mistis

22 10 0
                                    

Pagiku cerahku Matahari bersinar
Kugendong tas merahku dipundak
Slamat pagi semua kunantikan dirimu
Didepan kelasmu menantikan kami
Guruku tersayang guruku tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis Mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku

Suara itu menggema disetiap lorong sekolah yang dilewatinya. Suara yang menyingkirkan kesunyian dalam setiap lorongnya. Bagaimana tidak sunyi jam saja menunjukan pukul 06.15 dan tentunnya belum ada siswa yang  berdatangan dalam sekolah tersebut.

Gadis itu terus berjalan menuju kelasnya, karna datang terlalu pagi akhirnya gadis itu mencari jalur terjauh untuk sampai ke-kelasnya.

Jalur yang harus melawati kantin, kantor guru, kantor kepala sekolah, ruang waka, perpustakaan dan yang terakhir lab bahasa.

Setelah sampai dikelasnya yang letaknya di lantai 3, Disya menaruh tasnya dan kembali keluar dari kelas tersebut.

Suasana kelas yang sangat sunyi membuat bulu kuduk Disya berdiri dan hawapun menjadi dingin dan disertai merinding diseluruh tubuh.

“kenapa jadi horor gini ya kalau pagi-pagi” batin Disya.

Ketika suasana sudah semakin ramai Disya merasa lega karna ketakutannya semakin berkurang.

Setelah lama menunggu didepan kelas akhirnya teman-temannya banyak yang berdatangan salah satunya adalah sahabatnya siapa lagi kalau bukan si bagong.

“tumben lo udah dateng” tanya Lian sambil duduk disebelah Disya.

“perbaikan diri dong” jawabnya. dengan nada angkuh dan  gaya yang seakan-akan dibuat-buat.

“gaya lo”

“biarin aja”

“emang tadi lo berangkat jam berapa” tanya Lian.

“jam enam lebih lima belas” jawab Disya dengan bangganya.

“sumpah lo?” ucapnya dengan nada seakan-akan jam seperti itu adalah jam-jam yang mencekam “gue kasih tau ya kenapa alesan gue gak mau dateng pagi”

“emang kenapa” tanyanya dengan nada heran.

“dulu ya ceritanya disekolah ini itu ada cewek, ceweknya cantiiiiiiiik banget sangking cantiknya dia ditaksir sama seorang cowok yang notabennya cowok ternakal, terberandal disekolah ini bukan hanya berandal dia juga tampan bahkan punya gelar most wanted” lalu tiba-tiba Lian terdiam, cukup lama.

“terus-terus gimana ceritanya, lanjutin dong penasaran gue”

Lalu akhirnya Lian bersuara melanjutkan ceritanya “awalnya sicewek nggak mau sama sicowoknya karna terus dipaksa dan diancam akhirnya sicewekpun mau jadi pacarnya. Sicewek tidak diperlakukan layaknya pacar dia slalu dipukuli disiksa bahkan dia sampai diperkosa.”

Disya tampak menyimak cerita Lian dengan penuh antusias bahkan tak jarang cewek itu berkomentar seperti “wihh sadis juga ya sipacarnya itu”

Akhirnya Lian melanjutkan “terus suatu hari sicewek ini mengalami depresi akut bahkan berangkat sekolah dia tampak lusuh rambut acak-acakan baju seragam compang camping pokoknya berantakan deh penampilannya. Akhirnya karna dia sudah nggak sanggup menahan beban hidupnya dia minum obat entah apa itu obatnya pokoknya dia sampek overdosis tapi dia tertolong dia gak sampek meninggal terus pas dirumah sakit--”

belum sempat melanjutkan ceritanya bel tanda masuk berbunyi itu sebabnya Lian tidak bisa melanjutkan ceritanya karna sebentar lagi jam pembelajaran akan dimulai “sya udah bel kita masuk kelas dulu aja ya”

“ihh bagong kan belum selesai ceritanya, terus lanjutanya apa, sicewek gimana terus cowoknya juga gimana. Ihh gue penasaran tau” ucap Disya dengan nada kesel karna Lian tidak melanjutkan ceritanya.

“nanti kan juga bisa pas istirahat kalo gak gitu pas ada jamkos”

“beneran ya cerita lagi gue penasaran soalnya”

“iya-iya daritadi ngomongnya penasaran mulu. Capek gue dengernya”

Waktu pembelajaran jam pertama hingga jam ke-empat berlangsung sangat lancar Disya tak lagi membahas atau bertanya tentang cerita yang Lian ceritakan.

Sampai jam istirahat pertama dimulai tiba-tiba Disya langsung merapikan buku-buku dan peralatan tulisnya. Bahkan buku milik Lian pun juga ia rapikan hingga meja mereka rapi seperti awal meraka masuk.

“kok tumben langsung diberesin. Emang ada apa?”

“gausa basa-basi deh. Lo lupa tadi lo mau ngomong apa? Lo mau ngelanjutin ceritanya bego. Asal lo tau ya gue daritadi itu udah mendem pertanyaan gue, udah mendem rasa penasaran gue. Dan sekarang udah istirahat dan lo harus segera cerita lagi, oke.”

Dan akhirnya mau tak mau Lian harus melanjutkan ceritanya “tunggu-tunggu tadi ceritanya sampek mana ya, kok gue lupa”

“dari sicewek overdosis” jawabnya cepat dengan penuh antusias.

“oh iya lupa gue. Nah jadi kan sicewek overdosis dan dia selamat karna dibawa kerumah sakit, nah dirumah sakit itu si cewek nangis-nangis gak berenti-berenti sampai si perawatnya itu bingung harus gimana harus ngapain sicewek, pasalnya sicewek sudah dikasih obat penenang tapi obat itu masih belum menimbulkan reaksi.

Terus setelah ceweknya pulang dari rumah sakit dia kan sekolah lagi dan tepat pada kelas ini dia mengeluarkan cutter dari tasnya dan akhirnya dia menyayat pergelangannya hingga keluar banyak darah ditangannya. Terus lama-lama kelas ini itu agak sedikit aneh hawanya kalau pagi-pagi, karna waktu cewek itu bunuh diri dia datang kesekolahnya pagi jadi masih belum banyak murid yang datang. Nah jadi gitu kenapa gue gak mau dateng pagi-pagi”

Dalah hati Disya berkata “pantesan tadi hawanya agak gak enak gitu, ternyata kelas ini menyimpan misteri”

Ketika obrolan menjadi hening tiba-tiba Disya bertanya “terus nasib sicowoknya gimana. apa teman-temannya tau kalau sicewek pernah diperkosa”

“gatau gue”

“kok lo gak tau. Emang bener yang lo ceritain itu nyata”

“ya enggaklah bego, itu hanya karangan gue supaya lo itu ketipu dan ternyata gue berhasil dan wajah lo tadi itu ya sumpah lucu banget ada tegangnya ada takutnya dan ada ngerinya pokok nya lucu deh. Dan selamat ya lo kena prank dari gue. Selamat disya” ucap Lian dengan nada seakan-akan dia baru saja mengerjakan sesuatu yang membanggakan.

Tetapi beda dengan Disya gadis itu terlihat sangat kesal, karna raut wajahnya menunjukan wajah penuh emosi. pasalnya dia sudah percaya dan menyimak baik-baik cerita yang disampaikan Lian. Dan ternyata cerita itu hanya HOAX semata, sungguh menyebalkan.

“lo bisa nggak sih gak bercanda soal gitu-gitu an sumpah ya dari tadi itu gue udah nyimak dengan baik dan lo tau gue hampir sepenuhnya percaya sama omongan lo. Eh lo malah ngeprank gue. Dan tadi gue juga hampir takut karna gue datengnya pagi, sumpah lo bener-bener bikin gue takut tau nggak” ucapnya dengan nada emosi dan disertai kepalan tangan yang semakin menguat.

“iya-iya sorry, gue minta maaf deh. Tapi jujur ya tadi ekspresi lo itu lucu banget jadi pengen nyubit hehehehe”
“BODO” ucapnya dengan nada sedikit tinggi, sambil meninggalkan Lian yang sedang tertawa terbahak-bahak dikursinya karna sudah berhasil mengerjain sahabatnya itu.

“eh sya lo mau kemana gue ikut”

****
Jangan lupa tinggal kan jejak ya😉

Kisah Yang Memilih PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang