[03]

623 58 2
                                    

"BAYU GUE!?,"

Jika ada orang di area parkiran sekolah,mungkin saat ini orang itu sudah menjadi samsak gratis Ara.

Ingin rasanya memukuli orang yang sudah mengotori bayu,

motor kesayangannya.

jika kalian berpikir bahwa Bayu pacar dari gadis yang malas berbuat apa-apa itu adalah manusia,

kalian salah besar.

Ara sangat tidak memedulikan kegiatan yang di sebut'Berpacaran',

ya,kecuali pesona lelaki yang ada di pertustakaan tadi.

Ara saat ini sedang berpikir keras.
memikirkan siapa yang kira-kira membuat Bayu kotor seperti sekarang,Stangnya di penuhi dengan tepung,jok nya tertutupi telur yang tercampur tanah,dan yang paling parah adalah kedua bannya kempes.

"Gue gak bisa bolos kalo kek gini mah,"Ara sudah pasrah dengan hari ini,

Gadis itu berbalik arah kembali masuk ke area lapangan sekolah,

duduk,melihat para siswa laki-laki yang sedang bermain basket.

ada Davin juga,

Tak

Ara menjentikan jarinya,sekarang dia tahu siapa yang mengotori Bayu,

siapa lagi kalau bukan Davin,lelaki brengsek yang sering mengganggu dirinya dan dengan tidak sopannya selalu bersandar di bahu Ara hanya untuk sekedar melepas kebosanan,katanya?

Ara tidak akan tinggal diam menanggapi kelakuan Davin kali ini,

Namun,saat dia ingin menghampiri Davin
langkahnya terhenti karena sebuah suara yang membuatnya tersenyum.

"Kita ketemu lagi ya,"Masih dengan senyuman yang semanis gula itu,

Sepertinya senyuman dari lelaki yang baru saja Ara temui di perpustakaan itu akan menjadi salah satu hal favoritnya.

"Eh,i-iya hehe."Entah kenapa,jika bertatapan dengan mata hitam legam yang dimiliki lelaki di sampingnya itu,Ara selalu saja gugup

"Lagi nungguin pacar ya?,"Tanya lelaki itu sambil menatap ke arah lapangan yang memperlihatkan para siswa laki-laki yang sedang bermain basket

Tatapan Ara ikut mengarah ke tengah lapangan,disana Davin dan teman-temannya sedang bermain basket,

setelah satu detik gadis itu menggeleng tidak membenarkan pertanyaan yang lelaki di sampingnya lontarkan.

"Enggak kok,cuma pengen liat mereka maen basket aja,kalo lo?"

"Lewat aja sih,tapi aku liat ada kamu jadi sekalian nanya nama"Ara mengangguk,setelah itu menyodorkan tangannya

"Kenalin,nama gue Azzara Sechilia Agatha"Ucap Ara memperkenalkan diri sembari tersenyum semanis mungkin,

walaupun senyumannya itu tidak akan membuat lelaki di hadapannya itu tertarik pada dirinya.

Lelaki itu menerima jabatan tangan Ara dan tersenyum,

"Nama kamu cantik-"

"Tapi gak kaya orangnya ya,Gua tau kok jadi gak usah di kasih tau"Perkataan Ara berhasil memotong ucapan lelaki itu,

Namun lelaki tersebut hanya terkekeh melihat Ara mengatakan hal seperti itu.

"Nama yang cantik itu gak perlu sesuai sama orangnya,kan kadang-kadang ada juga yang nama sama wajahnya cantik tapi sifatnya munafik"Jika Ara boleh egois,dia ingin meminta kepada tuhan agar Lelaki di hadapannya ini menjadi jodohnya kelak

Perlakuannya memang cukup manis sejak dari awal bertemu dengan Ara,namun gadis itu juga ragu apakah perkataan manis lelaki itu akan sama dengan sikapnya nanti,

kali ini,kita berfikir positif saja.

"Bisa aja lo,eh btw kapan lo kenalannya.tangan gue udah agak pegel nih"Ucap Ara,sambil menggaruk tenguknya

"Eh,iya maaf.Nama aku Arvino Reyvan,panggil aja Rey"Ara tersenyum dan mengangguk

"Oh ok,Lo baru pindah kesini ya?,"Tanya Ara pada Rey

Sedangkan Rey hanya mengguk membenarkan,
pandangannya teralih pada seorang guru yang sedang berjalan di pinggir lapang,

Dirinya beranjak dari tempat duduk itu,menoleh sebentar ke arah Ara

"Aku pergi dulu ya,sampe nanti Ara!?,"Padahal Ara sangat ingin berlama-lama dengan murid baru itu,tapi toh dirinya juga baru kenal jadi dia hanya membalas lambaian tangan lelaki itu

setelah Rey pergi,Ara kembali melihat ke lapang.

ada Davin yang berjalan menghampirinya,

sepertinya pertandingan basketnya sudah usai.

Ara yang melihat Davin menghampirinya,bersiap untuk menyiapkan semua sumpah serapah dan semua caci maki yang akan di lontarkannya kepada lelaki itu.

Setelah Davin duduk di sebelahnya,Ara baru saja ingin membuka mulutnya,namun terhenti.

"Bukan gue yang rusak motor kesayangan lo,"Sarkas Davin,dia memang tahu gadis di sampingnya ini pasti akan menyalahkan dirinya atas kotornya motor yang sudah dianggap pacarnya oleh gadis itu

"Apa buktinya?,"Rasanya tidak mungkin jika orang lain yang melakukan hal seperti itu pada motor Ara

karena jika di sekolah,hanya Davin yang boleh menganggu dan membully gadis itu.

"Lo mau bukti?,ayo ikut gua ke ruang cctv kalo gitu"Ara baru ingat jika sekolah yang katanya,
elite ini mempunyai cctv di setiap sudutnya.

Makanya,tidak mungkin jika ada yang berani berbuat macam-macam di sekolah ini,

Terkecuali Davin tentunya.

Ara mengangguk menyetujui ajakan Davin,

"Kalo emang bener bukan gue,lo harus jadi babu gua selama satu semester ya"Bukan sebuah pertanyaan,namun seperti sebuah perintah yang dilontarkan lelaki itu

Tapi Ara masih yakin,bahwa Davin lah yang membuat motor kesayangannya itu seperti terjerumus ke dalam adonan kue.

"Oke,siapa takut"Masa bodo jika terbukti bahwa bukan Davin yang bersalah dan dia harus menjadi babunya

Toh,dirinya juga memang di perlakukan seperti babu setiap harinya.

hanya pindah sekolah yang bisa menyelamatkannya dari lelaki brengsek ini.

tapi Ara merasa menyesal juga telah menyetujui perintah ataupun kesepakatan dari Davin yang akan membuat dirinya harus rela seharian menjadi babu lelaki itu jika berada di sekolah.





Dan benar saja,saat sampai di ruang cctv yang menunjukkan semua aktifitas siswa dan siswi di sekolah,

terpampang jelas bahwa bukan Davin yang membuat Bayu kotor dan lecet.

"See?,bukan gue yang buat motor buluk lo lecet,jadi mulai besok lo harus nurutin semua PERINTAH Gue!?,"

×××

MALES CANTIK[ON GOING⚠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang