Untuk Mencintaimu, aku hanya membutuhkan waktu beberapa detik. Sedangkan untuk mendapatkanmu, aku membutuhkan
waktu berjuta juta detik.
***Bel berbunyi. Itu tandanya siswa SMP Gardenia untuk beristirahat, setelah memakan banyak pelajaran yang hampir membuat mereka kenyang.
Aku murid kelas IX-E. kelas yang serba warna hijau itu. Sebuah kelas indah hasil editan kami, dan alhasil kami mendapat juara tiga dalam lomba 7K. Tak apa, kami masih bersyukur sekali. Padahal dulunya kelas kami tidak pernah mendapat juara apapun. Semenjak naik kelas IX, kelas kami jadi gudang juara. Mari berikan apresiasi. Maaf sedikit sombong hihi.
"Temenin Toilet yok Ran!" Ajak Arlin pada teman sebangkunya.
"Ayok!"
Mendengar itu kupingku langsung menjalankan refleknya pada otakku.
"Apa? Aku ikut ya Lin!"
"Ayok!"
Bagaimana tidak senang. Kelas Gatta bersebelahan dengan Toilet kelas IX. Aku tidak mungkin satu hari tidak menginjakkan kaki kesana. Tidak kebelet saja masih kusempatkan. Semua itu hanya tentang MODUS.
Alhasil setelah berjalan tidak cukup jauh, kami sampai. Arlin masuk kedalam toliet. Sedangkan Aku bersama Rany menunggunya sambil duduk di bangku dekat Toilet. Bangku ini adalah bangku yang sering menjadi tongkrongan gengnya Gatta.
"Ran! Katanya mau curhat?" Aku membuka suara.
"Oh iya gini ya Myth, Aku gamon sama mantanku waktu SD!"
"WTF! Kok bisa?" Aku semakin antusias mendengarkan ceritanya.
"Ga tau juga, waktu itu dia senyum-senyum pas Aku nggak sengaja lewat kelasnya, Aku nengok kanan kiri nggak ada orang! Aku kan jadi kepedean tingkat tinggi!"
"Si Benji ya?
"Iya Myth! Lo tau kan dia ganteng banget! Senyumnya itu bikin meleleh! Ya terus sekarang Gua jadi naksir lagi sama dia!"
"Eh tapi Benji bukannya udah punya pacar ya!"
"Emang iya! Alumni sini sih kayaknya! Auah males bodoamat, udah terlanjur sayang lagi Akunya!" Rany memanyunkan bibirnya kesal.
Aku terkekeh. Cerita sendiri, kesel sendiri. Dasar!
Jangan bilang disini tempatnya bau Toilet atau bagaimana. Justru tempat yang kami duduki sangat sejuk, karena disampingnya terdapat banyak pepohonan. Semilir angin tak kalah membuat kami nyaman. Pantesan Gatta and the geng suka banget disini.
Aku kaget saat tiba-tiba Gatta and the geng datang. Mungkin mereka akan merebut bangku yang sedang kami duduki. Tapi ternyata tidak. Teman-teman Gatta berjalan melewati kami, sedang kan Gatta dia...
"Misi Guys! Ini tempat duduk saya Guys!" Gatta bersuara dengan logatnya yang dibuat lucu.
Deg
Aroma Vanilla mulai menguak, Dan itu membuatku terkesima.
Aku mematung. Mati gaya, juga mati kata. Padahal ini yang ditunggu-tunggu. Tapi kenapa mulut bodohku tidak mau berkata, ataupun meladeninya. Ini kesempatan besar! Bisa menjadi topik pembicaraan panjang bukan?. Tapi apa? Aku mematung bak es yang baru saja beku.
"Dia ngomong ama siapa ya?" Aku bertanya dalam hati. Otak cerdasku menjadi bodoh seketika.
"Neng, Neng! Permisi, abang mau duduk!" Usir Gatta. Kami berdua reflek menurutinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210875809-288-k909264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GERIMIS KALA SENYAP
Ficção AdolescenteIni hanya ceritaku yang mencintainya dengan sakit. Enggan melupakan, karena katanya berusaha melupakan lebih menyakitkan. Rasa yang tak pernah berujung. Berharap berakhir terbalaskan atau terlupakan. Namun keduanya tak kunjung di jawab oleh waktu. B...