🤓 | 3

2.8K 434 40
                                    

Setiap hari Hueningkai sudah seperti mengasuh bayi saja. Kekasihnya itu terkadang sangat merepotkan. Sebenarnya Hueningkai tak masalah sih, toh ia sudah terbiasa.

"Kau tidak diundang?" Tanya Hueningkai sambil mengusap sudut bibir Soobin yang kotor sehabis memakan cake.

Ia menggeleng. "Hah, kalau begitu aku tidak usah datang..."

"Kenapa?"

"Aku tidak ingin datang jika tidak bersama kekasihku." Jawab Hueningkai ringan lalu melayangkan senyum termanisnya pada Soobin.

"Kau harus datang walau tanpa si cupu ini."

Senyuman itu berubah menjadi tatapan tajam, "Apa maksudmu? Kau ingin aku diterkam serigala - serigala itu?"

Soobin menggeleng cepat. "Tentu saja tidak."

"Lalu?"

"Sudahlah, kau harus datang."

"Tidak Soobin. Tidak jika tidak bersamamu!"

Soobin menghela napas. "Aku ini si buruk rupa yang tidak diinginkan siapapun. Jika aku datang, itu hanya akan membuatmu ditertawakan semua orang. Disekolah saja kau terlihat begitu tersiksa, bagaimana jika diluar sekolah hm."

Hueningkai diam tapi ia masih menatap Soobin dengan ekspresi yang tak bisa diartikan. Membuat yang ditatapnya bingung.

"K-kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Berhenti berkata konyol!"

"H-huh? Apa maksudmu?"

"Aku menginginkanmu."

Soobin mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia berharap apa yang ia dengar barusan bukanlah mimpi.

"Aku menginginkanmu jadi stop mengatakan yang tidak - tidak. Kau ini tidak buruk - buruk amat. Lagipula aku tidak masalah dengan bodymu yang aduhai ini, aku bisa mengubahnya suatu saat nanti. Style mu juga bisa aku atur dan lihatlah wajahmu yang berjerawat ini ewww itu hanya karna kau saja yang malas menjaga kebersihan... Oh ya lihat saja jika kau sudah menjadi tampan, mereka pasti akan mengejarmu, cih pemuja fisik."

Soobin, "......."

Cupu ; SOOKAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang