Part 1

92 1 0
                                    

Sehun menghempaskan tubuh Yuri ke atas ranjang kemudian melonggarkan dasinya. Wanita itu mabuk parah dan bahkan sempat tertidur sepanjang perjalanan menuju apartemennya.

“Terima kasih…kau boleh pulang,” lirih Yuri.

Sehun menyunggingkan sudut bibirnya, tertawa mengejek.

“Kau pikir aku sopir sewaanmu? Kau pikir ini apartemenmu?!” desis Sehun melihat Yuri yang semakin hanyut di bawah alam sadarnya.

Pria itu meninggalkan Yuri masuk ke dalam kamar mandi. Jujur saja, Sehun tidak tega jika harus menurunkan gadis itu di sembarang tempat, terlebih dengan keadaan mabuk berat.

CKLEK

Pintu kamar mandi terbuka memunculkan Sehub dengan handuk di bawah pinggangnya.

Pria itu memandang sosok yang masih berbaring cemas di atas tempat tidurnya lalu menghampiri lemari.

“issh…” desisan jengkel itu mengundang kengintahuan Sehun.

Tampak disana Yuri duduk dengan menutup mata sembari menggapai resliting di belakang gaunnya.
Wanita itu berkali – kali mendengus dan mengumpat saat tangannya tidak cukup kuat untuk menarik turun resliting yang sudah susah payah ia temukan.

“Kenapa kau lepas?” tanya Sehun dingin . Pria itu mendekat pada Yuri sambil menahan tangan wanita yang akan menurunkan resliting itu.

“Sesak! Aku– tidak bisa…tidur dengan – baju ketat! Hahh!” jawab Yuri terbata –  bata.

Asal tahu saja, pria itu mati – matian menahan gejolak hasrat yang tiba – tiba memuncak karena ulah gadis ini. Sial ! Dia bahkan sudah menegang sekarang.

“Turunkan!” suara wanita itu membuyarkan lamunannya. Tangan Yuri menunujuk pada resliting meminta Sehun untuk membantunya.

Pria itu menelan salivanya susah payah saat perlahan matanya disuguhi punggung polos milik Yuri kala tangannya menarik turun resliting semakin ke bawah.

Indah! Hanya itu pemikiran yang terbesit di kepalanya. Dengan cekatan wanita itu turun dari ranjang dan menarik turun seluruh dress hingga teronggok di atas lantai.

Demi Tuhan pria itu tidak bisa menahannya lagi saat Yuri kembali menjatuhkan diri ke kasur.

Gadis itu full naked jika saja celana dalamnya ia renggut. Sehun merasa menjadi pecundang sekarang, yang hanya bisa melongo melihat tubuh polos wanita.

Baiklah jika gadis itu memaksa, lagipula bukan salahnya. Dia sendiri yang datang pada Sehun lalu melepaskan bajunya tanpa paksaan, dan disini Sehun hanyalah pria dewasa normal yang kebetulan dianugerahi nafsu besar jika menyangkut wanita.
-

“Ooooh, argh…”
“Sehun. Ucapkan nama itu saat kau mendesah,” perintah Sehun sembari bergelut dengan leher gadis di bawahnya.

Mereka berdua sudah sama – sama polos sejak sepuluh menit yang lalu. Pria itu menyerah dan beginilah akhirnya.

Tangannya bergerak meremas kedua payudara sintal milik Yuri sesekali memilin putingnya membuat gadis itu menggelinjang nikmat.

Bibir Sehun perlahan turun pada dadanya dan menghisap kuat di setiap titik, menimbulkan banyak bercak keunguan.

“Huun….argh,” Yuri sibuk mendesah sambil meremas rambut pria itu kala lidah Sehun menyapa puting kanan dan menghisapnya kuat.

Pria itu bahkan menggigitnya renggang dan menarik gemas putingnya yang lain.

Tangan Sehun satunya menyelip ke bawah dan semakin turun menyusuri punggungnya sampai berhenti di bokong Yuri.

Dengan gerakan seduktif Sehun meremas bongkahan padat itu dan mendorongnya, mempertemukan kedua organ intim mereka.

AlcoholicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang