudahlah aku mau pulang" putus Renjun final

"oke, aku tidak punya pilihan lain" langsung saja Haechan menarik lengan Renjun menuju lapangan basket tidak peduli dengan Renjun yang terus meronta dan meneriaki nya

Dan disinilah Renjun berakhir dengan tangan saling terikat dengan Haechan ada diantara kerumunan para gadis yang terus meneriaki nama para pemain basket yang sedang bertanding seperti tidak ada hari esok saja, mereka terus berteriak sampai Renjun merasa tenggorokannya ikut sakit

Mengabaikan suara bising teriakan, Renjun mengeluarkan earphone dan buku gambarnya untuk mengisi kebosanan yang akan melandanya selama beberapa menit kedepan, mengabaikan juga tatapan pemuda lain dari lapangan pertandingan.

Sedang nyaman dengan kegiatan miliknya, Renjun dikagetkan dengan Haechan yang tiba-tiba berteriak heboh dan menarik tangannya yang untuk menghampiri tim basket yang baru saja selesai bertanding. Tidakkah Haechan melihat bahwa Renjun sedang menggambar? Haechan malah langsung menariknya begitu saja bahkan Renjun terlihat masih membawa-bawa peralatan menggambar dengan keadaan tas yang tersampir tidak rapi dan earphone yang hanya tinggal di telingan kanan akibat Haechan menarik tanggan kirinya dengan tidak manusiawi -menurut Renjun-

"selamat hyung, kalian menang telak" puji Haechan dengan semangat pada Mark dan melupakan seseorang yang sedang kesal disebelahnya

"terimakasih, ingin ikut makan-makan bersama?" tawar Mark

"tentu saja ma- apa sih?" protes Haechan saat Renjun menyikut nya cukup keras

Renjun tidak menjawab melainkan hanya memberikan pelototan yang cukup seram menurut Haechan.

"biarkan aku mengobrol dulu dengan Mark hyung" bisik Haechan pada Renjun

Bisa saja sejak tadi Renjun meninggalkan Haechan pulang duluan kalau saja Haechan mau melepaskan ikatan nya. Merasa bosan akibat menunggu Haechan mengobrol dengan Mark, Renjun memutuskan memakai kembali earphone nya namun belum sempat melaksanakan niat nya salah satu anggota basket datang menghampirinya

"bosan menunggu kenapa tidak pulang?" tanyanya

"seperti yang kau lihat,ada ikatan bodoh yang menahanku" kata Renjun sambil menunjukkan tangan kirinya yang terdapat ikatan

"kau kan bisa melepasnya"

"kalau aku lepas yang ada beruang disampingku pasti akan menangkapku dan mengikatku lagi" kata Renjun mengingat kejadian yang sudah-sudah tentang perlakuan Heachan yang kadang aneh

Pemuda disampingnya tersenyum memperlihatkan lengkungan berbentuk bulan sabit di matanya "kalian lucu"

"lucu darimananya ini menyebalkan, kalau saja beruang menyebalkan itu tidak memaksaku pasti saat ini aku akan-"

"menghabiskan waktu dirumah dengan menggambar" sela Haechan setelah selesai mengobrol dengan Mark

"kalau tau kenapa menahanku disini" gerutu Renjun kesekian kalinya pada hari ini

"kau itu harus sekali-kali menghabiskan waktu diluar rumah"

"terserahlah ayo pulang, dan lepaskan ikatanmu"

"no-no aku akan melepasnya setelah sampai dirumahmu"

"hah? Kau gila, tidak mau lepaskan sekarang"

"tidak mau juga pokoknya setelah sampai dirumahmu nanti, sudahlah ayo pulang"

Mereka berjalan dengan keributan menemani sepanjang jalan bahkan juga melupakan pemuda yang berdiri disamping Renjun tadi dan menjadi penonton dari perdebatan dua orang yang tidak bisa akur dan anehnya adalah sahabat.

"menikmati perdebatan mereka?" tanya Mark pada pemuda yang berbicara dengan Renjun tadi

"lumayan, apa mereka selalu seperti itu?"

"hampir setiap hari mereka bertengkar dan akan saling mencari bila yang lain tidak ada, aku bahkan sampai bosan melihatnya"

"hyung kenal siapa temannya Haechan tadi?"

"Renjun? Lah aku kira kau mengobrol dengannya tadi karena sudah kenal"

"tidak, aku hanya menemani nya karena ia terlihat kebosanan"

"kurasa dia pasti bosan karena haechan selalu mengajaknya ketika akan menemuiku karena menurut Haechan itu adalah cara supaya Renjun cepat bertemu soulmate nya"

"dia belum bertemu soulmatenya? Tapi dia terlihat biasa saja"

"Renjun bahkan tidak mengangggap soulmate itu terlalu penting, menurutnya kalau sudah jodoh ya pasti nanti bertemu"

Pemuda disampingnya hanya menganggukkan kepala

*****

Renjun bersyukur ketika rumahnya sudah ada didepan mata, karena akibat dari tindakan aneh Haechan ia berakhir jadi tontonan massa baik di halte, di dalam bus, maupun ketika mereka jalan menuju rumah. Haechan sih masa bodoh karena ia sudah biasa mendapat perhatian orang banyak, lah Renjun? Selama disekolah ia hanya menghabiskan waktunya di kelas dari berangkat sampai pulang kecuali ke kamar mandi. Mendapat pandangan dari orang ramai membuanya merasa sangat malu dan harus menutup wajahnya dengan tangan yang tidak terikat.

"yey kita sampai, nah sekarang biarkan aku lepaskan ikatannya" kata Haechan sembari melepas ikatan mereka

Setelah melepaskan ikatannya Haechan hanya diam memperhatikan pergelangan tangan kiri Renjun lekat-lekat. Renjun yang melihat Haechan memperhatikan pergelangan tangan nya dibuat bingung, saat akan menarik tangannya Haechan malah menahan tangannya dan tiba-tiba berteriak heboh

"KAU AKHIRNYA DAPAT TANDA NYA" seru Haechan dengan semangat dan langsung memeluk Renjun dengan erat

Renjun yang mendapat perlakuan aneh Haechan hanya bisa mengerutkan alisnya dan menahan sesak akibat Haechan memeluknya kelewat erat

"hey kau itu kenapa lagi?" tanya Renjun

"lihat ini, tanda mu muncul" jawab Haechan dengan menunjukkan pergelangan tangan kiri Renjun yang sudah ada sebuah tanda bergambar bulan sabit dengan kepingan salju disekitarnya

"ini...kapan munculnya?" monolog Renjun melihat tanda miliknya


TBC

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang