Jadi gini?

28 3 0
                                    


"DASAR CEWEK GAK TAU DIRI"

"DASAR CEWEK GAK PUNYA HARGA DIRI"

"DASAR CEWEK MURAHAN"

"DASAR PEREBUT LAKI ORANG"

Kata-kata itu keluar dari mulut seorang anak yang kecewa pada ayahnya. Dia menampar ayahnya juga menjambak rambut wanita yang berdiri disebelah ayahnya.

Ia maki-maki keduanya, ia tampol dan jorokin badan keduanya hingga terjatuh kebelakang. Perbuatan anarkis Tyas menjadi tontonan hangat para pengunjung kafe di sekitarnya.

"Tyas Cukup!" bentak sang ayah

"Puas?" Tanya Tyas dengan nyolot

"Cukup! Yas cukup"

"Sekarang gue nanya! Pilih dia, atau bunda?"

"Tyas! Ini bukan pilihan!" Ucap ayahnya

"Apa? Bukan pilihan?" Tyas kaget sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Gue, tanya lagi! Pilih--"

"Pilih saya yang minta pisah atau situ yang minta pisah?"

Ucapkan Tyas terpotong saat ia mendengar ucapan seorang wanita dari belakangnya.

"Bunda!"

Semula, suasana kafe sedikit bergemuruh. Semenjak Tyas memaki-maki wanita yang sedang bersama ayahnya, semua terdiam dan matanya tertuju pada mereka.

"Sorry! Glo, aku gak bisa jawab, aku gak mau kita pisah!" kata lelaki itu dengan besikeras. "Aku mau Kamu dan kita hidup bersama Glo!"

"What? Hey! situ gila? Aku, gak mau ada orang ke-3 di kehidupan kita. Kalaulah itu keputusanmu. aku yang akan mundur, aku minta pisah"

itulah kata-kata terakhir Gloria. ia pergi menjauh, lalu keluar dari kafe.

Tyas kembali bertindak.
Di atas meja, terdapat 2 sup panas yang tadi baru di pesan ayahnya. Ia guyurkan keduanya bersama dua gelas jus mangga pada Ayah dan wanita yang bersamanya.

Rasa Panas dan dingin, kini,melekat pada badan, ayahnya dan wanita yang bersamanya.

Dengan wajah penuh amarah, Tyas pergi meninggalkan Kafe lalu menghampiri Gloria, Bundanya.


~Nona~


Gloria mencerna semua dengan apa yang sudah terjadi hari ini.

"Bun!" Tyas memanggil dengan nada yang lembut. Tak lama, Tyas memeluk Gloria dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa Bunda ada di sini?"

"Bunda lagi ikut arisan bareng temen Bunda tadi di lantai 2. Setelah semuanya selesai dan bubar, Bunda denger suara keributan di bawah!"

"Maafin Tyas Bun! Tyas gak pernah bilang, kalo Tyas naruh curiga pada Ayah. Tyas gak mau Bunda sedih. Tyas masih nyari bukti yang kuat Bun. Biar Bunda bisa percaya semuanya"

Gloria hanya diam, tak mengeluarkan sepatah kata apapun. Dia hanya meratapi semua, dan berusaha menetralkan rasa sedih dan rasa kecewanya.

~Nona~

Semua barang yang dikemas. sudah siap dalam mobil. Tyas dan Gloria pindah ke Bandung untuk Sementara waktu.

Kenapa Gloria pilih Bandung?
Karna, Bandung adalah kota yang selalu menjadi obat penenang Bundanya Tyas, kalau ia lagi banyak masalah.

Entah sugesti dari mana?
Gloria, nyaman banget dengan kota ini. Dia percaya, Bandung adalah obat penenang yang selalu dibutuhkan Gloria, dikala banyaknya masalah.

Di sana...

Gloria memiliki sebuah apartement mewah dan 1 buah Villa yang tidak pernah diketahui Tyas dan ayahnya.

Ia merahasiakan ini semua karna. Kelak, Villa ini akan dijadikan kado pernikahan untuk Tyas dan pasangannya.

__________

Gimana?
Ok? Ok lah ya!

Ingat lho!
Orang yang baca Ini, udah se paket sama Voment lho ya!

Awas lho kalo kagak!

Nggak deng! Author gak maksa :)

Tapi author masih butuh banget dukungan.

See you next time readers
Tunggu chapter selanjutnya.



NonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang