📌 Murid Baru 📌

63 22 0
                                    

Setiap hubungan pasti selalu ada masalah. Namun masalah itu tak akan berlangsung lama. Seperti yang dialami oleh Aldera. Pertemuan yang sengaja direncanakan oleh kedua temannya itu berhasil membuat hubungan keduanya kembali membaik. Bahkan banyak hal yang mereka perbincangkan kemarin.

Pagi hari sekali, Aldo sudah berada di depan rumah Aldera. Dengan berpakaian rapi dan rambut yang sedikit acak-acakan, ia duduk di atas mogenya untuk menunggu Aldera. Tak lama kemudian, Aldera datang. Rambutnya dibiarkan tergerai begitu saja. Baru saja Aldera berada di depan gerbang rumahnya. Ia sudah di sambut oleh Aldo.

"Pagi manis," goda Aldo kepada Aldera.

Aldera mengernyitkan dahinya. "Lo ngapain di sini? Perasaan, gue nggak ada nyuruh lo jemput gue."

"Emang, tapi gue pengen jemput lo." Kini Aldo turun dan mendekati Aldera. Tangannya mengambil helm yang berada di motornya dan memberikannya kepada Aldera.

Aldo menyibakkan rambut dengan tangan. "Kapan lagi dibonceng sama orang ganteng kayak gue."

Tanpa pikir panjang, Aldera mengambil helm tersebut. Dan tentu saja, itu membuat Aldo merasa senang. Segera Aldo kembali naik di atas motornya.

"Tapi nanti lo nganter gue pulang kan? Biar gue nggak repot lagi nelpon Pak Zaki," ucap Aldera ketika sudah berada di motor Aldo.

"Iya cantik. Kamu tenang aja, kakanda akan mengantarkan adinda pulang dengan selamat. Bahkan kakanda akan mengantar adinda untuk menjelajahi hati kakanda yang terdalam ini. " Aldo mengucapkan itu dengan penuh dramatis. Dan membuat Aldera yang duduk dibelakangnya menggeleng pelan melihat tingkah mantan pacarnya itu.

"Apaan sih, gaje banget lo." Terlihat sekali Aldera berusaha menahan senyumnya.

"Berangkat nggak nih?"

"Iyalah, lo mau dihukum lagi sama Bu Ramen?"

"Kalo dihukumnya sama lo sih nggak masalah."

"Gue yang masalah, cepet berangkat."

Perlahan tapi pasti, Aldo mulai menancapkan gasnya dan menuju ke sekolah. Sesampainya di sekolah, tak lupa ia mengantar Aldera sampai kelasnya. Tanpa mereka sadari, seseorang tengah menatap mereka dengan penuh kebencian.

"Aldo, lo sakit ya? Aneh banget lo hari ini," ucap Aldera ketika sudah sampai di kelasnya. Terlihat sekali, Aldo bersikap lebih perhatian kepada Aldera.

"Gue nggak sakit. Gue seneng aja, lo udah nggak ngambek sama gue. Jangan ngambek lagi ya." Tangan Aldo mengacak gemas rambut Aldera.

"Itu sih tergantung sikap lo. Kalo lo nggak nyebelin, gue nggak akan ngambek sama lo. Lagian Aldo, lo nggak usah samain sikap lo waktu kita pacaran. Nanti dikira kita udah balikan." Aldera kemudian melangkah menuju tempat duduknya. Baru saja Aldo ingin pergi. Aldera kembali menghampirinya.

"Satu lagi, nanti gue tunggu di depan gerbang." Aldera melambaikan tangannya sesekali ia tersenyum ke arah Aldo.

Satu jam pelajaran telah berakhir. Dan seluruh siswa berhamburan menuju kantin sekolah. Seorang gadis cantik terlihat dari arah gerbang sekolah. Sepertinya gadis itu adalah murid baru. Ia mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu. Kebetulan, Aldo yang hendak menuju kantin lewat di samping perempuan itu.

Falencia--Murid baru itu mendekati Aldo. "Eh, lo Aldo kan?"

"Iya. Lo siapa ya?"

"Kayaknya, dia murid baru di sekolah ini," jawab Hakum yang saat itu berada di samping Aldo.

"Iya, gue boleh minta tolong nggak? Anterin gue ke ruang kepala sekolah."

"Boleh! Dengan senang hati gue akan nganterin lo," jawab Hakum begitu semangat.

Love and Rain [COMPLETED ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang