Be Close [Suga - Eunha] // Part 02

217 18 3
                                    

Cast:

@ Min Yoongi/Suga [BangtanBoys]

@ Jung Eunbi/Eunha [GFriend]

Genre: Romance, AU, School Life, Angst

Rate: T (PG - 15)

Length: Twoshots

Disclaimer: All characters in this story belong to their self, their parents, and agency. But this story belongs to me. Just for fun. Author doesn't take any profit from this.

-o-

Suga menghela napas kasar. Kepenatan yang dialaminya minggu-minggu ini tidak main-main beratnya. Rapat intern yang hampir setiap hari diadakan sepulang sekolah dan setiap weekend, latihan rutin yang lebih lama dari biasanya, benar-benar menyita waktu dan fokusnya. Suga bahkan lupa kapan terakhir bertemu kekasih mungilnya karena tak tega jika sang gadis harus selalu menunggunya saat ia latihan, yang biasanya selalu berakhir dengan Suga yang memintanya pulang duluan karena ada rapat. Suga memang suka basket, dan pertandingan yang akan berlangsung dua minggu lagi memang membuatnya bersemangat, tapi Suga tetap berharap jika ia masih bisa menyisihkan waktu untuk dirinya sendiri.

“Hoo~ lihat siapa yang kita punya di sini. Si kapten basket yang jenius bermain piano rupanya tengah membolos. Apa hari ini matahari terbit dari barat?”

Satu lagi sumber kepenatan Suga, orang-orang yang entah kapan dan kenapa selalu tidak senang dengan apapun yang ia kerjakan. Para haters bisa dibilang. Dan sialnya, mereka semakin sering berkoar akhir-akhir ini. Membuatnya jengkel setengah mati.

“Kenapa? Takut rekor membolosmu tersaingi olehku kemudian kau akan semakin iri denganku?” Suga menjawab tanpa mengubah posisinya yang berbaring ataupun membuka kedua matanya yang terpejam.

Si lawan bicara mendecih kemudian terkekeh—yang lebih mirip dengusan patah-patah di telinga Suga—diikuti dua-tiga pesuruhnya.

“Ah, aku memang iri padamu. Saaaangat iri. Bagaimana bisa orang sepertimu punya pacar seperti Jung Eunha eh? Kudengar kau pacaran dengannya karena rasa kasihan? Karena dia sudah kau anggap adik sendiri? Wah~ kau boleh juga. Hey, beritahu aku kalau kau sudah bosan bermain-main dengannya. Meski gadis itu akan jadi bekasmu nanti, tapi aku tidak keberatan jika gadisnya seperti Jung Eunha itu.”

Suga mengetatkan rahang sebelum akhirnya membuka mata secara perlahan dan terduduk, menatap mata lawan bicaranya dengan kilatan berbahaya di kedua iris sewarna kopinya. “Kau dengar katamu? Seingatku aku tak pernah mengatakan apapun soal urusan pribadiku dengan Eunha pada publik.”

Sang lawan bicara, seorang pemuda dengan anting berderet dan rambut acak-acakan yang Suga tak tahu siapa namanya—ia terlalu malas untuk sekedar melirik name tag di seragamnya yang dipakai asal-asalan—tertawa dengan suara sengau. “Tak perlu langsung dari mulutmu, bung. Murid perempuan di sekolah ini sudah seperti biang gosip dan papparazi. Jadi kusarankan padamu, lepaskan saja gadis itu. Bukankah sudah kukatakan aku akan menampungnya? Gadis seperti Jung Eunha bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.”

Suga bangkit dengan gerakan kasar, tinjunya melayang tanpa ia sadari. Ini pertama kalinya ia berkelahi di lingkungan sekolah. Dan untuk pertama kalinya, Suga tak merasa bersalah pada mereka yang babak belur karena ulahnya, tak merasa khawatir nama baiknya di sekolah tercoreng, tak merasakan sakit saat sudut bibirnya sobek dan lengannya memar. Untuk pertama kalinya, indera Min Yoongi seakan mati rasa karena dikuasai amarah begitu mendengar nama sang kekasih mungil disebut dengan nada yang mengusik ego dan emosinya.

Shots of Delutions || BangtanFriend [Unlimited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang