Hapuslah jejak yang membawa luka
Benamkanlah sampai tiada sisa, Menit-menit terus berganti Hujan pun reda sadarlah diri sebelum pagi Tak semua yang pergi akan kembali ke hati ini walaupun hanya sewaktu yang bersamaan.Di sebuah tempat dimana aku berada yang disekitarku terdapat jenis bunga lebih pantasnya di sebut taman bunga, disana terdapat seorang gadis yang berumur 17 tahun yang sedang duduk melamun sendirian dan meratapi sebuah kehidupannya yang sangat hampa.
Bagi beliau kehampahan bukanlah kekosongan, maksud dari kehampahannya adalah Waktu yang berlalu akanlah merubah segala hal dan semua yang terhitung indah pun akan ternilai hilang begitu saja.Ketika BREN sedang joging beliau melihat dan mendengar orang yang sedang duduk menangis bersama kedua bukunya, BREN melihat seorang itu dari tampak kejauhan karena rasa penasarannya membuat dia langsung menemui seorang itu. BREN terkejut seketika melihat yg sedang menangis itu adalah HANNA.
HANNA tertunduk pasrah dan sorot mata gadis itu mengisyaratkan ketakutan seketika melihat BRENTO yang sedang menyapanya.
Bren memandangi wajah Hanna dengan tatapan khawatirnya, beberapa detik kemudian butiran air keringatnya mulai mengalir tanpa di sadari Bren salah paham pada Hanna. Bren melihat air mata Hanna yang mengalir bukan keringatnya, Bren segera mengeluarkan sapu tangannya yang berwarna pelangi untuk mengusap air mata Hanna setelah mengeluarkan sapu tangan tersebut bren langsung mengusapnya hingga tidak ada air mata yang jatuh ke pipi nya.
Akan tetapi Hanna terkejut melihat sikap perhatian Bren pada dirinya dan beliau langsung berterima kasih pada bren sambil tersenyum.
"Terima kasih bren kamu sudah mengusap keringatku dan terima kasih untuk sapu tangannya" bren terkejut ketika mendengar kata keringat.
"Hah, keringat?" Ucap BREN sambil menggaruk rambutnya.
"Iya, keringatku. Tidak apa apa kan?"jawab Hanna sambil tersenyum manis kepada BREN.
"Iya, aku kirain tadi itu air matamu"ujar Bren malu-malu pada Hanna.
"Iya tadi emang lagi nangis tapi ketika sebelum ada suara kamu, aku langsung mengusap air mataku"jawab Hanna dengan suara lembutnya sambil membuka sebuah buku yang ada di tasnya.
"yaaah jadi salah fokus dong, oh iya kenapa kamu menangis Han gak seperti biasanya kamu menangis?" Bren terus khawatir dengan Hanna yang terus menangis.
"Ya ingin nangis aja gitu" jawab Hanna dengan singkat.
"Gak mungkin, pasti ada kesedihan yang kamu rasain ya?"Bren kebingungan tentang Hanna sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Cieee ciee yang lagi khawatir sama aku"Hanna mengeledeki Bren sambil sedikit tersenyum.
"Han kamu bisa bercanda juga ya?"wajah Bren kaget ketika melihat Hanna yang bisa bercanda.
"Lah emang kenapa, gak boleh gitu?"Hanna bertanya pada Bren sambil mengangkat alis nya.
"Bolehlah, tapi seperti biasanya kamu itu kalau di kelas pendiam banget gak seperti yang lain yang suaranya seperti toak gitu"jawab Bren dengan panjang lebar tetapi Hanna tak menghiraukannya.
"Han kamu nulis apa?"Bren bertanya pada Hanna yang lagi sibuk menulis.
"Nulis puisi"lagi-lagi hanna menjawabnya dengan singkat.
" boleh kok, tapi sepertinya kamu nulisnya tentang puisi tanpa sahabat ya?"Bren telah mengetahui bahwa puisi yang dia buat untukku.
" iya"Hanna sibuk dengan puisinya.
Setelah itu Hanna menunjukkan karya puisinya kepada Brento dan menyuruh Brento untuk membacanya.
"Bren, tolong baca puisi buatan aku ini"Hanna meminta Bren untuk membaca karya puisinya.
Bren pun langsung membacanya tanpa bersuara dan berbunyi.
Angan hidupku melayang
Disaat aku mengingatmu Banyak kata yang tak sempat ku ucap Berlalu cepat kau tinggalkan aku Tinggalkan semua cerita Yang layak kukenang Wahai sahabat .....
Kurindu canda tawamu
Namun .........
Semua itu hanyalah sejuta mimpi
Kerapuhan hatiku, terjamah sudah
Saat kau kembali kepadaNya
Bersama dua cahaya untuk slamanya
Hingga akhir hayatku kau ada dihatiku
Sahabat.Setelah Bren membaca puisi karya Hanna, namun Hanna lagi-lagi menangis sambil teringat pada sahabatnya dulu.
Bren pun langsung menawarkan bahwa ia ingin sekali menjadi sahabat Hanna, namun Hanna sebelumnya menolak tetapi lama kelamaan Hanna pun menerimanya dengan senang hati.
TobeContinue😉
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:v
See you guys:)
