Hari ini hari minggu, rencananya aku akan bangun jam 2 an.
Sekarang sudah pukul 01.30 siang jadi aku bangun dan segera menguncir rambut yang tadi aku gerai.
Dibawah aku sudah melihat kedua orang tuaku membawa seorang anak kecil yang bergelayut manja di tangan ayahku.
Aku melewati mereka dan segera mengambil kunci mobil.
"Mau kemana kamu" suara itu berhasil membuat Clarisa tidak lanjut berjalan
"Apa peduli kamu tentang saya" tanya Clarisa dengan dingin
Dari kecil aku tak pernah memanggil orang tuaku dengan sebutan 'Ayah dan Bunda' kalau guruku menanya tentang keluarga aku akan menjawab 'aku tak punya keluarga'.
"Tentu saya peduli sama kamu, lihatlah anak yang ku bawa, dia lebih tampan dan pasti slalu aku prioritaskan" ucap -Eva ibu dari Clarisa
"Aku tak peduli" jawab Clarisa asal
"Hahaha anak seperti kamu pantasnya di acuhkan saja" tawa Eva yang langsung masuk kehatinya Clarisa
"Kalau begitu anak itu lebih menjijikan daripada saya, karna dia adalah anak ANGKAT dari kalian" ucapnya yang sudah naik pitam
"Apa kamu bilang dia menjijikan" Eva hampir saja menampar Clarisa namun dengan sigap dia memegang tangan Eva
"Apa yang akan orang katakan jika Danil dan Eva sudah tak menganggap anaknya lagi, mungkin akan kupastikan perusahaan kalian akan hancur perlahan" jawab Clarisa tak kalah sinis dari Eva
"Anak sialan"
Begitu Eva mengatakan seperti itu datanglah danil yang membawa tas kantor nya.
"Mau kemana kamu" tanya Danil namun Clarisa hanya memandangnya sekilas dan langsung pergi
Segera Clarisa berlari ke mobil Sport warna hitam miliknya lalu menjalankannya dan menuju tempat yang dia rindukan.
Disinilah Clarisa sekarang. Taman, tempat dia menangis dan bercerita.
Di buka lah buku dairy nya yang sudah lama sekali, warna nya pun hampir ilang, warna buku itu adalah perpaduan warna hitam dan putih.
Tangannya pun sudah ahli untuk menulis
Dear ayah dan bunda
Kenapa sikap kalian selalu membedakanku dengan orang lain dan mengapa bunda berkata seperti itu padaku.
Aku ingin seperti mereka ayah, aku ingin slalu di manja aku ingin slalu di pedulikan.
Aku tak suka jika kalian slalu mengacuhkan aku seperti debu.
Aku tak ingin ada orang lain selain aku yang di sayang kalian.
Apa kalian tak menginginkan aku hadir?
Aku tidak ingin hidupku seperti sinetron indonesia yang rumit.
Aku ingin hidupku seperti drama korea yang indah dan tidak sengsara.
Aku tak butuh uang ayah bunda, yang aku inginkan adalah kalian tetap bersamaku ketika aku rapuh.
Percuma aku punya banyak uang tapi aku tak tau artinya keluarga yang indah.Clarisa segera menutup kembali bukunya lalu di masukkan bukunya ke dalam mobil.
Sepertinya hari ini Clarisa akan tidur di apartement yang dia beli dari hasil menabung.
Tik
.
.
.
Tik
.
.
.
TikBunyi hujan sudah terdengar di telinga Clarisa, dia tak berlari untuk menghindari hujan tapi dia menunggu hujan itu datang untuk meratapi kesedihannya.
Hujan mulai turun membasahi bumi dan sejak tadi Clarisa sudah bermain hujan
"Ngapain lo disini nanti sakit" ucap seseorang sambil menutupi keapala Clarisa dengan payung
"Lo yang ngapain disini" jawab Clarisa lalu mendorong payung itu dan payungnya terbang entah kemana
"Lo gak waras ya, lo terbangin payungnya" kesal devano, ya devano tak sengaja lewat dan melihat mobil Clarisa jadinya dia harus menemui wanita itu dulu
Brakk..
Tiba tiba Clarisa pingsan tak sadarkan diri lalu Devano segera membawa Clarisa ke mobilnya dan melaju kerumah Devano
"Assallamuallaikum mamaaa" teriak Devano
"Kenapa sih sayang kok teriak gi-" belum sempat -Alena ibunya Devano berkata dia sudah melongo karena Devano sudah membawa seorang gadis
"YAAMPUN DEVANO KAMU APAIN DIA"teriak Alena
"Mama dia tadi pingsan ma jadi aku bawa kesini aja" penjelasan Devano kembali meluapkan hati ibunya
"Vano bawa sini kompresan, badanya panas banget" ucapnya "Cantik, namanya siapa"tanya Alena
"Nih ma" ucap Devano sambil menyodorkan tempat kompresan
"Namanya Clarisa"
"Nama yang cantik untuk orang yang cantik" ucap ibunya Devano
Haiiii aku up lagi nih guys
Maap klk nanti jarang on yak :)Jangan lupa VOMENT!!!
3 januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
°CLARISA°
FantezieAku Clarisa ini, keluargaku orang kaya namun kehidupanku tak sebahagia orang lain, kedua orang tuaku yang selalu mengabaikanku dan tak peduli tentangku. Mereka hanya mementingkan pekerjaan dibanding aku, bahkan aku saja tak pernah di ajak ke pesta y...