Bertemunya Ratu Koplak dan Sang Cupu

32 0 0
                                    

Jam tujuh tepat di SMA Adipati iskandar . Sudah menjadi tradisi dihari senin yang akan melaksanakan upacara bendera, kebetulan senin pertama semenjak liburan akhir semester. Bahkan semua murid sedang grasak grusuk mencari atributnya masing masing, adapula yang sedang mengupet dari kejaran guru guru pemeriksa yang mengecek perlengkapan mereka.

Sang protokol pun memulai membuka upacara pada senin kali ini

Upacara pengibaran bendera merah putih SMA Adipati Iskandar, hari senin..... di mulai

Saat berjalannya upacara banyak murid yang terlihat grasak grusuk, tepat pada amanat pembina upacara yang di bawakan oleh Pa Oni, guru yang berasal dari jawa tepatnya solo, yang ketika berbicara dengan nada yang lembut nan terkesan lama.

Setelah melalui beberapa rangkaian acara, akhirnya upacara senin kali ini selesai. Dan sekaligus Sang pemimpin upacara membubarkan peserta upacara.

Tanpa penghormatan, balik kanan bubar jalan!

"Eh buseet dahh... Ni lu liat kagak wul? Kringat gue kek biji jagung, gede gede amadd " Tanya Alikha si Ratu koplak

"B aja sih Ca, gue juga kringeten tapi engga seheboh kek lu." Sahut Wulan besplenpolepelnya Alikha

"Yeh, yaudah sih Wul. Btw lu belum sarapan kayaknya makanya lu rese."

"Korban iklan ca?" Tanya Wulan

"Yeh apaan sih Wul, gini yah. Menurut profesor doktor Alikha Dwi Putri Elfan 1 dari 1 orang mengalami keresean karena belum makan alias Lapeeerr." Ungkap Alikha dengan menggebu gebu

"Bilang aja lu mau ke kantin."

"He he he he.. " Alikha hanya memperlihatkan barisan giginya yang putih nan rapih

"Yaudah ayok."

Alikha dan Wulan langsung pergi ke kantin untuk mengisi perutnya, ntah itu hanya minum ataupun membeli makanan ringan.

Sementara di tempat lain, ada murid yang sedang mencari cari ruang guru yang berada di SMA Adipati Iskandar. Dia terus menelusuri semua ruangan yang ada di sekolah tersebut. Kemudian kini ia menemukan ruangan yang ia cari.

Tok tok tok

"Iya silahkan masuk " Respon seseorang yang berada di dalam tersebut.

Ceklek

Sekilas si murid melihat ke penjuru ruangan, dan melihat nama yang ada di atas meja.

Silvia Damayanti

"Oh kamu.. Silahkan duduk." Ucap guru tersebut  ramah.

"Hmm baik bu..Selamat pagi." Sapa si murid dan langsung duduk di tempat yang di sediakan

"Pagi, jadi.. Alvaro Martin ya?  Kamu murid pindahan dari Prancis?. "

Murid tersebut hanya mengangguk.

Guru tersebut hanya mengulas senyum.

"Alvaro, apakah kamu sudah lancar berbahasa indonesia?. Kamu faham tidak apa yang ibu bicarakan?." Tanya guru tersebut

"Faham bu, sebenarnya saat saya ingin di pindahkan ke indonesia bunda saya mengajari saja berbahasa indonesia. Bunda saya juga berasal dari indonesia."

"Ohh syukurlah ibu kira kamu tidak mengerti apa yg di ucapkan ibu. Jadi Al, kamu mau masuk ke jurusan MIA yah? Tadi ibu sudah melihat data datanya. Jadi mulai sekarang kamu ibu tempatkan di kelas 12 MIA A. Kamu tidak usah repot repot mencari, nanti ibu akan memanggil salah satu murid di SMA ini yang sudah hafal betul dengan keadaan di sekolah ini, jadi nanti kamu ikutin dia yah, dia juga bakalan nerangin bagian bagian dari sekolah ini."

"Baik bu. "

Untuk Siswa yang bernama Alikha Dwi Putri Elfan harap menemui Ibu Silvia Damayanti.

Pengumuman tersebut langsung terdengar oleh seluruh penghuni sekolah tersebut. Dan tentu sang empu pemilik nama langsung bergegas untuk menemui Ibu Silvia.

Tok tok

"Pagi Bu..Ibu manggil saya?,"

"Yaiyal lah, masak saya panggil buapak kamu."

"Ya kali aja bu."  Ucap Alikha yang juga menggaruk belakang kepalanya yang engga gatal.

Sementara Alvaro yang sedaritadi duduk dan berbincang dengan Bu Silvia terkejut atas sikap orang yang barusan mengajak dia ngobrol, tidak seperti tadi.

"Sudah sudah, nanti saya ketularan koplak kalo lama lama ngobrol sama kamu."

Alikha hanya menatap Bu Silvia cengo

"Apaan sih bu? Emang saya koplak? orang muka kaya rose black pink juga. " Ungkap Fanisa dengan gaya seperti para member Black Pink

Alvaro hanya menatap bingung.

"Udah ya Alikha, sekarang ibu nugasin kamu buat stady tour ke sekolah ini, dia Alvaro murid pindahan dari prancis."

"Apa bu? Stady Tour? Ga salah bu? Stady tour itu ke jogja kek, ke semarang kek, ke bandung kek, atau kemana gitu bu, nah trs juga saya kan bukan putri pariwisata, saya engga bisa bahasa prancis bu, kalo arab saya bisa."

"Alikhhaaa! Udah deh kamu tuh langsung nurut sehari aja sama saya engga bisa apa?."

Alikha langsung mengacungkan jari jempolnya dan mengajak Alvaro untuk berkelilinging sekolahan ini.

Gimana gue neranginya, pake bahasa qolbu kali.
Grutu dia dalam hati

"You follow me okey, dont wher wher yes?. "
Ucap Alikha dan di respon tidak baik oleh Alvaro yang langsung memasang muka bingung.

"Aelaah udah lu ikut gue aja, jangan kemana mana yah. Gue engga ngerti bahasa prancis. "

Alikha segera keluar dari ruangan Bu Silvia dan di ikuti dengan Alvaro.

Aneh
Ungkap Alvaro pelan sambil melihat dia dari belakang.

Alikha yang mendengar itu seketika langsung berhenti dan menoleh ke belakang.

"Are you ngomong sesuatu?."

Alvaro hanya diam, pura pura tidak mengerti apa yang Alikha katakan. Dalam hati yang paling dalam Alikha sangat sangat dongkol.

Kalo kaya gini gimana gue neranginya. Pake bahasa isyarat kali kayanya dia ngerti.
Gumam Alikha dalam hatinya

Alikha kemudian melanjutkan langkahnya dan tentu menerangkan satu persatu bagian sudut sekolah ini menggunakan bahasa isyarat yang ia karang sendiri.

Tangan Alikha menerangkan kalo apa yang ia tunjuk di ruang ini adalah ruang musik.

Alvaro hanya mengangguk angguk.

Keknya nih cewek kalo gue kerjain engga papa kali ya.
Ujar Alvaro dalam hati

Lanjut Alikha ke semua penjuru. Dan terakhir sampai di depan kelas ia dan Alvaro.

"Are you faham?. Soalnya I am sudah lelah nerangin All sama you. Kata Bu Silvia You one class with me, Yes?."
Tanya Alikha dengan bahasa yang ia karang sendiri

"Iya, saya tau dari tadi kamu nerangin. Makasih udah nemenin saya, saya masuk duluan ya?." Ucap Alvaro beebahasa indonesia dengan lancarnya dan langsung masuk ke kelasnya meninggalkan Alikha di luar dengan tatapan bingung plus kesal atas apa yang Alvaro buat kepada dirinya

"Loh ko? Eeh si kampret dari tadi gue bingung sendiri mau nerangin gimana ternyata dia bisa bahasa indonesia."
Ujar Alikha sebal dan mengikuti arah kemana Alvaro masuk.

Ratu Koplak Dan Sang CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang