🌛Ricky🌜

557 50 5
                                    

______________

"jangan merasa bangga dengan apa yang kita miliki saat ini, karena itu semua hanya bersifat SEMENTARA"
_________
.
.
.
.

"Hm..." Ricky memaikan pulpen di tangannya. Dia duduk di kursi kelas dengan satu cewek yang berdiri di depannya. Cewek itu tampak gugup. Ricky berkedip, "Lo yakin nembak gue?"

Cewek berambut panjang itu mengangguk. "Dari semester satu, gue udah suka sama lo, Cuman karena lo akrab banget sama Saadah, gue kira kalian pacaran. Apalagi kalian kelihatan serasi banget."

"yaa.. kalo selewat kenal emang kaya pacaran, sih." Ricky mengangguk-angguk. Ini bukan pertama kali Ricky mendengar pendapat itu. "Gue orangnya cuek loh. Yakin lo mau sama gue?"

"iya. Gue yakin kok. gue benar-benar sayang sama lo."

Ricky menimang keputusan. Cewek didepannya lumayan cantik. Tadi Bagas berbisik saat cewek itu datang. Sosok yang kini tampak gugup di tatapan Ricky, merupakan salah satu cewek yang jadi incaran di SMA UNIT ini.

Selama ini Ricky dan Saadah selalu di gosipkan, tidak ada yang percaya juga sekalipun Ricky bilang kalau mereka tidak pacaran. Sebaiknya Ricky harus punya pacar sekarang.

"siapa tadi nama lo?"

"Milla"

"oke, Milla," Ricky mengangguk, "ayo kita pacaran."

milla tampak sumringah. Ricky berkedip satu kali. Dia menerka-nerka, berapa lama hubungannya bisa bertahan kali ini?

"woy!" panggil Ricky.

"apaan sih?"

"coba lihat sini, ada yang mau gue kenalin. Dia cewek gue."

Saadah pun membalikan badannya. Dia menyorot Ricky, kemudian mendongak. Milla tersenyum manis.

"Dia?"

"Hm. Namanya Malla."

"Milla, Ricky."

"oh, iya. sorry " Ricky meralat. Saadah berdiri, dia tersenyum kecil lalu mengangguk sopan.

"salam kenal, gue Saadah. Tolong perlakuin gue kaya adik lo sendiri ya."

"Ahh, ayo kita makan. Milla, biar gue yang traktir," putus Ricky akhirnya.

walau sempat tidak nyaman melihat keakraban antara Saadah dan Ricky, Milla tersenyum begitu Ricky memperhatikannya. Mau bagaimana lagi? Setahu Milla, Ricky dan saadah memang adek kakak. tapi mereka bukan adek kakak yang wajar. Saadah di angkat menjadi anak oleh mama nya Ricky. itu membuat milla khawatir, karna mereka bukan adek kakak asli.

"kalian mau makan apa?" Tanya Ricky

"Pizza"

"Siomay." Saadah berkedip. dia menatap Ricky dan Milla bergantian.

"oke, kita cari Siomay."

Milla mengangah, namun sekali lagi dia mematikan api cemburu dalam benaknya.

Mereka adek-kakak, mereka adek-kakak, mereka adek-kakak.

wajar dong kalo Ricky mementingkan Adeknya yang selalu bersama di setiap saat dibanding Milla yang bicara dengannya saja baru kali ini.

"kita makan Pizza aja." Saadah cukup peka. dia tersenyum pada Milla. Milla mengangguk.

"oke, Pizza." Ricky mengulirkan tangannya, menggenggam lengan saadah. kemudian menoleh kepada Milla, "ayo."

KENAPA RICKY JUSTRU MENGGENGGAM TANGAN SAADAH DARIPADA MILLA?! Rasanya Milla ingin menangis saja. Tapi dia tetap berusaha bertahan. Cowok yang di pacari adalah cowok yang di anggap populer di SMA nya. Wajar kalau Ricky sedikit jual mahal karena mereka statusnya masih baru.

***

Ricky, Farhan, Shandy dan Gilang sedang berkumpul di kelas. menunggu Guru yang masih belum juga menujukkan batang hidungnya. Sebenarnya, mereka sudah tahu kalau kemungkinan guru killer itu tidak akan datang. pasalnya, Ricky mendengar kabar kalau Bapak sang guru hari ini berpulang.

Senggang selama satu jam, empat orang cowok tersebut sibuk dengan obrolan ngalor-ngidul. Tiba-tiba Gilang mulai nyeletuk.

"Menurut lo, bumi bentuknya kaya apa?" Gilang menyengir.
dia menatap ketiga temannya bergantian. "kalo menurut gue, sih, bulat."

"menurut gue bumi itu bentuknya kotak." Shandy mengangguk.

"lo gak pernah lihat globe?"

"lo emang pernah liaht keluar angkasa? siapa yang tahu coba bumi itu benar-benar bulat atau kotak? bisa saja itu akal-akalan mereka yang sok pernah pergi keluar angkasa."

Gilang tidak bisa menjawab. Yang dikatakan Shandy ada benarnya.

"menurut gue, bumi itu spiral." Farhan semakin ngaco. "karena bumi terbagi menjadi beberapa lapisan, jadi gue yakin bumi itu spiral."

"kata siapa lo?" Gilang nyahut.

"kata gue lah. kan barusan gue yang ngomong."

Mereka bertiga mengangguk-angguk. candaa mereka sekarang masih super garing. Tinggal satu yang belum bicara. Ricky. Tiga cowok itu kali ini menyorot Ricky. Berharap jawaban Ricky bisa membuat mereka tertawa.

"menurut gue, bumi itu..." Ricky berpikir sejenak mencari jawaban yang tidak sama dengan ketiga temannya. ingin memberikan lelucon yang bisa membuat mereka tertawa tapi dia justru kehilangan ide. lalu dia menatap ke arah pintu. ada saadah yang sedang berbincang dengan Bagas. "Saadah"

"CIEEE!!"

"kok di Ciee in sih? mereka adek kakak, bangsat!"

"Lo suka Adek lo sendiri Rick? Inget Rick, lo udah punya, Milla."

"Lo semua gak tau ceritanya kayak gimana!"

"maksud lo Rick? Lo emang beneran suka adek lo sendiri?"

"DIA BUKAN ADEK GUE"

____________

TOGETHER || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang