Pagi ini Haechan datang dengan perasaan yang sedang bahagia, ia bahkan menyapa semua siswa yang ditemuinya. Dengan semangat Haechan langsung menghampiri Renjun yang sedang menelungkupkan kepala nya diantara lipatan tangan
"pagi Renjun" sapa Haechan dengan riang dan langsung memeluk Renjun
Merasa ada gangguan Renjun langsung mengangkat kepalanya dan meperhatikan pelaku dari gangguan yang dia terima
"lepas Chan ini masih pagi jangan mengganggu ku dulu aku sedang tidak mood"
Haechan mengangkat kepala nya yang tadinya ada dipungung Renjun dan langsung bersitatap dengan iris Renjun yang terlihat berbeda hari ini
"kau memakai lensa kontak?" tanya Haechan saat melihat iris Renjun yang berwarna kuning kepirangan, seingatnya kemarin iris Renjun masih sama yaitu warna coklat gelap. Apa Renjun sedang sakit mata? Tapi kan harusnya warnanya merah bukan kuning
"buat apa memakai lensa kontak, ini pasti karena karena soulmateku mengganti warna rambutnya dan lagi entah apa yang soulmateku lakukan hingga ia mendapat lebam-lebam" jelas Renjun sambil memperlihatkan lebam yang ada di kaki dan tangan nya, memang tidak sakit tapi terlihat dengan sangat jelas dan itu cukup mengganggu Renjun
"bukankah kau seharusnya menghawatirkan soulmatemu?"
Renjun hanya diam saja mengabaikan pertanyaan Haechan barusan seolah-olah hanya angin lalu. Haechan yang diabaikan hanya mendengus dan menghadap kedepan karena guru sudah memasuki kelas.
Ditengah keseriusan Renjun memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung, ia dibuat meringis akibat merasa seperti ada pukulan yang mengenai bagian belakang kepalanya
Haechan yang melihat Renjun meringis dan memegangi bagian belakang kepalanya dibuat bingung dan membuat gestur bertanya
"soulmate ku membuat ulah lagi, sepertinya bagian kepala nya terkena pukulan"
Haechan hanya memberikan tatapan prihatin, beruntung Mark dulu tidak ceroboh sebelum mereka berpegangan tangan. Karena sepasang soulmate akan saling merasakan luka yang dialami soulmate nya sebelum mereka saling bersentuhan untuk pertama kalinya. Kadar sentuhan nya pun berbeda ada yang hanya saling menyentuh biasa, berpegangan tangan, berciuman bahkan bisa lebih dari itu.
*****
Ketika bel istirahat berbunyi Haechan langsung saja pergi ke kantin meninggalkan Renjun sendirian di kelas, jangan bilang Haechan jahat karena nyatanya ia bahkan sudah berulang kali mengajak dan hasilnya selalu sama Renjun tidak pernah mau.
Sesampainya dikantin Haechan langsung mengedarkan pandangannya mencari Mark, setelah ketemu ia langsung mengahampiri Mark yang sedang duduk sendiri
"halo hyung" sapa Haechan riang dan langsung menempati kursi di samping Mark
"halo baby bear" Mark tersenyum dan mengacak rambut Haechan gemas
"hyung sendirian? Biasanya bersama Jeno"
"memang dengan Jeno, tuh orang nya" tunjuk Mark pada Jeno yang berjalan kearah sepasang soulmate itu
"eoh kau mengganti warna rambutmu menjadi pirang? Dan lagi warna matamu juga berubah" seru Haechan saat Jeno sudah duduk di depan Mark
"eh, aku baru sadar kalau warna matamu jadi warna coklat gelap" ucap Mark ikut memperhatikan
"aku mendapat tandaku kemarin"
"coba tunjukkan aku mau lihat" kata Haechan dengan semangat
Jeno menunjukkan pergelangan tangan kanan nya dan disana sudah ada tanda sebuah kepingan salju yang disekitarnya ada bulan sabit. Melihat tanda itu Haechan merasa familiar tapi mirip tanda punya siapa ya? Mencoba mengingat tapi tidak menemukan titik cerah alhasil ia lebih memilih mengabaikan hal itu dan pergi untuk memesan makanan miliknya.
"ingin kubantu untuk menemukan soulmatemu?Caranya mudah kita hanya butuh ini" Mark menunjukkan sebuah pulpen yang ia keluarkan dari kantung baju
Jeno menatap dengan alis mengkerut tanda tidak mengerti maksud dari Mark
"kalau kita menulis sesuatu ditangan nanti tulisan itu juga akan muncul ditangan soulmate kita, seperti ini" Mark menarik tangan Jeno dan mulai menulis sesuatu
"hanya milik LJN?" eja Jeno setelah melihat apa yang ditulis oleh Mark
"baguskan? kalau sudah begini tidak akan ada yang berani mendekati soulmatemu" jawab Mark bangga dengan hasil tulisannya
"bukankah ini sedikit aneh hyung" protes Jeno karena kalau soulmate nya tidak suka bagaimana?
"ini bagus, percaya saja padaku pasti besok kau akan langsung bertemu soulmatemu"
Jeno hanya menuruti apa yang dikatakan Mark namun entah firasat atau apa tapi ia merasa akan dapat hal yang tidak enak.
Cukup lama Haechan mengantri, ketika kembali ketempat Mark tadi ia melihat Mark sedang menulis sesuatu di pergelangan tangan Jeno
"kalian sedang apa?" tanya Haechan penasaran
"menulis nama Jeno untuk menemukan soulmatenya, seperti yang aku lakukan dulu untuk menemukanmu" jawab Mark tanpa melihat Haechan yang pipi nya sudah memerah akibat perkataan Mark
*****
"ish, kenapa tidak mau hilang sih" gerutu Renjun saat tiba-tiba sebuah tulisan hanya milik LJN muncul di pergelangan tangan kirinya , ia bahkan sampai tidak sadar saat Haechan sudah memasuki kelas dan duduk disampingnya
"kenapa lagi soulmate mu itu?" tanya Haechan tiba-tiba
"astaga!" kaget Renjun "kau lihat, sekarang dia bahkan menulis kalimat aneh di pergelangan tangannya" tunjuk Renjun memperlihatkan pergelangan tangan kirinya
"eh, tulisan ini kan" kaget Haechan
"kenapa? kau kenal siapa LJN?" Tanya Renjun mulai antusias karena kalau ia tau siapa LJN ini ia akan memarahinya habis habisan.
"tidak jadi hanya kaget saja, LJN insialnya seperti tidak asing tapi aku tidak yakin" Kata Haechan sedikit ragu
Mendengar perkataan Haechan yang seakan memberi cahaya terang tentang si pelaku pencoretan membuat Renjun menatap Haechan dengan pandangan yang semakin menuntut
Mendapati tatapan Renjun yang seperti akan memakannya membuat Haechan menjadi merinding sendiri
"Seperti Lee Jeno adik Mark hyung, dia juga baru mendapat tanda nya kemarin""adik Mark hyung? Kok aku gak kenal?" Ekspresi yang tadinya antusias seketika langsung berubah menjadi kebingungan dengan tatapan polos
"Astaga apa kau ini tinggal di goa? bahkan kemarin kalian sempat mengobrol" sungguh Haechan tidak habis pikir sahabatnya ini apa tidak sepeduli itu terhadap sekitar seorang Jeno yang terkenal saja ia tidak tau
"yang mana sih gak ingat tuh"
"yang mengobrol dengan mu waktu selesai menonton pertandingan basket kemarin"
Samar-samar Renjun mulai menggali ingatannya dan menemukan bayangan tentang pemuda tinggi dengan mata yang menbentuk bulan sabit waktu ia tersenyum
"HAH SERIUS DIA?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanfictionRenjun pemuda yang tidak terlalu peduli dengan adanya soulmate dibuat pusing dengan soulmatenya yang mendapat lebam dan coretan dihari kedua ia mendapat tanda soulmate nya. -Tamat-