Satu

8 3 0
                                    


Aku sedang Menikmati Makanan kesukaanku sambil menatap Televisi di depanku yang menayangkan berita terbaru yaitu Pencuri yang tertangkap polisi. Makanan kesukaanku adalah Kerupuk, karena semua jenis kerupuk aku menyukainya apalagi Sesuatu yang kriukk Sebangsa dengan kerupuk yaitu Keripik. Aku menyukainya

Sementara Niken adik tiri ku sedang asik Berchat ria dengan kekasihnya Brian. Dan ku lirik dia sedang tersenyum memandang handphone nya. Sungguh BUCIN (budak Cinta). Memilih menggoda adikku, ku matikan siaran televisi dan menghampiri adikku yang duduk di sofa sambil fokus memandang handphone nya. Sungguh ironis sekali, ucapannya tidak didengarkannya karena terlalu fokus.

Aku melirik kearah ponselnya. Melihat nama Brian bagaian atas sendiri dan si smart oleh adik ku di aplikasi WhatsApp dengan nama Brian💖, Sungguh adik ku dilanda kebucinan. Aku ingin tertawa tapi kalau dia marah barang-barang dirumah akan dihancurkan oleh dia. Dia Orang yang mudah tersinggung, tapi entah mengapa Brian pria baik-baik itu betah dengan adik nya yang Bar-bar?

Iseng-iseng aku menoel pipinya yang berwarna merah karena Efek Kebucinan yang sungguh besar merasuki adikku. "CIEEEE CIEEE yang Bushing" Ujarku dengan menaik turunkan alisku berulang kali berniat menggoda adikku ini. Sementara dia hanya pura-pura kesal sambil mendengus kecil

"Dihh, kakak kepo deh. Mending kakak pergi sana. Jalan-jalan sama kak ken. Nggak usah ganggu aku" ujar Niken dan beranjak dari sofa menuju kamarnya. Duh, adikku sangat Tempramental tapi kadang pura-pura marah

ohiyaa. Ngomong-ngomong soal Ken. Dia sedang ada Acara keluarga. Dan aku tidak akan menganggu acara nya. Apalagi Aku menolak ajakan ken untuk ikut Acara Keluarganya. Akan sangat Canggung jika aku mengikuti acara nya. Apalagi aku adalah orang asing dan Gadis Pembawa Sial. Sudah-sudah jangan dibahas lagi. Aku tidak ingin mengingat hari itu. Hari dimana Aku di Cemooh Masyarakat sebagai Gadis pembawa Sial.

Untunglah karena dua hari setelah Cemooh itu. Mereka tidak berani mengataiku secara langsung, karena Uang dan Kuasa dari Ayahku. Entah apa yang dia lakukan hingga membuat Orang-orang diam dan tidak berani mengataiku lagi. Tapi sikap mereka menghindar dan masih mengataiku dari belakang.

Kembali ke Topik.

Ketimbang aku Mati kebosanan disini. Aku memilih untuk jalan-jalan bersama sahabat-sahabatku. Aku memilih Menganti Baju, memilih baju yang tepat untuk Pergi Hang out bersama sahabatku. Dan menggunakan mobil Avanza putih milikku menuju Rumah Rena terlebih dahulu. Karena Rumah Rena lumayan dekat denganku hanya beberapa blok dari rumahku. Sementara Rumah Asha berada Lumayan jauh dari rumahku. Menuju Rumah Rena hanya memerlukan waktu 8 menit saja sementara Rumah Asha membutuhkan 25menit untuk sampai rumahnya. Belum lagi jika terjadi kemacetan di daerah Surabaya.

Dan sampailah aku di rumah Rena yang bercat Hijau biru. Dan di sekitar latar rumahnya dihiasi dengan berbagai macam bunga yang membuatku rileks. Renata dan ibunya, Resti Bunga Sari sungguh menyukai Tanaman menakjubkan ini. Tidak Bosan aku pergi ke rumah Rena

Memilih memarkirkan mobil di pinggir jalan. Dan mengetuk pintu rumah Rena sebanyak tiga kali tak lupa mengucapkan Salam. Tak lama terdengar suara kunci dari dalam. Dan pintu terbuka menampilkan Adik Rena yaitu Regan Alaska yang memiliki Sifat yang sama dengan kakaknya.

"Ada apa kak Tsania?" Tanya Regan dingin seperti Rena, tapi sebenarnya dia anak yang baik dan menyayangi kakaknya.

"Rena nya ada gan?" Tanyaku, dia mengangguk kepala singkat dan menyuruhku masuk duduk di sofa ruang tamu. Suasana yang sangat sejuk karena didalam rumah ada berbagai bunga yang berbingkai di tembok. Dan juga Nuansa kehijauan. Ketika sedang asik-asiknya melihat Dekorasi rumahnya yang membuatku tidak pernah bosan

"Ada apa Tsay?" Ujarnya membuatku terkejut. Karena kedatangannya tiba-tiba. Dia memilih duduk di kursi Single Seberang dan menatapku bertanya. Dia hanya memakai Tangtop dan hotpants

"Aku ingin ajak Kamu jalan-jalan. Mau nggak? Bosen di rumah. Soalnya banyak orang rumah pada keluar" Ujarku tidak berbohong. Karena kedua kakakku Pergi karena kesibukan mereka dan adik terakhirku pergi main ke rumah temannya.

"Oh. Bentar" ujarnya beranjak dari kursi Single yang ia duduki dan masuk kedalam kamar untuk mengganti baju yang lebih pantas untuk pergi hang out. Selagi menunggu dia, aku lihat foto-foto rena dan keluarganya

Renata Ayunda Kirana adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Adik ke dua bertanya Regan Alaska yang memiliki sifat yang sama seperti kakaknya. Sementara adiknya Nasifa Aprilia adalah adik memiliki sifat yang bertolak belakang dengan kedua kakaknya. Dia cenderung periang dan Humoris. Sementara Ayah Rena adalah Rendy Adi Saputra dan ibu Rena adalah Resti Bunga sari. Mungkin nama itulah membuat ibu Rena menyukai berbagai tanaman hias ini

"Lhoo nak yida. Cari Kiran yah?" Tanya Tante Resti yang berada diambang pintu sambil membawa banyak kantong plastik. Mungkin beliau habis berbelanja.

"Iya, Tante. Saya mencari Rena untuk mengajaknya jalan-jalan. Bolehkah Tante?" Tanyaku sopan. Meskipun begitu kesopanan harus ada pada diri kita. Apalagi kita harus menghormati orang yang Lebih tua dari kita

"Kayak nggak tau Tante aja kamu Yida. Tante bolehin kok. Tante malah seneng kalau Rena pergi jalan-jalan ketimbang di rumah rebahan terus" ujar Tante Resti sambil tertawa kecil. Tante Resti adalah seorang ibu yang gaul, dan Humoris seperti Nasifa. Sementara Rena dan Regan memiliki sifat yang sama seperti ayahnya.

Ngomong-ngomong panggilan yida adalah panggilan spesial Tante untukku. Dan juga tante Resti menyayangiku seperti menyayangi anak-anaknya. Sungguh keluarga bahagia. Tapi kita tidak tau dibaliknya. Aku tak ingin mengurusi rumah tangga orang

"Tante bisa saja. Terimakasih Tante sudah memperbolehkan Rena pergi keluar" Ujarku dan tersenyum kecil. Tante Resti orang yang sangat baik. Entah berapa kali aku mengatakannya. Tapi dia adalah orang yang baik

"Ahhh, sama-sama nak yida. Kemana kiran? Maaf yah dia kalau ganti baju lama" ujar Tante Resti sambil tersenyum bersalah. Padahal tak terlalu lama juga aku datang

"Saya tidak lama tadi datang Tante. Tante total perlu khawatir. Sepertinya Rena telah selesai berdandan" Ujarku membuat beliau menganggu setuju dan pamit ke dapur dan membawa kantong pelastik

"Sorry lama" ujarnya sambil meringis kecil. Aku hanya tersenyum kecil dan mengajaknya menuju mobil dan pergi ke rumah Asha

"Lu udah telepon Asha?" Tanya dia sambil mengotak-atik ponselnya. Karena Kebiasaan Asha kalau ada tamu adalah Cemas karena belum siap-siap. Pernah dulu ketika aku mengajak dia Hang out dan belum izin dia, ketika aku sampai dia sibuk kesana-kesini dan alhasil aku menunggu dia 2 jam lebih 30 menit

Sungguh ironis sekali

~~~~~~~~~~~

Sampai ketemu di part selanjutnya. Cerita ini hanya bohongan. Selamat membaca. Saya akan berusaha membuat kalian nyaman dengan Jalan Cerita

Semangat kawan-kawan. Jangan lupa Part selanjutnya yang nggak kalah seru. Dengan berbagai banyak Rintangan dan Cobaan yang dilalui Tsania.

Salam hangat Dari Author.
@RobithaSay. Paypayyy

Jika ingin bertanya Sesuatu tentang Tsania atau Nazyla silahkan DM Saya

IG: robithasay22
FB: Thabitha22
G-mail: robithasayyi22@gmail.com

TsaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang