🌛FENLY🌜

1K 74 9
                                    


"Di cintai atau mencintai?
Pertanyaan itu membuat saya
Ngantuk dan lebih baik tidur"

_Fenly_

Fenly yang sedari tadi melamun membuat Shandy risih, dengan cepat ia menepuk bahu Fenly keras-keras membuat Fenly terkejut bukan main.

"Lo bengong mulu sih! Kesambet gue gak tanggung jawab ya," Ucap Shandy sewot. Fenly yang masih menstabilkan dirinya langsung menghela nafas panjang.

"Yang minta Lo tanggung jawab siapa," balas Fenly kalah sewot.

"Lo lagi sakit apa? Diem Mulu, ditambah pakai jaket, gerah gue liatnya," Ucap Shandy sedikit bingung dengan tingkah Fenly hari ini.

"Iya gue sakit, pegang nih jidat gue," suruh Fenly.

"Nggak ah hinyai!"

"Nggak Anjir," balas Fenly tidak terima.

"Canda fen, kayanya Lo beneran sakit deh, muka Lo juga pucet banget gila," ujar Shandy mulai serius lalu memeluk Fenly.

Kalau saja cerita sesuatu ke teman itu mudah, sayang nya susah. Jadi harus simpen cerita sendiri. Karena semua orang itu pasti mempunyai masalah masing-masing.

***

"Kak! Kak Fenly!"

Fenly berhenti meskipun tidak terlalu antusias. Dari suaranya saja sudah terdengar siapa. Dan membuat mood Fenly semakin memburuk saja.

"Hmm.. apa?" Jawab Fenly malas.

"Dengar-dengar kak Fenly sakit ya? Soalnya Rasya tadi di kasih tau kak Shandy,"

Benar-benar ya si Shandy. Beraninya kasih tau keadaan saya.

"Kalo iya kenapa emang?"

"Cepet sembuh ya kak! Supaya bisa ikut kompetisi Drawing nya! Rasya bakalan terus dukung kak Fenly. Semangat!"

"Udah?"

"Kalo udah, gue cabut," sambung Fenly.

Rasa sesak di dada Rasya mucul setelah perkataan yang dilontarkan Fenly.

Bukan pertama kalinya Rasya diperlakukan seperti itu oleh Fenly. Bahkan Rasya terus sabar dalam ujian ini. Dan dia harus menerimanya meskipun terasa sakit.

Fenly pergi begitu saja di hadapan Rasya dengan tampang yang tidak berdosa nya.

"Ayah! Sampai kapan Rasya harus bersabar menerima semua ini? Rasya tidak mau menjadi anak yang durhaka tidak menuruti permintaan ayah. Tapi sampai kapan yah? Rasya sudah capek dengan kelakuannya terhadap Rasya"

***

"Pah! Fenly gak mau Nerima perjodohannya dari awalkan? Kenapa papa masih saja tekan Fenly? Harus berapa kali Fenly ngomong. Fenly gak mau pah," Ucap Fenly di ruang tamu bersama sang papa.

"Mau nolak hah? Kalo tetep nolak sekarang juga keluar dari rumah papa," bentak seorang paruh baya yaitu papanya Fenly.

"Oke, Fenly keluar rumah sekarang juga," Ucap Fenly sambil menuju kamarnya.

TOGETHER || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang