Door Bang! [Taehyung - Yerin]

238 24 0
                                    

Cast:
@Kim Taehyung/V [Bangtan Boys]

@Jung Yerin [GFriend]

Genre: Romance, AU

Rate: General

Length: Ficlet

Disclaimer: All characters in this story belong to their self, their parents, and agency. But this story belongs to me. Just for fun. Author doesn't take any profit from this.

-o-

Yerin melangkah dengan kaki gemetar. Dengan lentera kecil di tangan yang cahayanya tak seberapa, gadis itu melihat sekeliling dengan hati was-was. Merapalkan doa tanpa arti dalam hati. Semakin jauh ia melangkah, napasnya semakin berat dan terengah.

"Uhh, harusnya aku tidak setuju untuk melakukan ini. Harusnya aku tidak menuruti permainan konyol ini. Uhh, aku takut," ratapnya hampir menangis.

Srak!

"Kyaa! Hentikan itu! Dasar sial!" jeritnya setengah menangis setengah memaki.

Yerin kembali melangkah dengan ragu-ragu. Kegelapan yang tersaji di depan matanya membuatnya enggan untuk meneruskan perjalanan. Tapi ingin berbalik arah juga ragu-ragu. Ia sudah setengah jalan, tanggung jika harus kembali. Nyatanya sih, Yerin terlalu takut untuk kembali.

"Jung Yerin, untuk seorang wanita dewasa usia 23 tahun, logikamu benar-benar patut dipertanyakan. Untuk apa mengagungkan gengsi kalau jadinya sial begini. Kau bodoh." Yerin menyumpahi diri sendiri dengan suara bergetar. Dalam hati menyesal menuruti tantangan teman-temannya hanya karena tak mau dikatai payah dan pengecut.

Suara berdesis di sebelah kanannya membuat tubuh gadis itu kaku seketika. Badannya kembali bergetar. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata, siap mengalir hanya dengan sebuah kedipan. Ingin lari. Tapi kedua kakinya yang tak mau bergerak semakin membuatnya berteriak nelangsa dalam hati.

Dengan jantung berdebar tak terkendali, Yerin memejamkan matanya. Menghiraukan pipinya yang basah, gadis itu maju. Melangkah dengan hati-hati dan mata tertutup.

Bang! Bang! Bang!

Gedoran pintu tua yang kali ini berasal dari sebelah kirinya membuat Yerin nyaris tersungkur. Dia sesenggukan sekarang. Dengan bibir yang tak henti meratap, gadis itu kembali melangkah. Otaknya serasa kebas tak mampu berpikir jernih, tangannya mulai mati rasa karena terlalu erat memegang lentera sebagai pelampiasan rasa takutnya. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah menyelesaikan ini secepatnya. Satu course lagi, dan ia akan keluar dari tempat nista ini.

Groaarrrh!

"KYAAA!"

Sesosok makhluk yang tiba-tiba muncul di depannya membuat Yerin jatuh terduduk, mendarat di atas bokongnya. Lentera temaram yang dipegangnya terpental jauh. Gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya yang dingin dan berkeringat. Cukup sudah. Gadis itu tak tahan lagi.

Yerin menangis keras. Meraung-raung memilukan. Tak peduli dengan sosok hantu yang baru saja muncul mengejutkannya berdiri mematung. Terkejut dengan tangisan sang gadis yang semakin lama semakin keras.

-o-

Di balik topeng hantunya, Taehyung gelagapan. Bagaimana tidak, pria itu tak menyangka jika gadis di depannya ini justru menangis dengan begitu kerasnya. Taehyung memang tahu jika Yerin benci sesuatu yang berbau horor, dan menurut perkiraannya beserta teman-temannya yang lain, gadis ini akan berlari pontang-panting meninggalkan tempat uji nyali karena ketakutan. Bukannya menangis meraung-raung seperti sekarang.

Tak tega, Taehyung membuka topeng hantunya. Ia berjongkok, tak peduli lagi dengan penyamarannya. Taehyung lebih memilih menghadapi gadis yang menangis dengan pilu di hadapannya ini.

"Hey," sapanya dengan lembut.

Taehyung menangkup wajah Yerin dengan sebelah telapak tangannya. Sedangkan yang lain ia gunakan untuk berusaha menyingkirkan tangan sang gadis yang masih menutupi wajah menangisnya.

"Yerin-ah. Ini aku, Taehyung." Ia mencoba mendapatkan perhatian sang gadis dengan memberitahukan keberadaannya. Sedikit miris dan semakin tak tega melihat wajah gadis itu yang basah dan berantakan karena air mata.

Taehyung menghela napas dan berdiri, melepas keseluruhan kostum hantunya. Menampilkan kemeja biru dongker dan celana kain hitam yang dikenakannya. Pria itu kembali berjongkok. Diusap dan dibersihkannya wajah basah si gadis dengan lengan kemejanya, menatap mata merah Yerin dengan perasaan bersalah.

"Maaf sudah mengejutkanmu. Sekarang sudah tidak apa-apa. Kita keluar dari sini, hm?"

"Taehyung." Suara serak Yerin yang memanggil namanya membuat Taehyung meringis dalam hati.

Kembali menangkup wajah Yerin, Taehyung mengusap lembut pipi gembilnya. Berusaha membuat gadis itu lebih tenang dengan sentuhannya. "Ya. Ini aku. Sudah tidak apa-apa sekarang."

"Uhh, aku—aku takut."

Melihat gadis tersayangnya kembali ingin menangis, Taehyung yang kembali dipenuhi dengan perasaan bersalah mendekap Yerin dengan canggung karena posisinya yang masih berjongkok. Ia mengusap naik turun punggung sang gadis, menenangkannya yang kembali sesenggukan untuk beberapa saat lamanya.

Dorongan lemah di dadanya membuat Taehyung memberi jarak antara keduanya. Menatap Yerin yang sudah lebih tenang dengan sorot mata penuh tanya.

"Aku ingin keluar dari sini," ucap gadis itu lirih.

Taehyung mengangguk. Dengan pelan dibantunya Yerin berdiri—yang sialnya—entah karena masih ketakutan ataukah kedua kakinya keram karena terlalu lama tertekuk, membuat keduanya kembali ke posisi saling berdekapan.

"Kau tidak apa-apa?" Taehyung bertanya dengan rasa khawatir yang terselip dalam nada bicaranya.

"Kakiku..." Yerin menjawab dengan suara teredam.

Mengerti dengan maksud sang gadis, Taehyung berbalik dan sedikit berjongkok tanpa melepas pegangannya di tubuh Yerin. Dengan hati-hati pria itu mengangkat Yerin ke atas punggungnya. "Begini tidak apa-apa?"

"Mm. Terima kasih," ucap gadis itu seraya meremas pundak Taehyung pelan. Membenamkan wajahnya di punggung hangat sang kekasih dengan nyaman.

Senyum Taehyung terulas. Ia berjalan mantap meninggalkan tempat uji nyali dengan sang gadis terkasih dalam gendongan. Perasaannya sedikit lebih lega sekarang. Setidaknya dengan begini Taehyung bisa sedikit mengurangi perasaan bersalahnya karena sudah menyetujui rencana teman-temannya untuk ambil bagian dalam menakuti gadis itu.

Memang tidak ada kejadian konyol dan menarik seperti Yerin yang berlari terbirit karena ulahnya, seperti yang ia dan teman-temannya bayangkan. Tetapi Yerin yang menyamankan diri di punggungnya setelah menangis ketakutan seperti ini, nyatanya jauh lebih menyenangkan. Belum lagi bonus bisa menggendong sang kekasih. Meski masih dibayangi perasaan bersalah, tapi Taehyung juga merasa puas karena sudah menyetujui permainan yang diadakan teman-teman mereka.

_the end_

a/n:
pertama kalinya nulis Taerin, maaf kalo alurnya gak greget. lagi suka jadiin BTS cowok gentlemen soalnya :v
yg suka baca ff yg penuh skinsip, maaf juga. ide yang menjamur lg yg fluff-fluff. dan mumpung mood nulis lg bagus, ini lg nyoba jg buat nglanjutin chapter yg lain.
Sankyu for reading, jumpa next time~
(bahasanya duh -.-)

Shots of Delutions || BangtanFriend [Unlimited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang