15~Lelah

12.8K 1.4K 238
                                    

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 15~Lelah
Pelukanmu membuatku merasa sedikit lega.

SELAMAT MEMBACAOVERMORROW : 15~LelahPelukanmu membuatku merasa sedikit lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

"GILA ya, udah berasa anak raja banget."

"Iya, pakai bawa bodyguard segala. Mau pamer kekayaan tapi caranya norak."

"Nggak usah pamer juga sih, semua orang udah tahu kalau dia sempurna."

Zanna berusaha menahan diri agar tidak membalas perkataan yang memekang telinganya itu. Gadis itu fokus dengan langkahnya dan berusaha membuat ekspresi yang santai. Padahal saat itu Zanna benar-benar ingin menangis.

Semua yang ia jalani saat ini terlalu menyesakkan. Bahkan kini kehidupannya mulai mencekiknya sehingga membuat Zanna kehabisan oksigen. Zanna ingin bernapas dengan lega, apakah tidak boleh?

Kiran menepuk pundak Zanna dari belakang. Ia tahu Zanna sedang berusaha menahan tangisnya. Sejak semalam gadis itu menangis tanpa henti, hingga membuat kantung matanya menghitam. Tentu saja hal itu tidak dibiarkan oleh Jessica. Wanita itu menebalkan bedak untuk menutup kantung mata anaknya.

"Pak, tunggu di depan aja ya," pinta Kiran saat ingin masuk ke dalam kelas.

Bodyguard tersebut pun mengangguk dan berdiri di depan pintu kelas. Melihat hal itu membuat Zanna menghembuskan napas lega. Setidaknya ia tidak harus merasa risih ketika belajar di dalam kelas.

Gadis itu berjalan masuk ke dalam kelas. Ia sudah tidak peduli lagi dengan tatapan teman sekelasnya. Entah itu tatapan penasaran, iri, benci dan lain sebagainya. Bahkan kini semua cacian dari orang-orang sudah tidak ada artinya lagi.

Zanna telah mengalami sesuatu yang lebih menyakitkan dibandingkan hanya sebuah cacian dari orang asing.

Zanna duduk di bangkunya diikuti Kiran yang duduk di sebelahnya. Zanna diam. Walaupun wajahny berusaha terlihat ceria, Kiran bisa merasakan ada rasa sedih yang masih gadis itu rasakan. Apalagi tadi pagi Zanna dan Jessica kembali bertengkar.

"Na," panggil Kiran.

Zanna hanya bergumam sambil sibuk dengan buku pelajarannya.

"Na, lo nggak papa?" tanya Kiran.

Zanna mengangguk. "Cuma risih karena dipantau terus," kata Zanna pelan.

Kiran tersenyum, "gue ngerti kok."

Zanna menoleh ke arah Kiran. "Lo gimana? Nggak papa?" tanya Zanna. "Soal kemarin," lanjut gadis itu.

OvermorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang