1. Naughty Jeno

10.6K 879 54
                                    

"Apa yang kau lakukan?" Donghyuck menggeliat pelan dalam duduknya.

Atensi pria asing di depannya sedikit membuat Donghyuck risih. Tatapan mata setajam silet itu mampu menyengat seluruh saraf si pemuda Lee.

"Memperhatikan seorang princess cantik, tak salah 'kan?" Jeno menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Manik kembarnya menatap yang lebih muda dengan seduktif.

'Cantik sekali.' pikir Jeno.

Donghyuck total memerah.

Hey, siapa yang tak bersemu saat kau di puji oleh Pangeran Sekolah yang sangat dielu-elukan itu? Terlebih kau dibual dengan kata-katanya yang kelewat manis.

"Berhentilah menatapku begitu! Sana pulanglah, jam belajar sudah berakhir." Tangan Donghyuck sibuk merapikan buku-bukunya. Mood membacanya hilang.

"Aw, princess-ku perhatian sekali." Jeno mencubit pipi mulus Donghyuck, gemas.

Jeno mulai mengambil satu permen mint dan memakannya dengan gaya sok maskulin.

Dengan tidak bersahabatnya Donghyuck bangkit dengan ransel hitam di punggung dan dua buah buku di genggamannya. Pergi dari perpustakaan meninggalkan Jeno dengan seringai iblis terpatri di wajah tampan namun bajingannya.

"Tunggu saja, Lee!"

•••

"Jadi bagaimana, hm?"

"Tunggu saja, Mark. Aku pasti akan mendapatkan bayi beruang itu!" Jeno menggebrak meja kantin kencang dan memancing tatapan aneh dari yang lain.

Ada yang menatapnya aneh seakan-akan itu memang tak wajar, ada yang menatapnya biasa karena memang Jeno adalah sosok yang hyper, dan ada yang menatapnya kagum.

Mark memutar onix-nya malas. "Terserah,"

"Kau tahu? Kau hanya perlu- hey! Itu bayi beruangku!" Jeno segera berlari menuju meja di sudut kantin dengan semangat.

Lagi-lagi si Lee berhasil menarik seluruh pasang mata.

"Hyuck!"

Mendengar namanya di panggil, otomatis Donghyuck mencari asal suara yang sudah menggagalkan suapan kedua dari aksi memakan ramennya.

"Ck! Dia lagi,"

Donghyuck membuang muka ke arah Jaemin, teman sekelas sekaligus 'rekan pergi ke kantin' kesayangannya.

"Kau sedang apa, Hyuck?" Jeno duduk di depan Donghyuck dengan wajah tanpa dosanya.

Hell! Bahkan dia sudah menuangkan saos sambal ke es krim milik adik kecil tetangganya dengan embel-embel itu adalah krim strawberry. Bukankah itu sudah disebut dosa? Jeno itu penuh dengan dosa.

"Aku sedang bercocok tanam," ujar Donghyuck sarkastik.

Jeno semakin mengembangkan senyumnya. "Bolehkan aku bergabung?"

Di sini siapa yang bodoh sebenarnya?

Jaemin yang duduk di samping Jeno menatap aneh objek manusia yang sedang berbicara tak jelas itu. Otak dangkalnya tak mampu menangkap maksud pembicaraan mereka berdua.

"Em Hyuck, sepertinya aku harus pergi. Sampai jumpa di kelas,"

"Tapi Jae-"

"Sampai jumpa, Cungkring!"

Jaemin menatap nyalang Jeno kemudian melesat pergi.

"Kau mau apa?" Donghyuck kembali memakan ramen pedasnya walau nafsu makannya sudah menguap seiring melihat wajah menjengkelkan Jeno.

"Hanya ingin mengobrol, mungkin."

"Mengapa harus denganku? Kau bisa mengobrol dengan teman-temanmu yang lain,"

Jeno kembali memamerkan cengirannya dan mengambil satu bungkus roti kacang yang memang disediakan di setiap meja kantin, lalu memakannya.

"Entahlah, melihat kau kesal adalah hal yang kusuka."

Donghyuck melotot ke Jeno yang jatuhnya justru menggemaskan.

Bagi Lee Jeno, semua yang ada pada Donghyuck itu menggemaskan dan menawan. Ranum merekah Donghyuck yang berkomat-kamit menceramahinya sedikit mengundang afeksi tersendiri bagi Jeno.

"Habiskan ramenmu, jangan menatapku seperti itu. Aku tahu aku tampan," Selai kacang yang lengket di seluruh penjuru mulut membuat Jeno kesulitan bicara.

Donghyuck kembali memakan ramennya cepat dengan terpaksa.

'Makan dan pergi.' pikir Donghyuck.

Jeno meremas bungkusan roti kacang hingga tak berbentuk, lalu memasukkannya ke saku celana.

Tipikal anak pemalas.

"Hey Lee,"

"Kau memanggil aku atau dirimu sendiri?"

Memiliki marga yang sama membuat Donghyuck bisa balik menggoda Jeno.

"Kau sudah punya kekasih?" Jeno tidak mempedulikan ucapan Donghyuck.

"Sudah atau belum itu bukan urusanmu Lee Jeno yang terhormat," Donghyuck meneguk es tehnya rakus.

"Kalau begitu, kau mau tidak jadi kekasihku?"

Dan setelah itu Jeno harus rela balik ke kelas dengan satu bekas tamparan di pipi kirinya.

'Beruang nakal. Tunggu pembalasanku!'

To be continued
.
.

True Love || NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang