Memories with you

1 0 0
                                    

“nih buat lo” sambil menyodorkan boneka teddy yang didapat dari bermain tembak-tembak berhadiah.

Blusssss. Berasa ingin terbang dan gak mau turun.

“makasih bagong” sambil menerima boneka dan memeluknya.

“ada biang lala mau naik gak?” tawar Lian sambil menunjuk wahana yang menjulang tinggi itu.

“boleh-boleh”

Dan akhirnya Mereka berjalan menghampiri wahana biang lala, disana terlihat banyak sekali pengunjung yang mengantri untuk bisa naik dan menikmati pemandangan yang disuguhkan.
Setelah lama mengantri untuk membeli tiket, akhirnya Lian kembali dengan membawa 2 tiket di tangannya.

“udah dapet naik yuk” ajaknya.

“ayok”

Saat berada didalam biang lala, perlahan wahana itu berputar keatas pelan bahkan mereka sampai tidak menyadari bahwa mereka sudah berada dipuncak biang lala.

Dari atas pemandangannya sangat indah, lampu-lampu perumahan terlihat cantik, gedung tinggi juga terlihat berjajar dengan sangat rapi.

“bagong kita foto yuk. Itung-itung buat kenang-kenangan” ucap Disya sambil mengeluarkan ponsel dari slingbag yang ia pakai.

Mereka berdua berfoto bersama entah sudah yang keberapa kali, yang jelas hasil gambar dari bidikan kamera ponsel Disya sangat banyak dan tentunya beragam ekspresi yang mereka bidik.

Tak terasa sekarang mereka berdua hampir sampai dibawah. Dan setelah sudah dibawah petugas biang lala membukakan pintu untuk mereka.

Mereka berjalan berkeliling pasar malam, dan tujuan akhir mereka disini adalah duduk di pinggiran danau buatan yang sangat cantik. Perasaan rileks merambati tubuh Disya dan Lian, lalu tanpa sadar kepala Disya bersandar pada bahu kekar milik Lian.

Sungguh ada kenyamanan dan kehangatan saat berada dekat dengan Lian.

“bagong liat hasil foto selfi kita yuk” ucap Disya sambil mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri dalam ponsel itu.

Setelah dibuka Disya mengscroll dan melihat satu persatu foto mereka, disana sangat banyak ekspresi ada yang manyun, senyum bahkan foto aib pun juga ada.

“liat deh muka lo, konyol banget” sambil memperlihatkan satu foto yang disana terpampang jelas muka candid Lian saat melongo melihat pemandangan dari atas.

“ah satu lagi bagong, ini lo ngapain juga ekspresi lo kayak gini. Kayak nahan poop tau nggak” ucap Disya sambil terbahak-bahak melihat ekspresi konyol Lian.
Pasal nya di foto itu lian meringis, tapi bukan meringis bahagia, melainkan sedikit ada nangis sama nahan ketama. Jadinya buruk deh.

“terus aja buly, mentang-mentang foto lo yang paling bagus” ucap Lian sambil mendengus dan bergumam pelan. Bukan bergumam melainkan mengumpat.

“sya liat deh keatas. Bintangnya banyak ya”

“iya” jawabnya sambil mendongak melihat banyak bintang yang bertebaran dilangit malam.

“bagus ya. Kayaknya bintang-bintangnya bahagia semua deh. Buktinya mereka bersinar”

“tunggu dulu. Kok nada lo tiba-tiba jadi melow gini, kesambet apa lo” tanya Disya heran sambil mengangkat sebelah alisnya.

“ya enggak, mungkin karna gue terbawa suasana aja terus perasaan gue jadi rileks” jawabnya memastikan Disya tidak curiga dan merutuki kebodohannya.

“iya sih gue juga ngerasa gitu”

Aman batin Lian

Tanpa disangka Disya mendekatkan tubuhnya dan memeluk pinggang Lian dengan nyaman membuat sang empunya terlonjak, tapi pergerakan itu sangat kecil hingga Disya tak menyadari pergerakannya.

Saat pelukan tangan Disya melonggar Lian langsung membalas pelukan itu dengan melingkarkan tangannya di pundak Disya dengan erat. Sangat nyaman.

Pelukan itu berlangsung lama seperti seorang kekasih yang meredam kerinduannya yang sangat dalam.

Dalam situasi ini mereka berdua menyadari bahwa diantara mereka hanya ada kata sahabat tak lebih.

Waktu terus bergulir hingga mereka tak menyadari bahwa hari mulai malam sebagian wahana sudah tertutup rapi, para pedagang juga banyak yang pulang, pengunjung juga tersisa sedikit.

“bagong udah malam banget, kita pulang yuk.”

“iya tunggu didepan ya gue ambil motor dulu diparkiran”

Sepeninggal Lian, Disya terus memikirkan semua kejadian yang dilalui hari ini.

Tak lama menunggu akhirnya Lian datang dan Disya mulai menaiki motor Lian. Selama diperjalanan mereka saling diam, bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup sebentar mereka sampai didepan rumah Disya.

“bagong mau mampir dulu?” tanya Disya sambi membuka pintu gerbang rumahnya.

“nggak usah udah malem”

“oh yaudah” sebelum memasuki gerbang tiba-tiba dia baru ingat ada sesuatu yang ingin ditanyakan pada Lian.

Sebelum Lian jauh meninggalkan halaman rumah Disya, Disya berteriak “bagong besok jadi nggak”

Dan dijawab Lian dengan teriakan “jadiiii”.

***

Semenjak pulang dari pasar malam Disya memasuki rumah dengan terus senyum-senyum sendiri hingga membuat Dona yang melihat nya ngeri dan sedikit takut.

“sayanggg” panggil Dona. Namun tak ada sahutan dari Disya.

“sayangg udah pu-lang” panggilnya lagi dan sedikit ditekankan kata pulang nya.

“oh, eh, anu udah bu” jawabnya gagap.

“kamu kenapa sya ibu lihatin dari tadi senyum-senyum sendiri” tanya nya heran, dan yang membuat heran lagi dengan benda yang dibawa ditangannya yang ukurannya setengah dari badan Disya. “itu boneka dari siapa sya”

“Lian bu. tadi dia main dipasar malam terus menang, dan dapet deh hadiah ini”

“oh”

“yaudah deh Disya kekamar dulu ya bu”

Saat sudah memasuki kamar, Disya langsung merebahkan badannya dan berguling-guling bahagia sambil memeluk boneka pemberian Lian didekapannya.

Dengan cepat Disya segera membuka galeri diponselnya dengan perasaan bahagia,Disya bermaksut ingin memindahkan foto itu kedalam folder album yang berjudul memories with you.

Sungguh hari yang menyenangkan, moment yang gak akan gue lupain seumur hidup. Gue sayang sama lo bagong batin Disya sumringah.

Eh tunggu dulu, apa tadi sayang? Sejak kapan ya gue sayang sama tu orang. Gila kali ya gue suka sama sahabat gue sendiri.
Dan lagi-lagi kata sahabat yang memberi space di kehidupan mereka.

_______
Hallow, typo bertebaran yaak?
Maklum author amatir, masih proses belajar.
Yuk biar tambah semangat kasi votenya dongg:)  tenkyu

Kisah Yang Memilih PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang