[10]

553 59 23
                                    

Ara sangat lega ketika Davin dan Reyvan berhenti bertengkar dihadapannya setelah diberi hukuman oleh guru bk,namun bagian paling menyebalkannya dia juga ikut dihukum berdiri dibawah tiang bendera sampai istirahat selesai.

"ck,gue tuh udah jelek,pendek,item,terus-"

"Idup lagi!,Menderita banget ya hidup lo Bi"Ara langsung memukul lelaki disampingnya,selain sudah memotong perkataannya,Davin juga mengejeknya,

Menyebalkan.

"Sat!,lo tau ga?"Davin menggeleng lalu
sedikit mendekat ke Ara,

"Apa emang?"Ara mengisyaratkan Davin agar lebih membungkuk,Ara tersenyum simpul saat Davin menurutinya,dengan cepat gadis itu berteriak dengan lantang tepat di telinga Davin

"GUE BENCI LO DAVINJING!!!"Ara tersenyum puas setelah berteriak,sedangkan Reyvan yang berdiri di sebelah kiri gadis itu hanya terkekeh melihat reaksi Davin yang menutup matanya dan mengusap telinga dengan wajah konyol

"Lo mau nantangin gue Bi?,ayo aja gue mah diajak Gelut juga,mumpung lapangan kosong nih,kuy"Ara yang merasa tertantang dengan ajakan Davin langsung maju satu langkah membuat jarak antara keduanya lebih dekat

"Gak takut gue mah sama cowo kaleng kayak lo ewh,kita main apaan dulu nih?"Reyvan sedaritadi hanya menyimak dan memperhatikan,

Davin sedikit berpikir,apa permainan yang sekiranya dia bisa mainkan bersama gadis dihadapannya,

"Basket aja!,kita one by one.berani ga lo?eh-maksud gua cewe babi kaya lo bisa ga maen basket?"

"Nih ya Sat!,ngasih tau aja.orang sombong itu cepet mati!!,kapan nih maennya?gue semangat banget buat buktiin kalo cewe kaya gue tuh ga bisa di remehin"

"Oke,pulang sekolah kita on by one disini,lo jadi wasitnya!daripada diem mulu kek pajangan toko"Reyvan mengerutkan dahinya,tapi setelahnya dia hanya mengangguk lalu menarik tangan Ara meninggalkan lapangan,

Membuat Davin mengerutkan keningnya,lalu berjalan mengikuti mereka dengan kesal.

"Woy!,lo mau bawa babu gue kemana?!"Ara menoleh,memberikan tatapan tidak suka

"Gue juga manusia,butuh makan.gak kaya lo,Setan ngikutin gua mulu"

"Udah Ra,kita ke kantin aja,ga penting ngeladenin Setan mah"Ara mengangguk,mengikuti Reyvan berjalan diikuti Davin yang juga penasaran dengan hubungan Musuhnya dan musuhnya yang lain

Setelah sampai di Kantin,Ara langsung memesan dua porsi baso mang Asep dan satu gelas jus buah naga,membuat Reyvan dan Davin memasang wajah terkejutnya,apalagi saat Ara dengan santai memakan baso tersebut seakan hanya dia sendiri yang berada dikantin.

"Lo nguli ampe jam berapa dirumah?,belum lima menit aja baso lo dah abis seporsi Bi!,prihatin gua sebagai majikan"

"Gue kalo lagi kesel emang gini Sat,jadi diem aja,kalo gamau baso lo gue makan juga"Reyvan yang mendengarnya langsung menyodorkan basonya yang sama seklai belum dia sentuh,karena fokus memperhatikan Ara

"Nih punya aku aja Ra,biar kamu gendutan,haha"Ara menerima baso dari Reyvan dengan malu-malu,

Tapi mau:).

"Idih!,aku Ceunah.tadi aja pas gelud pake lo-gue"Davin memberikan tatapan tidak suka pada Reyvan,

Sedangkan yang ditatap hanya berpura-pura tidak mendengar ocehan lelaki urakan di depannya,

Namun,berbeda dengan Ara yang merasa kesal dengan ocehan Davin yang terkesan menyindir.

"Eh sat. mending Rey yang aku-kamu,daripada lo!sayang-sayangan ke semua cewe,jablay juga lu pacarin ewh"Davin yang tersindir menatap tajam Ara,kemudian tersenyum bangga

"Seenggaknya gue gak nyuekin cewe yang suka gue,karna gue tau hati cewe itu rapuh"Ara menatap Davin dengan tatapan meremehkan,

"Cih!,gue juga cewe,tapi kenapa lo jadiin gue babu goblok,hati gue juga kan rapuh,Hiks"Ara berkata seperti itu dengan ekspresi dramatis yang dibuat-buat,Reyvan yang memperhatikan hanya menggelengkan kepala

"Bukannya ngejek nih,tapi muka lo emang pantes dijadiin babu"

"Jahad lo sat,gue aduin ke Lucas bisa jadi nisan lo"

"Kalo ngayal jangan ketinggian!,entar jatuhnya diantara tumpukan duri bahaya,si Lucas tau lo idup aja kaga"

Jangan pikir Ara akan sakit hati dengan perkataan Davin,dia hanya menanggapinya dengan berdecih,

"Bodo yang penting gue seneng!,Rey kita pergi aja yu,panas kalo terus disini mah"Reyvan mengangguk,lalu mengikuti Ara yang berjalan meninggalkan kantin

***

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi,murid-murid yang sudah lelah dengan rumus serta materi pelajaran mulai berhamburan keluar,begitu juga dengan Ara dan Davin,jangan lupakan Rey juga yang akan menjadi wasit.

Sekarang tiga remaja itu sudah berada ditengah lapangan dengan tas yang masih setia tergantung dipundak mereka,

Ara menatap sengit Davin yang juga menatap dirinya tajam,setajam silet.

"Kalo gue menang,perjanjian babu majikan Batal,dan lo gantian yang jadi babu gue,deal?"Ucap Ara penuh penekanan,dia yakin pasti akan menang,

Davin mengangguk setuju,kemudian menjabat tangan Ara,

"Deal,tapi kalo gue yang menang,lo tetep jadi babu gue ampe lulus sma,gimana?"Ara menjawab dengan anggukan,gadis itu melemparkan tasnya kesembarang arah begitu juga Davin,

Reyvan menggelengkan kepala melihat tingkah laku dua orang di depannya,terkesan  kekanak-kanakan namun juga lucu.

Reyvan memposisikan bola basket telapak tangannya,setelah itu ia lambungkan ke atas untuk memulai permainan,

Selama permainan berlangsung Ara berhasil mencetak three shoot point berturut-turut,membuat gadis itu yang berhasil memenangkan permainan.

Ara tersenyum bangga,menatap Davin yang kembali menatapnya dengan ekspresi kesal,

"Kita harus tanding ulang!!,tadi mah guenya ngalah jadi score nya ga adil"

"Kalah mah kalah aja kali,makanya jangan ngeremehin orang,"Ara mengambil nafas terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan perkataannya,

"Sekarang gue yang Majikan,dan lo-
Babu gue"

"Ck,Sial"

×××

MALES CANTIK[ON GOING⚠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang