Aku masih seperti dulu.
Memendam dan menahan segalanya sendiri.
Aku bukan orang tegar. Juga bukan orang kuat.
Hanya saja, aku terlihat baik-baik saja saat didepan kalian.
Dan selalu menangis saat dibelakang kalian.Luka ini tidak ada obatnya.
Aku hanya bisa menangis di kesunyian malam.
Sambil melambaikan tangan pada langit dan berkata, "jangan pernah berganti cerah! Aku suka langit yang seperti ini, aku lelah berpura pura terlihat kuat!"Aku benci pagi yang gaduh.
Dan aku suka malam yang sunyi.
Karena kesunyian malam adalah tempat terbaik saat aku sudah benar-benar jatuh.
Aku bisa puas menangis.
Sedangkan saat langit sudah berubah cerah.
Maka aku akan kembali berpura pura lagi menjadi gadis ceria.
Aku benci itu.
Tapi naluriku tidak bisa menolak, juga hatiku.
Itu sudah garis takdir.
Dan aku harus menjalaninya.Aku sadar satu hal.
Bumi terus berputar.
Dan langit akan terus berganti siang dan malam seterusnya.Hari terus berganti dan terus berjalan.
Tapi tidak dengan hatiku.
Hati ku masih tetap untuk mu. Masih sama seperti dulu, saat kau hadir seperti senja.
Indah yang mengisi hari-hariku.
Sayangnya kamu hanya kilas belaka.
Dan sekarang kamu telah hilang.Tapi rasa ini belum sama sekali hilang.
Kamu sudah membuka lembaran baru.
Sedangkan aku masih bertopang dagu pada satu lembaran yang telah usang.Dulu kamu datang.
Seolah kamu memberi isyarat kalau aku akan menjadi milikmu.
Tapi aku salah mengartikannya.
Aku sadar sekarang, jika itu hanya perasaanku saja.Isyarat manismu itu membuatku jatuh.
Jatuh cinta.
Sekaligus jatuh yang menyakitkan.Dulu aku sempat menolak saat aku sadar jika hatiku telah jatuh padamu.
Dan sekarang aku menyesal.
Di saat aku benar-benar mencintaimu, kamu pergi sekejap bak angin malam.
Menyisakan sejuk yang nyaman di hati.
Enggan dilupakan, namun bagaimana lagi, ia sudah pergi, mungkin tak kan kembali.
Pergimu bukan membuatku ikut pergi dan menyerah.
Justru membuatku menjadi,
Pengagum Rahasiamu.Sekarang aku masih mencintaimu dalam diam.
Aku tidak bisa berbuat lebih.
Sekedar bertatap pandang sekilas saja membuat jantungku ingin copot.
Apalagi menyapa.
Mungkin membuat seisi tubuhku bagaikan tergoncang oleh topan badai.
Mati kata, juga mati gaya.
Itu pasti, dan selalu seperti itu.Terserah kamu bilang aku gadis aneh atau apa.
Nyatanya memang seperti itu.
Bahkan sekedar berpapasan saja denganmu,
Jantung sialanku ini akan bergemetar keras.
Gelagatku berubah jaim dan salting dalam hitungan detik.
Juga tanganku yang mulanya hangat, akan berubah menjadi dingin dalam sekejap.Aneh tapi nyata? Itulah diriku.
Ada yang pernah merasakannya juga tidak ya?
Jika memang Ada, aku sangat bersyukur.
Berarti aku masih normal.
![](https://img.wattpad.com/cover/210875809-288-k909264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GERIMIS KALA SENYAP
Teen FictionIni hanya ceritaku yang mencintainya dengan sakit. Enggan melupakan, karena katanya berusaha melupakan lebih menyakitkan. Rasa yang tak pernah berujung. Berharap berakhir terbalaskan atau terlupakan. Namun keduanya tak kunjung di jawab oleh waktu. B...