"Aku akan buat perhitungan denganmu nanti!
Ingat itu Sei!!" ucap Nijimura mulai berjalan menyusuri sungai,
"Dan sekarang kau mau kemana?" ucap Akashi masih merasa tidak bersalah,
"Kalau perkiraan ku benar dan yang kau katakan benar,
Kemungkinan pada jam segini, panti itu belum terbakar,
Dan aku masih bisa menyelamatkan Chihiro!" ucap Nijimura ketus,
"Hmp, dan aku bisa menemui Kuroko kecil,
Hmp tidak buruk" ucap Akashi mengikuti Nijimura dengan bersemangat,
"KAUUUUU!!!!" ucap Nijimura makin naik pitam dengan tingkah Akashi yang masih tergila gila dengan Kuroko.
"? ? ?" seketika Akashi seolah pandangannya tercuri oleh sesuatu,
"Ada apa!?" ucap Nijimura ikut tertarik dengan hal apa yang mencuri pandangan sang Akashi,
"Itu mereka bukankah salah satu orang kita?" ucap Akashi melihat beberapa jendral nya tengah duduk duduk di dekat jurang sembari menghisap tembakau mahal,
Padahal mereka tahu bahwa sekarang masih musim kemarau, musim dimana daun kering berguguran dimana mata memandang,
Dan mereka masih menghisap tembakau dengan riangnya,
Tiba tiba tangan putih itu meremas tembakau dengan bara api yang masih menyala di depannya,
"APA YANG-????!????" dia pun hendak marah, namun seketika para jendral itu tahu siapa yang melakukannya mereka segera berlutut.
"Tembakau mahal seperti ini bagaimana kalian bisa membelinya?
Sepertinya kita harus memeriksa keuangan para jendral kembali, Sei" ucap Nijimura sebagai pelaku peremasan tembakau itu,
Karena tembakau berkelas atas itu sangat mahal, 1 batang saja bisa mencapai 100 keping emas,
Namun karena Akashi tidak kunjung menjawab Nijimurapun kembali kesal,
"SEI!?"
"Jangan cepat emosi seperti itu tidak baik buat usiamu, Shuzo" ucap Akashi melihat ke bawah tebing.
"HAAAHHHH!!????"
"Lihatlah, apa yang ku temukan" ucap Akashi masih melihat ke bawah sembari tersenyum grin,
"Kalian kembali ke tenda, dan ikuti instruksi Shintaro!" ucap Nijimura, lalu para jendral itu segera berlari dan menjauhi para calon raja di depan mereka itu,
"I-itu!?"
"Ahhh ironis bukan?
Kemungkinan penyebab kebakaran panti itu adalah orang orang kita,
Lihat pepohonan dengan dedaunan kering di sisi sebuah gedung kayu tua itu,
Kemungkinan itu adalah panti asuhan Chihiro dan Kuroko" ucap Akashi tersenyum getir,
". . ." bahkan Nijimura tak bisa berkata apapun seolah setuju dengan analisis Akashi,
.
.
.
Di tempat lain, Kuroko yang berjalan dengan rute memutar,
Dia tak mau bertemu dengan dua orang yang kelak menjualnya lalu dia mengikuti aliran air yang turun,
Dia tahu bahwa sungai itu akan melewati sisi panti asuhannya,
"Eh!?" ucap Kuroko kecil dengan berlari pelan menyusuri sungai,
"Suara ini?
Eh?" ucap Akashi di ikuti Nijimura melihat ke sebrang sungai, tampak anak kecil berambut baby blue dengan tergesa gesa seolah di kejar waktu,
"Eh!?" Nijimura pun sama terkejutnya dengan Kuroko dan Akashi kini beradu pandang.
BYUUURRRRRR!!!!!
Tiba tiba Akashi dengan pakaian lengkap menceburkan diri ke dalam sungai,
Memotong aliran sungai, berenang dengan sangat cepat seperti hiu macan,
Tanpa sampai semenit dia sudah sampai ke sebrang sungai, padahal sungainya saja tidak terlalu dangkal,
"Ya-yang mulia?
Kenapa kau bisa ada di sini?" ucap Kuroko dengan wajah tidak suka,
BUKKK
dengan baju basah Akashi langsung memeluk Kuroko kecil sangat erat,
"Chibi Kuroko, Kawai" ucap Akashi tersenyum senyum kecil,
"Ahhhhh~" ucap Nijimura dari seberang sembari memijat keningnya yang mulai pusing sangking kesalnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ano hi no hanashi
Fantasyperpisahan kakak beradik yang akhirnya akan menggerakkan kedua belah negara, menjadi peperangan atau perdamaian #gara gara dengerin lagu Dejavu jadi tiba tiba dapet inspirasi sepotong