Part 1

14.4K 606 42
                                    

SELAMAT DATANG DILAMAN CERITA DULCEMIEL_

CERITA INI SEPENUHNYA HANYA IMAJINASI PENULIS, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA PARA MEMBER BTS. TIDAK MENGURANGI RASA HORMAT PENULIS KEPADA MEMBER BTS KARENA TULISAN CERITA YANG MUNGKIN KURANG SOPAN, PENULIS SANGAT MENGHORMATI MEMBER BTS.

BAGI KALIAN YANG KURANG BERKENAN DENGAN CERITA BTS MATURE CONTENT DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACA.

TERIMA KASIH 😊
♥💜♥

**

Jungkook mengemasi beberapa barang yang ia butuhkan kedepan ditempat barunya. Ia tengah menjalani penelitan guna melengkapi esay studynya. Ia sudah menyiapkan mental untuk hal berat yang akan menimpanya kedepan. Termasuk, berpisah dengan manusia yang begitu ia cintai—Park Erline.

Kekasih hatinya itu kini bekerja sebagai dokter disalah satu rumah sakit swasta Korea. Ini bukan kali pertama Jungkook menjalani hubungan jarak jauh dengan Erline. Namun entah mengapa dirinya seperti mendapat feeling akan ada hal buruk yang terjadi kedepan. Pun ia memilih mengingkari perasaannya sendiri berlalu mengemasi beberapa barang yang tersisa.

"Emm sudah semua, sekarang mari kita menghubungi kekasih hatiku." Gumannya seraya menghubungi Erline.

Percapakan singkat keduanya berakhir dengan suara desahan manja Erline serta kecupan jauh darinya. Memberi semangat berlebih untuk Jungkook, pun ia segera menuruni anak tangga berlalu memasukan koper dalam bagasi mobil. Beberapa saat menatap ke arah langit yang tengah menampakkan eloknya. Gemerlap kota Seoul bahkan kalah oleh sinar rembulan yang sangat indah mencipta lukisan senyum pada iras Jungkook.

Jemarinya menggenggam stir mobil dengan santai, sesekali bersiul ria guna menghilangkan sepi selama perjalanan. Tepat ketika mobilnya berhenti sebab rambu lalu lintas berwarna merah, netra Jungkook menatap perawakan elok yang memikat pandangannya.

Sosok wanita dengan tubuh tinggi, panjang rambut sebahu kini menjadi objek yang Jungkook gemari—sebab lelaki itu tak berkedip sedikit pun.

Sudutnya terangkat kala menangkap iras ayu dari wanita yang kini memasuki taksi. Pun ia memilih kembali melaju dan berfikir bahwa hal indah tadi adalah anugrah Tuhan untuknya sebab ia dengan sabar menjalani kehidupannya yang jauh dari kata normal.

Keningnya mengerut halus manakala sampai pada tempat tujuannya. Seingatnya, ia menyewa apartemen dengan iklan yang terlihat mewah. Namun yang ia dapat kini, seperti apartemen kelas bawah dengan bangunan sempit serta bangunan yang terlihat cukup tua jauh dari kata mewah.

Pun ia memijat pangkal hidungnya lembut, mencoba untuk setenang mungkin. Bukan tanpa alasan Jungkook memilih apartemen itu. Tujuan awalnya adalah supaya ia dekat dengan tempat penelitiannya, serta iklan sialan yang begitu memikat.

Langkah kakinya melambat mendekat ke arah resepsionis lantai pertama. Mengeluarkan identitas berlalu menunggu proses guna mendapatkan kunci kamar. Selagi pelayan itu sibuk dengan layar komputer dihadapannya, Jungkook memilih untuk menatap arah luar serta menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Irisnya melebar manakala mendapati presensi yang tak asing lagi. Sosok indah itu kembali ia tangkap, bahkan kini melangkah ke arahnya. Jantung Jungkook berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Sialnya, ia merasakan hawa-hawa tak mengenakan dari sosok indah itu. Seperti ia tengah jatuh hati pada pandangan pertama.

Gila!
Pikirnya berlalu menggeleng-gelengkan kepala. Pun ia memilih memalingkan wajah kala sosok indah itu semakin mendekat ke arahnya.

"Ellen, laundry bajumu sudah kuletakkan dirak depan kamar. Ini kembaliannya." Suara pelayan itu terdengar sangat ramah pada wanita yang ternyata bernama Ellen. Sosok indah yang mencipta debaran sialan dalam hati Jungkook.

HASTA LAVISTA (M) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang