mulai

13 1 0
                                    

"kenapa diam aja ,kenapa ga ngelawan"ucap gadis menatap ke depan ,jelas ada raut kecewa ,sedih sudah bercampur bahkan jika ia mengedipkan mata mungkin air matanya langsung menghiasi kedua pipinya .

"Ada seseorang yang harus di lindungi"ucapnya laki laki itu yang sekarang  berdiri di belakang gadis itu ,ia  tahu gadis itu sedang menahan tangis ,terlihat jelas bagaimana bahunya bergetar.
 
                       ********
Dara berdecak kesal ,bagaimana semua siswa di koridor menatapnya dengan tatapan aneh ,Dara berpikir mungkin itu karena ia menutup wajahnya dengan Hoodie ,masker dan topinya.

Tapi tatapan itu berbeda dengan tatapan dulu ketika ia melewati koridor sekolah dengan perlengkapan yang biasa Ara anggap sebagai teroris ini ,Dara tahu tatapan mereka berhubungan dengan kejadian di kantin ,dan ia tahu sebentar lagi hidupnya tak setenang sebelum kejadian di kantin itu terjadi dan ia sudah sudah siap

"Oke dara Lo harus mulai siaga dari sekarang"ucap dara pada dirinya sendiri dan langsung berlenggang pergi ke kelasnya yang ia yakin belum ada penghuninya karna hari ini tidak ada PR

                               ***

"DARA !!!"teriak Ara menggema yang membuat beberapa siswa menutup telinganya termasuk Dara,untung suasana kelas sedang sepi hannya di huni oleh beberapa siswa karena siswa lainya sedang ke kantin ,kalau tidak sudah di jamin Ara langsung di lempar sepatu dan Remasan kertas

"Dar Lo harus sembunyi sekarang,cepet ga ada waktu "ucap Ara dengan tergesa gesa dengan raut panik ,khawatir namun Dara menanggapinya dengan ekspresi datar

"Why?"

"Aduh Dar Lo itu harus cepet keluar kelas trus sembunyi kemana gitu,sekarang cepet "ucap Ara sambil menarik lengan Dara namun masih tak ada tanggapan yang membuat Ara   geram sendiri

"Aduh Dar itu ka Dicky lagi jalan ke kelas kita,dia nyariin Lo kayanya dia mau bales perlakuan Lo di kantin kemari deh tadi dia nyariin Lo juga di kantin tapi Lo ga ada"ucapa Ara panjang lebar

Dara yang merasa dirinya dalam keadaan berbahaya pun langsung keluar kelas dan mencari persembunyian dan tempat sembunyinya jatuh ke  perpustakaan

                         *****

Seluruh guru sedang mengadakan rapat mengenai evaluasi cara mengajar ,dan ini lah yang membuat siswa siswi  serasa di surga.

lain halnya dengan Dara ia terus merasa khawatir ,apa yang terjadi ketika Dicky sampai di kelasnya ,ia tahu bagaimana Dicky .Dicky tak akan diam jika keinginannya tidak tercapai ,ia akan melakukan apapun itu sampai keinginannya terwujud, Dara sudah sangat hafal dengan itu dan ia takut jika Dicky melampiaskan itu kepada teman temannya.

Dara terus membolak balikan buku di tangannya yang ia ambil dari salah satu rak buku ,ia tak fokus membaca bukunya  ada perasaan tidak enak di hatinya seperti ada yang mengganjal sampai sebuah suara dering telepon mengalihkan pikirannya ,dara langsung memencet tombol hijau dan menariknya ke atas hingga  .

"Dar kayanya Lo harus keluar  sekarang deh itu si Erick lagi di hajar sama temen temennya Dicky bahkan tadi di kelas ka Dicky sempet ngamuk dan ngebanting cermin Sama nendangin kursi sama meja"ucap Ara sambil membayangkan bagaimana tadi  cermin kesayangan  kelasnya yang biasa di gunakan untuk berdandan siswi kelasnya, langsung di tonjok dan pecah, ada rasa kesal pada Dicky yang saat itu langsung menonjok cermin sembarangan kesayangan kelasnya terutama murid perempuan

Dasar laki laki, ia tak tahu bagaimana Ara dan  kaumnya memohon pada Linda yang merupakan bendahara kelas untuk membelikan cermin namun di tolak  Linda dengan alasan uang kasnya tinggal sedikit soalnya pada di pinjemin ga mau ngembaliin  uangnya  dan kalo di suruh kas katanya uangnya pas pasan buat beli makanan di kantin .

Dara hannya diam ia bingung antara harus diam di sini  atau ia harus melakukan apa

"Halo Dar Lo masih di situ kan "

"Iya kenapa "

"Kayanya Lo harus ke sini deh ka Erick kayanya udah tepar  nih ,kayanya temen temen Dicky ga bakal  berhenti sampai Lo keluar kasian "tak ada sahutan Karana memang panggilan sudah di akhiri oleh dara

                        *****

Mata Dicky terus menelusuri berbagai arah berharap seseorang yang di carinya keluar tapi sampai saat ini orang itu belum keluar, juga yang ia lihat malah segerombolan siswa yang asik menonton .

lalu matanya melihat Erick yang sudah terkapar tapi masih di hajar oleh Joni dan dua temannya ,ia mulai khawatir jika orang di carinya tidak akan keluar, sampai sebuah suara membuat kegiatan Joni dan dua temennya berhenti

"Stop ...jangan hajar dia lagi "ucap Dara  sedangkan Dicky tersenyum miring

"Wih akhirnya keluar juga nih bos"ucap Joni dengan senyum sinisnya

"Apa yang Lo mau "ucap dara sambil menatap Dicky yang di hadiahi dengan senyum kecut

"Buka masker Lo sekarang di sini"ucap Dicky sambil mendekat ke arah Dara .

Dara diam ,ia bingung ,tapi ia harus melakukan ini tak ada gunanya ia terus sembunyi dan membuat seseorang terus terluka karenanya. tangan dara melepaskan penutup kepalanya,  menampilkan  rambut panjangnya.

Baru mau melepas maskernya tangan  Dicky sudah melakukan itu lebih dulu ,wajah dara kini tak tertutup apapun yang membuat semua siswa kaget terutama laki laki yang sedang menonton

Bahkan Joni memelototkan matanya ia tak percaya gadis yang ada di hadapannya,dengan wajah bak Dewi Yunani pernah  hampir membuatnya mati di kantin kemarin, sedangkan Dicky ia tak terlalu kaget ia sudah menduga ini  ,gadis yang amat di rindukannya kini sudah ada di hadapannya

"Long time no see you ,nyonya Hansen "

Dicky mendekatkan wajahnya dan.............

Oke guys harap tekan gambar bintang di bawah .please

👇

👇

👇
                     

The Devil Thunder'darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang