5. First Date

4.8K 627 2
                                    

Pagi ini, Jeno dan Donghyuck terlihat berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam. Meski Donghyuck tetap dengan wajah datarnya.

"Hyuck, setelah pulang sekolah kau ada urusan?"

Donghyuck menggeleng kecil. "Tidak."

"Mau berkencan?"

"Kupikir-pikir dulu," jawab Donghyuck sekenanya.

"Mau ya? Dua beef burger Mecdi deh, gimana?"

"Deal!" Donghyuck langsung mengulum senyum termanisnya.

Untuk ke sekian kalinya, Jeno telak jatuh kepada bayi beruangnya.

"Baiklah, sepulang sekolah oke?"

•••

Sore hari ini harusnya begitu indah bagi pasangan muda ini, tapi karena Donghyuck yang begitu cuek dengan kencan tersebut dan malah asik menikmati burgernya membuat Jeno kesal.

"Hyuck, setelah ini ayo bermain sepeda di Sungai Han."

"Ya." jawab Donghyuck dan lanjut memakan burgernya.

"Jangan cuek begitu dong sayang," rengek Jeno sambil memeluk Donghyuck dari samping. Tak peduli dengan banyak pasang mata dari pengunjung restoran Mecdi yang menatap ke arahnya.

"Lalu aku harus apa?"

"Manja-manja ke aku gitu kek," Jeno menenggelamkan wajahnya ke lengan Donghyuck.

"Malas. Di sini ramai,"

"Kalau gitu nanti kita bersepeda ke tempat sepi biar kau bisa bermanja-manja denganku," ucap Jeno dengan cengirannya.

"Tidak janji loh ya."

Untung Jeno punya banyak stok kesabaran. Bayi beruangnya memang suka bikin kesal.

•••

"Ayo Jeno! Kau lama sekali. Dasar lamban!" Donghyuck terkekeh di akhir kalimatnya.

Dengan gaya sok hebatnya, Donghyuck menggiring sepeda dengan helm merah terpasang apik di kepalanya.

Jeno mendengus kesal. "Ayo lomba!" Jeno mengayuh sepedanya mendekati Donghyuck.

"Yang menang ditraktir seminggu penuh di Burger Keeng!"

Dan tanpa aba-aba Donghyuck langsung mengayuh sepedanya cepat meninggalkan Jeno yang masih mengatur napasnya.

Hey, bahkan Donghyuck belum tahu rutenya. Tidak apa, yang penting Jeno lupa dengan rencananya sewaktu di kafe tadi.

Jeno masih sibuk mengatur napasnya saat ia dibuat kaget oleh Donghyuck yang melajukan sepedanya begitu saja. Curang!

"Hei, Donghyuck kau curang! Dasar nakal!" Jeno kembali harus mengayuh sepedanya cepat menyusul si pemilik hati.

•••

"Kau payah, Lee! Begitu saja kalah," Donghyuck memandang Jeno remeh.

Jeno lagi-lagi mendengus kesal. "Kau itu maniak burger, jadi apapun akan kau lakukan agar bisa makan burger sepuasnya. Dan lagi kau tadi curang!"

"Bodo amat!" Donghyuck menjulurkan lidahnya mengejek, yang mana malah terlihat manis di mata Jeno.

Kini mereka sedang duduk berdua di salah satu kedai es krim dengan masing-masing memegang es krim
cone rasa coklat untuk Donghyuck dan rasa vanila untuk Jeno.

"Hyuck ayo berfoto!" Jeno segera mengeluarkan kamera Canon DSLR 500D-nya dengan semangat.

"Tidak. Itu menggelikan!"

Jeno tidak menerima protesan tersebut, ia memilih untuk memposisikan kamera di sudut meja dengan timer lima detik.

"Ayo Hyuck hanya lima detik." Jeno merangkul Donghyuck, memaksa anak itu supaya menghadap kamera.

"Tidak! Tidak! Tidak!"

Klik.

Dan hasil kameranya mengambil gambar yang bagus. Mereka seperti sedang tertawa bahagia.

"Hyuck, terima kasih untuk hari ini."

Donghyuck mengangguk dengan tersenyum manis. "Ya. Dan maaf juga ya kalau aku sedikit cuek padamu,"

Jeno menggeleng. "Tak apa, jadilah dirimu sendiri. I Love You, Lee Donghyuck." bisik Jeno dalam

Tak bisa dipungkiri, Donghyuck merona hebat. Jeno yang melihat itu merasa hatinya berdebar hebat dan menghangat.

Sungguh, baru kali ini Jeno merasakan perasaan asing yang memabukkan ini.

"Ya ya ya, I know I know."

To be continued
.
.

True Love || NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang