"Untukmu..."
Hueningkai berjengit saat Soobin muncul dari belakang dan memberikan sebucket bunga juga coklat disana.
"Kau mengagetkanku"
Soobin tersenyum manis hingga menampilkan lesung pipinya yang menurut Hueningkai adalah kelemahan terbesarnya.
Ia mendengus. "Berhentilah tersenyum seperti itu huh"
"Kenapa?"
"Kau tidak lihat semua orang memperhatikanmu?" Kesal Hueningkai. Soobin mengedarkan pandangannya. Memang benar, semua orang tengah menatapnya. Bagaimana tidak, ia sekarang ke sekolah dengan penampilannya yang asli. Bukan Soobin yang dikenal orang - orang dulu. Itu membuat Hueningkai sangat kesal.
"Hey sayang, bukannya aku selalu menjadi pusat perhatian ya?"
"Ya! Tapi dulu kau tidak seperti ini uh menyebalkan sekali."
"Kau cemburu?" Tanya Soobin menggoda.
"Tidak!" Jawabnya lalu memunggungi Soobin. Soobin hanya terkekeh.
"Sudahlah, hatiku tetap untukmu." Apa daya, perkataan Soobin membuat pipi Hueningkai merona.
"Kalau aku boleh tau mengapa kau menyamar menjadi Soobin cupu?" Tanya Hueningkai.
"Dan mengapa pula kau mau menjadi pacar Soobin cupu?"
Hueningkai menghela napas. "Sebenarnya Ayah yang memintaku..."
Soobin tersenyum lembut, "Sama, Papa memintaku untuk menyamar menjadi manusia sehina mungkin agar terus bisa menjagamu tanpa membongkar identitasku."
"Apa?"
Soobin mendekatkan dirinya pada Hueningkai dan meletakkan tangannya diatas kepala kekasihnya itu.
"Kau tidak tahu ya Ayah Johnny dan Papa Namjoon adalah sahabat sejati?" Soobin mengusak kepala Hueningkai sayang.
"J-jadi maksudmu kita sudah seperti di-jodohkan... Begitu?" Kejut Hueningkai saat Soobin menganggukinya.
"Aish aku bodoh sekali!"
"Tak apa, terimakasih sudah menerimaku apa adanya. Kau benar - benar sabar dan menggemaskan saat menjadi kekasih si Soobin yang cupu itu." Ia lalu membawa Hueningkai kepelukannya.
Nyaman... Itulah yang Hueningkai rasakan. Walau ia sedih karna tidak bisa merasakan gumpalan lemak 'palsu' di tubuh Soobin lagi, tapi tak apa. Ia beruntung karna ia bisa merasakan kuatnya ABS Soobin.
"Apa kau menyukai penampilan ku yang sekarang?" Tanya Soobin masih memeluk kekasihnya.
"Tidak." Jawab Hueningkai.
"Lalu?"
"Aku menyukai Soobin yang cupu dan merepotkan. Karna itu membuat orang orang mengabaikan kita. Jadi kita bisa hidup tanpa selalu diperhatikan orang lain." Jelas Hueningkai.
"Baiklah tuan putri, aku akan kembali menjadi Soobin yang cupu besok."
"Ya itu lebih baik..."
"Dengan satu syarat."
"Apa?"
Hueningkai mendongak.
"Menikahlah denganku hari ini juga."
"Apa?!"
—THE END—
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu ; SOOKAI✔
Fanfiction[COMPLETE] Tentang Hueningkai dan kekasihnya yang cupu.