Abstrax Series [3] : Michael Diraksana
Entah bagaimana ceritanya, Zanna bisa tiba-tiba suka dengan Mike, lelaki menyebalkan yang membongkar rahasia Zanna sejak pertama kali bertemu.
Gadis itu berusaha keras supaya bisa dekat dengan lelaki itu. Hanya...
MOTOR merah itu terparkir sangat mencolok di depan warung makan kecil tersebut. Mike mematikan mesin motornya dan mennggu Zanna untuk turun dari motor. Akan tetapi setelah menunggu selama beberapa saat, Zanna tidak kunjung turun. Akhirnya Mike pun membuka helmnya dan menoleh ke arah Zanna.
"Kenapa nggak turun?" tanya Mike.
Zanna terdiam. Gadis itu menundukkan kepalanya.
"Na," panggil Mike.
Telunjuk gadis itu menunjuk ke arah rumah makan yang ramai pengunjung yang sebagian besar adalah anak sekolahan, mengingat saat ini sedang jam istirahat sekolah. Mata Mike mengikuti arah yang ditunjukkan Zanna.
"Takut?" tanya Mike.
Kepala Zanna mengangguk pelan. Ia takut jika nanti ada banyak orang yang membicarakannya, apalagi berita tentang keluarganya sudah menyebar kemana-mana.
Setelah beberapa saat, Zanna pun akhirnya menuruti perkataan Mike dan turun dari jok motor. Setelah merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, Mike pun ikut turun dari motornya. Lelaki itu secara tiba-tiba menggenggam tangan Zanna dan menarik gadis itu untuk masuk ke dalam rumah makan itu.
Genggaman Mike memberikan Zanna ketenangan. Gadis itu menatap punggung Mike dan tersenyum senang. Ia pun mengikuti langkah Mike.
"Buk, nasi dua ya," pesan Mike kepada wanita penjual nasi di sana.
"Lauknya apa, Mas?"
"Campur aja," jawab Mike.
Zanna yang berdiri di sebelah Mike pun menatap ke arah lelaki itu dengan tatapan tak terima. "Kok campur sih?" protes Zanna.
"Ke warung nasi campur, ya beli nasi campur," kata Mike sambil mengambil dua piring yang disodorkan oleh wanita tersebut. Mike kemudian memberikan satu piring kepada Zanna. "Bukannya beli nasi sama sayur bening doang, lo pikir sehat makan gitu doang?" omel Mike kemudian berjalan menuju salah satu meja kosong yang ada di sana.
Zanna berjalan mengikuti Mike, selama kakinya melangkah, ia merasa ada banyak pasang mata mulai menyadari kehadirannya. Karena hal tersebut, Zanna pun menghentikkan langkahnya tepat di dekat meja kosong yang saat ini ditempati oleh Mike. Lelaki itu sudah terduduk di salah satu kursi di sana, akan tetapi Zanna hanya terdiam di tempat.
"Duduk," ucap Mike yang membuat Zanna tersadar. Buru-buru gadis itu menarik kursi di hadapan Mike dan duduk di sana. Tetapi bukannya memulai memakan makanannya, Zanna malahan menundukkan kepalanya sambil memainkan nasinya dengan sendok dan garpu.
