Kencan~ kws×csy

638 48 3
                                    

"Wooseok gimana kalo malming kita hang out? Semacam kencan gitu."

Wooseok menatap Seungyoun yang menatapnya sambil meminum coca cola nya.

"Oke, jemput ya."

Seungyoun tersenyum lebar dan mengangguk. "Dandan yang cantik ya." Ucapnya.

Wooseok mendelik tak suka. "Gue ganteng ya!"

Seungyoun tersenyum dan mencubit pipi Wooseok gemas. "Iya ganteng tapi dominan cantik dimata gue."

Wooseok hanya mendengus kesal mendengarnya sementara itu Seungyoun tertawa senang karena berhasil menggoda kekasihnya. Sekarang mereka berdua berada dikafe yang letaknya tak jauh dari kampus mereka. Duduk disana sambil ngobrol random tentang apa pun.

"Youn, Mami nanyain lo terus. Katanya 'kenapa Seungyoun jarang main ke sini? Kalian break?' gitu ih."

Seungyoun tertawa, tangannya terulur mengusak rambut Wooseok. Dia gemas dengan laki-laki manis yang duduk didepannya.

"Emang kenapa kalo Mami nanyain gue?"

"Ya nggak kenapa-kenapa sih tapi bayangin aja, setiap berangkat sama pulang dari kampus ditanyain gitu mulu. Kan nyebelin, apa lagi pas ngampus gue sama lo terus ngalor ngidul."

"Oo jadi lo muak sama wajah gue gitu?" Tanya Seungyoun yang mendapat pelototan mata serta gelengan kepala dari Wooseok.

"Gak gitu anj. Tapi ada benernya juga sih, hehe. Yuk pulang!"

Seungyoun hanya bisa tersenyum maklum ketika Wooseok sudah seperti ini. Gaje. Mereka keluar dari kafe dan naik ke motornya sendiri-sendiri. Kalian jangan berharap mereka berdua bakal semotor saat berangkat ke kampus atau pulangnya, kalau pun terjadi berarti motor salah satu dari mereka masuk bengkel. Jadinya jarang Seungyoun main ke rumah Wooseok kalo nggak pas kumat manjanya.

"Hati-hati Youn, jangan ngebut-ngebut entar lo masuk rumah sakit gue yang repot."

"Iya cantik iya. Lo juga hati-hati. Bye!"

Seungyoun menjalankan motornya duluan, arah rumah mereka berbeda jika dari kafe Seungyoun belok ke kanan atau barat dan Wooseok belok ke kiri atau timur karena kafe itu menghadap ke selatan.

Pukul 7 lebih 40 menit Wooseok sudah rapi untuk pergi berkencan dengan Seungyoun. Tidak perlu berpakaian berlebihan karena itu bukan stylenya, kini dia duduk disofa ruang tamu rumahnya menunggu Seungyoun datang menjemput.

Beberapa menit menunggu akhirnya terdengar suara deru mobil yang sangat Wooseok hapal berhenti didepan rumahnya. Segera saja dia keluar rumah dan tak membiarkan Seungyoun memasuki rumahnya seperti biasa.

"Kok udah keluar aja lo?"

"Biar lo nggak ketemu sama Mami terus kita nggak jadi hang out. Udahlah berangkat aja sekarang."

"Tapi gue belum ijin."

Wooseok melirik Seungyoun dengan sebal. "Gue yang nyetir apa lo?" Ucapnya yang seakan menjadi peringatan untuk Seungyoun agar menuruti perintahnya.

Seungyoun berjalan pasrah memasuki mobil, membiarkan Wooseok membuka pintu mobil sendiri dan duduk disampingnya. Perlahan dia melajukan mobilnya menuju tempat tujuan yang sudah direncanakannya.

"Youn, sampe lo bawa gue ke warung pinggir jalan kita break seminggu."

"Ya janganlah Seok, kalo gue kangen gimana? Lagian ini tempat lebih elit kok dari sebelumnya, percaya deh."

"Hm."

Seungyoun membawa Wooseok menuju sebuah kafe yang berada didataran tinggi. Untung saja Wooseok memakai sweater bukan kemeja seperti biasanya. Mereka memilih duduk didalam ruangan karena tidak mau kedinginan diluar, pembatas kafe yang terbuat dari kaca membuat mereka bisa menikmati indahnya gemerlap lampu kota dari ketinggian. Wooseok tersenyum tipis, dia senang karena Seungyoun membawanya ketempat yang indah seperti ini. Kafe yang berinterior estetik adalah hal yang disukai Seungyoun dan gemerlap indah lampu adalah hal yang disukai Wooseok.

Bottom;kws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang