3. Kepalsuan?

950 113 4
                                    

Suara sorak kan meriah di sepanjang jalan dari gerbang kerajaan menuju istana,

Banyak rakyat dan para bangsawan yang begitu antusias, dengan kedatangan raja dan permaisuri dari kerajaan.

Kuroko yang awalnya tidak tertarik sampai ia mendengar suara yang menyebutkan nama seseorang yang sangat dia kenal.

Kurokopun berjalan perlahan ke arah beranda, ia melihat ke bawah dimana kelopak berbagai macam bunga berterbangan,

seolah menyambut kedatangan para rombongan raja di rumpun sebelah,

"Nii-san?" seketika Kuroko berbisik,

Tubuhnya lemas dan dia terduduk tak berdaya, begitu melihat sebuah senyuman lebar seorang pria berambut kelabu,

Raja bernama Nijimura Shuzo adalah sepupu Akashi Seijuuro, sudah terdengar ke seluruh penjuru,

Kalau ia sangat mencintai sang permaisuri, Kuroko yang begitu terpukul,

Setelah bertahun tahun ia bertahan hidup sebagai pelacur, menabung hingga suatu hari di saat ia bebas,

Dia dapat menemukan sang kakak dan bisa hidup bersama seperti dahulu.

Namun yang ia dapati adalah senyuman lebar seseorang yang sudah melupakannya, sedang dia menderita dengan tangisan dan air mata setiap harinya,

Di tempat lain,

Tepatnya pada rombongan Nijimura, tampak sang istri sudah tak sabar untuk mencari sang adik,

Chihiro melihat sekeliling, banyak sekali yang menyambut kedatangan mereka,

Tentu ada perasaan senang, apalagi kini hidupnya bergelimang harta setelah Nijimura Shuzo dulu menyelamatkan nya.

"Eh?" Chihiro seketika membisu, dengan mata menatap ke satu arah,

"Chihiro, ada apa?" ucap Nijimura menatap Chihiro yang tampak pucat, sangat berbeda dari beberapa detik yang lalu,


'Rambut panjang berwarna baby blue,

Kulit seputih porselen, dan-' tepat setelah ia mengucapkan dalam hati,

seseorang di beranda itu berdiri dan kembali keluar menatap rombongan raja, hingga kedua mata mereka bertemu,

"Tetsuya?" ucap Chihiro kini sangat yakin begitu melihat wajah Kuroko,


"Ada apa Chihiro mengapa wajahmu menjadi pucat seperti itu,

Apa ada yang sakit?"ucap Nijimura langsung mendekati sang istri,

"Adikku!?

Tetsuya ada di gedung itu,

Yang mulia tolong hentikan keretanya?" ucap Chihiro memohon dengan suara pakaian itu mulai menghilap di terpa sinar mentari,

tampak begitu indah pada tubuh Chihiro.

"Itu tidak mungkin Chihiro" ucap Nijimura mulai mengajak Chihiro untuk duduk di atas keretanya.

"Tidak aku yakin itu adikku, yang mulia.

Itu di gedung itu, aku melihat adikku,

Kuroko Tetsuya,

adikku yang tak bisa ku temukan di panti asuhan waktu kejadian itu" ucap Chihiro ingin segera turun dari kereta kuda ini.

"itu tidak mungkin dia bisa ada di sana"


"Aku yakin dia ada di sana yang mulia, ku mohon hentikan-"

"Kau tahu tempat itu tempat apa!?

Itu tempat pelacuran, Chihiro.

Apa kau yakin adikmu akan melakukan pekerjaan itu?" ucap Nijimura melembut.

Begitu mendengar kata pelacuran, seketika tubuh Chihiro mematung,

Dia juga mulai berfikir, tidak mungkin sang adik yang begitu polosnya, begitu lemahnya mau melakukan pekerjaan kotor seperti pelacuran.

"Aku pasti akan membantumu menemukan nya,

Bukankah untuk itu kita ke sini, Chihiro?" ucap Nijimura kini memeluk Chihiro lembut, sedang Kuroko hanya menatap dalam kosong,

Namun bibirnya mulai melukiskan senyum palsu,

Menertawakan dirinya dan kehidupan palsu nya ini,

Impiannya untuk bisa bersama dengan sang kakak ternyata hanya mimpi semata,

"Orang yang ingin terus bermimpi,

Harus menjaga matanya untuk tetap tertutup" bisik Kuroko begitu lirih,

Pemandangan yang telah membunuh dirinya,

"Gomennasai, Nijimura-sama.

Anda benar" ucap Chihiro kini tak lagi menatap orang di beranda yang sangat mirip adiknya itu,

Kini di matanya hanya ada Nijimura Shuzo,

Seseorang yang dahulu telah menyelamatkan hidupnya dari malaikat maut,

TBC

Ano hi no hanashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang