Sudah 3 hari Tyas tinggal di kota Bandung. Udara sejuk dikawasan ini, membuat nyaman serta segar otak dan hatinya.
Namun...
Tyas sering kali, mendengar Bundanya menangis di dalam kamar, setiap kali Tyas melewatinya.Tyas sering kali merasa tidak enak pada Bundanya. Tyas risau, sebab bundanya selalu menangis sangkan tak rela ditinggal suaminya.
Padahal...
Ini yang diharapkan Tyas sejak lama, ia udah eneg banget sama ayahnya.Entahlah...
Rasa itu muncul sejak Tyas Menginjak usia 12 tahun, lebih tepatnya kelas 6. padahal, ayahnya tak pernah melakukan hal keji yang membuatnya kesal atau pun marah.Rasa kesal, marah, dan sedih kini bercampur aduk dalam diri Tyas.
Bukit ini selalu menjadi tempat merenung Tyas dikala ia bersedih. bukit yang tak jauh dari Villanya ini, selalu menjadi hiburan tersendiri bagi Tyas.
Bukit ini menyajikan View kota Bandung yang perfect banget. Membuat terterpesona bagi siapa saja melihatnya.
Kegelisah kini melekat pada diri Tyas. Sesekali air mata turun sumbernya. Isakan yang keluar dari mulutnya makin lama makin mengencang.
"Kenapa lo?"
"Hah?" Tyas kaget setelah mendengarkan suara itu. Ia segera menyapu air mata yang mengalir dipipinya.
"Napa?"
Pertanyaan itu dihiraukan oleh Tyas. Dia terdiam, Matanya tak berkedip, pikirannya kosong.
"Tampan!"
Satu kata yang terucap saat melihat cowok ini"Karna Pertanyaan yang dilontarkan cowok itu dihiraukan Tyas. Dia pergi sedikit menjauh lalu duduk mendengarkan musik sambil membaca sebuah Novel.
Sudah lama mereka menetap disana. Tapi tak ada sepatah kata pun yang terlontar dari mulut keduanya.
Tyas hanya terdiam dengan mata yang sembab. Sesekali, air mata keluar dari sumbernya. Isak tangis keluar dari mulut Tyas .
"Berisik!" Nada jutek itu membuat Tyas terdiam dan kembali menyapu air matanya.
"Apa?" Tanya Tyas tak kalah jutek
Namun cowok itu hanya diam dan fokus pada buku di bawahnya, dengan earphone yang tersangkut di kedua telinganya.
Dengan iseng. Tyas menarik sebelah earphonenya. Tak lama Tyas tertawa kecil
Tiba-tiba...
Nada yang penuh amarah keluar dari mulut cowok tersebut."Apa?" Ucap cowok itu dengan wajah datar. Tyas ingin membalasnya. namun, ucapan itu membuat nyali Tyas makin menciut."
"Biasa aja donk Mas!"
"Hmmm!"
"Idihk, dasar. dingin!" Gerutu Tyas
Cowok itu tetap fokus pada novelnya sambil melontarkan kata-kata memaki.
"Baca apaan sih mas? Serius bener!"
"Kepo!"
"Yeh! Dasar muka tembok!" Ketus Tyas
"Whatever!"
Tyas duduk disebelah cowok itu lalu menyodorkan tangan kanannya tiba- tiba.
"Tyas!"
"Apaan nih?" Cowok itu heran, karna Tyas menyodorkan tangannya tiba-tiba.
"Ihk! Gak peka banget sih lo! Kenalan Mas! Kenalan! Situ tau kenalan?"
"Hrrr" kesal cowok itu!
Ia menutup bukunya lalu pergi dari pandangan Tyas.
"Hey! Mas, situ gak punya nama?" Teriak Tyas. Cowok itu hanya diam dan memutar bola matanya
"Ya Tuhan! Gue di tolak mentah-mentah?! Ni cowok, resek banget seh. Tinggal ngomong namanya doank susah bener?. hihk!" Omel Tyas dengan wajah yang memaki.
|||"Tyas!" Panggil Gloria
"Apa bun?"
"Sini!" Titah Gloria yang sedang duduk si atas sofa.
"Gimana, kalo kita tinggal disini aja?" Tawar Gloria
"Terus, sekolah Tyas gimana?"
"Ya! Kamu pindah ke sini aja! Toh di kampung sebelah ada sekolah yang bagus kok!" Jelas Gloria
"Ya udah! Terserah, Tyas ngikut aja apa kata bunda!" Ucap Tyas diiringi dengan senyuman.
Tyas pergi menuju kamarnya, ia berbaring lalu menutup matanya. Tyas teringat kembali dengan kejadian tadi.
Dia ketawa kecil dengan diselingi rasa malu. Pasalnya, dia merasa absud banget saat ia menyodorkan tangannya untuk berkenalan.
"BEGO! BEGO! BEGO!" gerutu Tyas.
Dia merasa aneh, malu dan bla, bla, bla. Tyas memutar balikkan posisi tidurnya. Ia tertawa gak karuan. Ia masih teringat saat ia ditolak mentah-mentah.ABSURD!
_________________
Gimana?
Seru kah?
Sebenernya chapter ini itu belum siap. Tapi entah ngapa! Bawaannya pengen cepet-cepet di Publis mulu.Jangan lupa Vote ya!
Author juga lagi Fokus sama Buku yang lain. Kalian mampir aja.
https://my.w.tt/gzsrce4792
J
udul Buku : We Are BaClaTUBTion
Akun : BaClaTuBTion731
Jangan lupa...
Bantu Vote ya..See you next time :)
Salam literasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona
Teen FictionIni bukan kisah cinta Dilan dan Milea. Tyas bukanlah Achanya Iqbal Mariposa, yang nekad banget buat nyatain cintanya. Tyas juga bukanlah Alunanya Nakula Senior, yang ceroboh dimana-mana. Tyas merupakan 1 dari 1000 Anak Broken Home, yang bahagia. Ser...