4. Seandainya ...

6.6K 894 409
                                    

Haiii ... selamat sore ... Jakarta masih mendung! ☔☔☔

Tenang ya, chapter kali ini nggak akan ada airmata, hanya keharuan saja. Semoga kalian masih sayang sama Darian dan Emilia ... 💗💗💗

Anyway, pernah nggak kalian mengalami yang namanya 'cross path'? Maksudnya kamu dan pria itu tidak pernah ketemu padahal kalian ada di satu tempat ataupun kalian berada di tempat yang sama. Cross path istilahnya sih kalo aku nggak salah ya. Nah ... seperti itulah takdir cinta pasangan ini.

Happy reading ... 😍

🍀🍀🍀

Song : Seandainya – Ari Lasso

Kini baru aku sadari
Cinta bisa hadir
Tanpa disadari
Dengan perlahan

Tapi pasti
Merasuk di jiwa ini
Perasaan ini

...

Seandainya

Cinta Ini
Tak pernah terjadi

Takkan ada air mata
Dan hati
Perih terluka

🍀🍀🍀

Darian sudah berada hampir setahun di Rotterdam, Belanda bersama keluarga adiknya Mami, Tante Chika dan Om Larry. Darian dan Sebastian memanggil mereka Aunty dan Uncle. Keduanya memiliki seorang anak laki-laki yang masih SMA, seumur Sebastian tepatnya yang bernama Michael Hanson.

Selama itu Darian sudah mahir berbahasa Belanda dan juga sudah menjadi mahasiswa Manajemen di Universitas Erasmus. Dia melakukan semua kegiatannya setiap hari seperti sebuah robot tanpa remote. Kerjanya hanya ke kampus, les bahasa Belanda di rumah lalu mengurung diri di sisa hari. Dengan penuh kesabaran Aunty Chika dan Uncle Larry akan memanggilnya makan ataupun mengajaknya bercakap-cakap.

Ulangtahunnya yang ke-21 tanggal 1 Desember setahun yang lalu hanya lewat tanpa arti. Walaupun dia merayakannya bersama keluarganya tapi rasanya hampa. Darian malah menangis di tanggal 30 November itu dan berada di dalam kamar sepanjang hari. Hari itu Emilia berulang tahun ke 17 tahun dan sejak lama Darian sudah  mempersiapkan sebuah hadiah untuk gadis itu.

Karena ulangtahun mereka berdampingan, Darian sengaja merogoh tabungannya untuk membelikan sepasang jam tangan Seiko untuk mereka berdua. Sekarang jam tangan itu sengaja dia tinggalkan di Jakarta, tersimpan rapi di laci terbawah lemarinya.

Kadang di saat masa berdukanya, Darian sering menyesali pertemuannya dengan Emilia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kadang di saat masa berdukanya, Darian sering menyesali pertemuannya dengan Emilia. Seandainya saja mereka tidak bertemu, dia pasti tidak akan merasakan sakitnya ditinggalkan seperti ini. Tapi ketika pikiran warasnya muncul, dia bersyukur bisa merasakan cinta sejati bersama Emilia.

DARIAN AND EMILIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang