10 Years Later...
Udah sepuluh tahun gue tinggal di Kanada karena rawat jalan. Gue jarang keluar apartemen,kalo gue keluar apartemen paling buat ke rumah sakit.
Semua kebutuhan gue udah disiapin sama Lucas karena ya gue sibuk ngurusin Perusahaan gue. Lucas bulak balik Indonesia Kanada. Dia bakal ke Kanada buat nyiapin segala kebutuhan gue sebulan sekali.
Dan sepuluh tahun ini gue gak pernah pulang ke Indonesia. Gak tau gimana keadaan Bunda,Ayah dan Mas Ra.
Selama ini gak ketemu mereka rasanya ada yang kurang.
Gue hidup sendiri disini. Tapi Minggu depan gue bakal balik ke Tanah air.
Oh iya. Perusahaan Gue jadi perusahaan terkenal sekarang. Bahkan menduduki peringkat ke 3 setelah perusahaan Pramana dan Dirga. Bersaing sama kedua perusahaan yang sangat gue tau itu rasanya luar biasa.
Apalagi gue bisa menduduki peringkat 3 hanya dengan sepuluh tahun. Indonesia gempar, nyari tau siapa pendiri perusahaan yang dengan mudahnya menduduki peringkat 3 wkwk.
"Woy tumben lo mau jemput gue ke Bandara."ah iya gue jemput Lucas ke bandara untuk pertama kalinya. Mungkin karena ini terakhir kalinya ya mungkin.
"Bosen gue di apartemen diem diem bae."
"Idih. Yaudah kuy balik."
Selama perjalanan si Lucas gak berhenti ngomongin gimana peningkatan perusahaan selama ini.
"Dua hari setelah lo balik ke Indonesia nanti ada rapat pertama lo."kata Lucas.
"Sama lo aja kaya biasa. Males gue."
"No! Kali ini kita kerja sama bukan sama perusahaan biasa. Gue gak bisa wakilin lo lagi,ini saatnya lo nunjukin ke dunia."
"Iyadah iya."
"Tinggal seminggu lagi lo tinggal disini."kata lucas.
"Gabakal kangen tempat ini lo?"
"Lah gue selama disini cuman diem di apartemen,kalo pergi paling ke rumah sakit. Paling jauh pas tadi jemput lo ke bandara."
Bruk!
"Sorry sir!"ah gila malah nabrak orang.
"Yeah-"
"KALA!!!"
Buana...
"Aaaa Kala!! Gue kangen banget sama lo! Sorry ya gue gak balik ke Indonesia selama sepuluh tahun ini!! Sorry juga gue gak hubungin lo soalnya gue ganti hp dan yeah gue gak se aktif dulu megang hp."
"Berisik amat lo gila. Makin tua makin brisik aja dah!"kangen banget rasanya.
"Wkwk iya iya maap. Heh siapa nih? Anak lo?"tanya si Buana nunjuk si Lucas.
"Enak aja. Ini sekertaris pribadi gue."
"Gegayaan amat anjir. Mas Ra mana nih?"
Deg!
"Gue udah cerai. Sepuluh tahun Lalu."
"Hah?! Gimana ceritanya lo cerai sama dia?"kali ini si darma yang nanya sambil gendong anak umur lima tahunan.
"Bentar bentar. Siapa nih?!"tanya gue nunjuk anak yang digendong si darma. Baru sadar gue.
"Anak gue sama Darma. Namanya Jackson umurnya 5 tahun."kata Buana.
"Wanjayyy gila gila! Gimana bisa nih!"
"Ya gitu, setelah lima tahun nikah sama si darma akhirnya gue dinyatain bisa anu."
"Wanjayyy selamat lo buana!!"
"Sekarang gimana cerita lo?!"tanya si buana.
"Ngomonginnya di apartemen gue aja yuk."
Akhirnya kitapun ke apartemen gue dan gue mulai ceritain semuanya sama si Buana.
"Sorry! Gue gak ada disaat lo kesusahan Kala. Gue ngerasa jadi sahabat yang gak guna banget sumpah."
"Nggak Baek. Lo juga selama ada masalah gue gak da buat lo. Kita impas."kata gue.
"Oh iya. Minggu depan,gue balik ke Indonesia."kata gue.
"Loh kenapa balik?"tanya darma.
"Gue harus ngurusin Perusahaan lebih keras lagi."jawab gue.
"Kita juga mau balik ke Indonesia deh. Soalnya bisnis Papa udah beres. Dan ya saatnya balik ke tanah air."kata Buana.
"Bareng aja nih?!"kata gue.
"Ayok lah!!"
☁️☁️
Don't forget comment and vote guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Farce. [✓]
Fanfic"Tenang mas. Yang ada di hati aku cuman mas kok." "Ngalus mulu kamutuh." Sebuah pertemuan pada akhirnya akan berujung sebuah perpisahan.