What happened? [Jungkook-SinB]

214 29 4
                                    


Suara bantingan pintu kamar membuat sebagian besar penghuni ruang tamu berjengit. Mendengar suara grasak-grusuk dari dalam ruangan tertutup itu membuat para Hyung yang tengah bersantai mengerutkan alis.

"Ada apa lagi dengan bocah itu?" Taehyung bergumam malas. Tak paham dengan sikap sang maknae yang selalu menggerutu akhir-akhir ini.

"Mungkin SinB," komentar Jimin santai.

"Mereka masih belum baikan?" Namjoon ikut bergabung dalam obrolan setelah kembali dari dapur seraya membawa cemilan.

Jimin mengangkat bahu. "Tidak tahu juga. Tapi kalau dilihat sikapnya yang masih sering uring-uringan, kurasa mereka masih perang dingin," jelasnya seraya masih setia memotong kuku kaki.

"Ck, aku bahkan masih bingung dengan apa yang mereka ributkan kali ini," Hoseok menimpali, pemuda itu duduk bersisian dengan sang teman sebaya memakan cemilan garing yang baru saja diambil dari dapur.

Suga mendengus. "Apa lagi kalau bukan masalah cemburu."

"Cemburu karena apa?"

"Kostum panggung."

"Hah?"

"Ingat waktu SBS Music Festival tempo hari?" Seokjin memulai. "GFriend tampil dengan kostum yang lumayan terbuka bukan? Itulah awal mula Jungkook memulai protesnya pada SinB untuk tidak memakai kostum yang terlalu terbuka."

Taehyung menggaruk pelipisnya. "Punya Yerin bahkan lebih terbuka, tapi aku biasa saja," ucapnya tidak mengerti. "Umji bahkan jauh lebih minim," imbuhnya seraya menghindari bantal yang dilempar Hoseok dengan geram.

"Jangan ingatkan aku, Bodoh." gerutunya yang dibalas cengiran tak berdosa oleh Taehyung.

Seokjin menggeleng. "Aku juga tidak terlalu mengerti dimana letak masalahnya. Padahal menurut pengamatanku, kostum panggung yang dikenakan SinB adalah kostum yang tidak terlalu banyak mengekspos dibandingkan dengan yang lain. Apalagi itu juga bukan kemauan mereka sendiri. Aku jadi kasihan pada SinB. Wajahnya masih murung saat di KBS Song Festival kemarin."

"Ah, jadi itu alasannya kenapa mereka saling menghindar huh? Aku sampai merinding kemarin karena terus-terusan melihat Jungkook yang tersenyum palsu," Taehyung mengusap tengkuknya, seolah membayangkan insiden kemarin kembali membuatnya meremang ngeri.

"Well, kau tidak bisa mengendalikan yang namanya rasa cemburu, Hyung." Bela Jimin.

"Biarkan saja. Nanti juga baikan sendiri mereka," komentar Suga.

Mereka menatap pintu kayu coklat yang masih tertutup itu dengan satu pengharapan yang sama, semoga Jungkook dan SinB secepatnya menyelesaikan masalah sepele mereka. Berhadapan dengan seorang Jeon Jungkook yang uring-uringan sepanjang hari bukanlah opsi yang baik untuk menjalani aktivitas.

***

Jungkook terlentang di atas kasur empuknya. Sebelah tangannya digunakan untuk menutup mata. Memejamkan matanya rapat-rapat, berharap kantuk menjemputnya dengan segera. Pemuda itu membuang napas. Mood buruknya entah mengapa terasa semakin buruk setiap waktu.

Jungkook memeriksa ponselnya yang masih dalam genggaman. Tidak ada kabar huh? Membanting benda pipih itu dengan perasaan muak, Jungkook kembali memejamkan mata. Mencoba menghiraukan dilema hati yang entah mengapa semakin berat mendera.

Sial! Tidak ada cara lain huh?!

Pemuda itu beranjak dengan tergesa, menelantarkan tempat tidur nyamannya dalam kondisi tak tertata. Meraih jaket, masker, topi dan kunci mobil kemudian menghambur keluar kamar dan kembali menutup pintunya dengan sebuah bantingan. Sekali lagi mengejutkan hyungdeul-nya di ruang tengah.

Shots of Delutions || BangtanFriend [Unlimited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang