2. Namjoon Arya Natanegara

4.9K 592 165
                                    


Menjadi anak pertama yang terlahir di keluarga Natanegara, Namjoon Arya Natanegara tumbuh menjadi sosok yang pintar, kharismatik, tampan, dan juga penuh wibawa. Terlebih dirinya yang menyandang status sebagai CEO di Natanegara corporation.

Aktivitasnya kebanyakan berada di kantor, lalu sisanya mengikuti jadwal yang akan ia luangkan. Seperti akhir pekan, ia akan berada di rumah seharian. Menghabiskan waktu bersama kedua adiknya, atau sang Ibu, atau hanya sekedar membaca buku.

Arya jarang berkumpul bersama-sama temannya, faktor kesibukan juga beberapa teman semasa kuliah dulu memutuskan untuk merantau ke luar pulau bahkan luar negeri. Jadi, selain menghabiskan waktu bersama keluarga, Arya hanya akan menghabiskan waktunya seorang diri atau dengan Tian, sahabat dekatnya.

"Jadi, untuk dua jam ke depan akan ada meeting dengan tuan Jack di Hotel Ritz Calton. Pak Arya?" panggil Christian, sekretaris pribadinya. Arya yang melamun sejenak terperanjat kecil sebelum memfokuskan dirinya kembali.

Dengan seutas senyum tipis, Arya menoleh ke sosok sang Sekretaris yang masih menantinya. "Ya?"

"Jadwal Pak Arya setelah makan siang adalah meeting dengan tuan Jack."

"Oke."

Tian mengangguk. Kembali mencatat schedule di buku agendanya. "Kalau begitu ... setengah jam sebelum pertemuan, saya akan mengingatkan Pak Arya kembali." Tian menutup agendanya sebelum membungkuk hormat dan pamit undur diri.

Sebelum Tian menyentuh kenop pintu, Arya memanggilnya. "Tian," panggilnya.

Tian berbalik. Memandang Arya penuh tanya. "Ya?"

"Makan siang sama saya?"

Tian tersenyum tipis sebelum mengangguk setuju. "Dengan senang hati. Saya permisi."


...


"Ya ampun, Tian. Apa kabar?" Elya langsung memeluk pemuda mungil tersebut begitu erat ketika membuka pintu, sementara Arya tersenyum di belakangnya.

"Baik, Tante. Tante sendiri gimana? Kabar baik?"

"Baik, Tante baik. Ayo, masuk. Arya tumben banget ngajak makan siang. Eh ... ternyata, bawa kamu ke sini."

"Aku juga nggak tahu kalau mau di bawa ke sini. Bilangnya mau ajak makan siang, tapi nggak ngomong kalau makan siangnya di rumah Tante. Tian jadi malu nggak bawain buah tangan," kata Tian malu. Keduanya jalan beriringan menuju ruang keluarga.

"Duh, Tian mau datang ke sini saja, Tante udah seneng."

"Langit sama Arga ke mana, Bu?" tanya Arya setelah menaruh tas kerjanya di atas sofa. Ia mendudukkan diri di sofa panjang, bersebelahan dengan Tian.

"Arga masih tidur. Kalau Langit, katanya mau ketemuan sama Bintang di taman kota."

"Bintang?"

"Iya. Yang pernah video call-an sama Ibu itu lho. Yang orangnya putih, cakep. Yang sempat Ibu kira gadis tomboy, nggak taunya ... lanang." 

Jawaban sang Ibu, membuat Arya dan Tian terkekeh lucu. "Tante bisa aja," sahut Tian masih dengan senyuman lebar.

"Ya nggak maksud begitu. Habisnya ... cuantik. Sama kayak Tian, kalau kamu gadis sudah Ibu jadiin mantu deh."

Jimin Christian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin Christian


"Tante, bisa aja ...."

Selesai makan siang bersama, Arya dan Tian memutuskan untuk segera menuju Hotel tempat pertemuan dengan tuan Jack, investor dari China.

"Tian ...," panggil Arya ketika keduanya jalan beriringan di lobi Hotel menuju ke arah pintu lift.

"Ya, Pak?"

"Setelah meeting, apa jadwal saya?"

Tian membuka kembali agendanya. "Makan malam dengan Nyonya Yuna—"

"Batalkan," kata Arya begitu keduanya masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai dua. Di mana restaurant Hotel tempat pertemuan itu berada.

"Tapi, Pak ...."

Namjoon Arya menghadap ke arah Tian, kedua tangan berada di saku celana. Mengumbar senyum kelewat manis, yang kuwalahan Jimin Christian terima.

Arya mensejajarkan kepalanya tepat di depan wajah Tian. Masih dengan senyuman manis. "Iya. Batalkan. Karena aku pengen makan malamnya sama kamu, Tian."

Arya menegakkan tubuhnya bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, sembari merapikan jas mahalnya. Dan seolah tidak terjadi apa-apa, Arya melangkah keluar lebih dulu meninggalkan Tian dengan gejolak aneh di dalam dada.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



—𝘾𝙧𝙖𝙯𝙮 𝙍𝙞𝙘𝙝 𝙉𝙖𝙩𝙖𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖—

𝘾𝙧𝙖𝙯𝙮 𝙍𝙞𝙘𝙝 𝙉𝙖𝙩𝙖𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang